Mau Dibayar Semahal Apapun Robot Ini “Haram” Diperjualbelikan, Terungkap Penyebabnya
Ada potensi masalah yang timbul bila robot ini diperjualbelikan.
Ada potensi masalah yang timbul bila robot ini diperjualbelikan.
Mau Dibayar Semahal Apapun Robot Ini “Haram” Diperjualbelikan, Terungkap Penyebabnya
Bidang ilmu robotika telah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir.
Salah satu kemajuannya adalah munculnya berbagai robot humanoid yang sangat canggih. Robot humanoid adalah robot yang penampilannya dibentuk berdasarkan tubuh manusia.
-
Kenapa Robot humanoid dibuat? Salah satu perubahan signifikan adalah kemunculan humanoid, robot yang meniru ukuran, bentuk, dan kemampuan manusia.
-
Siapa yang menciptakan Robot AI? Para ilmuwan dari Technical University of Denmark (DTU), menciptakan model AI yang bernama Life2vec.
-
Mengapa AI ini diciptakan? Mereka menjadikan teknologi AI sebagai alat bantu komunikasi bagi orang-orang yang tidak dapat berbicara karena sakit seperti stroke atau lumpuh.
-
Kenapa AI ini menimbulkan pertanyaan etika? Namun, keberhasilan algoritma ini juga memunculkan pertanyaan tentang etika dan privasi data. Dalam menghadapi perkembangan teknologi ini, para peneliti menekankan pentingnya sikap terbuka dan transparan terhadap publik untuk memahami implikasi penggunaan data secara luas.
-
Kenapa robot Sophia berubah pikiran soal kepemimpinan? Pernah menyebut bahwa robot bisa menjadi pemimpin yang lebih baik dari manusia, tetapi setelah penciptanya tidak setuju, ia mengubah jawabannya dan berkata bahwa robot lebih suka bekerja dalam sistem sinergitas yang lebih efektif.
-
Bagaimana robot AI mempengaruhi sumbangan jemaah? Jemaah memandang robot Mindar kurang kredibel. Hal itu berimbas terhadap sumbangan Jemaah kepada kuil lebih kecil daripada mereka yang mendengar khotbah dari manusia.
Salah satu humanoid ini bernama Sophia. Sophia telah berhasil menarik perhatian karena kemampuannya dalam bercakap-cakap, menunjukkan emosi, dan bahkan membuat lelucon. Dia bahkan pernah berpidato di PBB.
Lalu, apakah robot sekeren ini bisa diperjualbelikan?
Terlepas dari segala kehebatannya, perusahaan Hanson Robotics dari China yang memproduksi humanoid ini menyatakan bahwa Robot Sophia tidak akan diperjualbelikan.
Laporan dari TS2, Selasa (24/10), menyatakan bahwa meskipun sangat menarik untuk dimiliki, sejatinya Robot Sophia tidak dibuat untuk tujuan komersil.Segala kemampuannya, mulai dari wajahnya yang ekspresif, gerakannya yang realistis, dan kemampuannya bercakap-cakap semuanya ditujukan hanya untuk ilmu pengetahuan saja.
Robot Sophia adalah platform penelitian dan pengembangan yang dibuat oleh Hanson Robotics.
Humanoid ini berperan sebagai wakil dari puncak inovasi teknologi sehingga dia juga berfungsi sebagai pameran bagi teknologi robotika dan kecerdasan buatan (AI) mutakhir perusahaan.
Selain itu, Robot Sophia juga dibuat dengan teknologi yang sangat kompleks sehingga harganya juga masih terlampau mahal. Kecerdasan buatan yang dimilikinya sangat canggih, fisiknya juga dibuat dari bahan-bahan berkualitas tinggi. Karena itu, diduga Robot Sophia tidak akan dapat dijangkau oleh banyak orang.
Masalah Besar Bisa Muncul
Ada potensi bahaya dari pemasaran Robot Sophia karena kemampuannya yang sangat canggih dalam meniru manusia.
Dikhawatirkan, humanoid ini disalahgunakan demi kepentingan yang tidak baik.
Bisa saja, humanoid ini malah digunakan untuk tujuan yang berbahaya, seperti penipuan atau propaganda yang bisa memancing perpecahan.
Pertimbangan-pertimbangan ini mungkin merupakan alasan dari mengapa Hanson Robotics tidak menjualnya.
Namun Hanson Robotics juga tengah mengembangkan beberapa humanoid lainnya yang akan tersedia secara komersial.
Perusahaan telah menawarkan berbagai robot humanoid yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti penelitian, pendidikan, dan hiburan.
Salah satunya adalah Little Sophia dan Profesor Einstein, yang merupakan humanoid-humanoid yang dapat memberikan pengguna kesempatan dalam menjelajahi dunia robotika dan AI dengan akses yang lebih mudah.