NASA temukan kumpulan galaksi terjauh di jagat raya
Merdeka.com - Tim ilmuwan antariksa gabungan dari beberapa lembaga seperti NASA dan ESA, baru saja menemukan gugusan galaksi terjauh dari Bumi.
Gugusan galaksi ini berjarak 11 miliar tahun cahaya dari Bumi dan dinamai 'CL J1001+0220' oleh ilmuwan. Gugusan ini terbentuk atas 11 galaksi dengan ukuran raksasa.
Umur dari galaksi-galaksi raksasa ini diklaim sudah lebih dari 11 miliar tahun! Dengan kata lain, gugusan galaksi ini hanya 2,7 miliar tahun lebih muda dari ledakan 'Big-Bang' atau permulaan dari alam semesta.
-
Apa yang dilepaskan oleh galaksi kerdil? Chemerynska menekankan bahwa galaksi kerdil memiliki peran penting dalam melepaskan foton pengion yang berfungsi untuk membersihkan kabut hidrogen yang sebelumnya menghalangi cahaya untuk bergerak bebas di alam semesta.
-
Dimana galaksi ini ditemukan? Melalui proses yang sangat panjang, dan menggunakan berbagai alat pendeteksi benda langit, ketika pertama ditemukan oleh kamera Teleskop James Clerk Maxwell di Hawaii, galaksi ini pertama kalinya terdeteksi sebagai gumpalan yang penuh dengan emisi debu.
-
Dimana galaksi terbesar berada? Galaksi terbesar di alam semesta saat ini kemungkinan galaksi elips super raksasa ESO 383-76 dengan diameter mencapai 1.764.000 tahun cahaya yang berasal dari konstelasi Centaurus, dengan jarak sekitar 654 juta tahun cahaya dari bumi.
-
Apa yang dimaksud dengan usia alam semesta? Alam semesta adalah wilayah yang sangat luas dan rumit, di mana galaksi, bintang, planet, dan materi lainnya berada. Dalam bidang sains, usia alam semesta dapat diperkirakan melalui berbagai teori.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan mengenai usia alam semesta? Usia alam semesta mungkin hampir dua kali lipat lebih tua dari usia yang kita yakini selama ini, yaitu 26,7 miliar tahun, bukan 13,7 miliar tahun.
-
Siapa yang menemukan teori baru tentang usia alam semesta? Rajendra Gupta, seorang profesor fisika di Fakultas Sains, Universitas Ottawa, mengatakan, 'Temuan penelitian ini mengkonfirmasi bahwa penelitian kami sebelumnya tentang usia alam semesta adalah 26,7 miliar tahun telah memungkinkan kami untuk menemukan bahwa alam semesta tidak memerlukan kegelapan penting untuk ada.'
Menariknya, sembilan dari 11 galaksi dalam gugusan itu masih dalam kondisi 'bayi'. Ya, setiap tahunnya diperkirakan ada 3.000 bintang baru yang lahir di sembilan galaksi itu.
"Gugusan galaksi ini (CL J1001+0220) tidak hanya mengagumkan karena jaraknya, tetapi juga kecepatan tumbuhnya yang belum pernah kami lihat sebelumnya," ujar Tao Wang, ilmuwan dari French Alternative Energies and Atomic Energy Commission (CEA) yang memimpin penelitian tersebut.
Penemuan gugusan galaksi CL J1001+0220 dapat dilakukan berkat teleskop sinar X luar angkasa NASA, Chandra X-Ray Observatory. Teleskop ini berhasil mendeteksi pancaran sinar X yang keluar dari gas panas berukuran raksasa, seperti galaksi atau bintang.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NASA berhasil mengamati dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan dalam galaksi kerdil, sebuah temuan langka.
Baca SelengkapnyaCara menghitung usia alam semesta juga bisa berdasarkan teori bahwa alam semesta terus berkembang atau memuai atau berekstrapolasi.
Baca SelengkapnyaTeori saat ini menunjukkan bahwa untuk sebuah galaksi agar teratur seperti Bima Sakti kita dibutuhkan waktu miliaran tahun evolusi.
Baca SelengkapnyaPenemuan ini memberikan perspektif unik tentang proses pembentukan elemen-elemen awal di galaksi selain Bima Sakti
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan mengungkapkan bahwa galaksi kerdil memiliki peran krusial dalam menciptakan cahaya awal di alam semesta.
Baca SelengkapnyaUsia alam semesta diperkirakan lebih tua dari anggapan umum selama ini. Benarkah demikian?
Baca SelengkapnyaJumlah galaksi di alam semesta telah diketahui tapi masih penuh misteri.
Baca SelengkapnyaTemuan ini memberikan petunjuk baru tentang pembentukan bintang serta struktur dan evolusi galaksi.
Baca SelengkapnyaUsia Alam Semesta Ternyata Dua Kali Lebih Tua Dari Dugaan Sebelumnya, Begini Cara Ilmuwan Menghitungnya
Baca SelengkapnyaCincin Einstein ini merupakan sebuah objek gravitasi di luar angkasa yang sangat langka.
Baca SelengkapnyaKedua lubang hitam ini berputar dalam orbit yang semakin memburuk di inti galaksi tersebut.
Baca SelengkapnyaPara astronom telah melihat tanda tanya kosmik saat menggunakan teleskop James Webb.
Baca Selengkapnya