PANDI: Hacker tidak berhasil jebol registri DNS PANDI
Merdeka.com - Pada tanggal 09 November 2014 lalu ada serangan dari kelompok peretas yang menamakan diri mereka Team MaDLeeTs dengan korban website milik Pengelola Nama Domain Indonesia (PANDI). Pihak PANDI pun angkat bicara.
Menanggapi pemberitaan tentang defacing situs mereka tersebut, PANDI menjelaskan bahwa mereka memiliki dua situs resmi yang beralamat di www.pandi.or.id dan www.pandi.id. Dari keduanya, www.pandi.or.id merupakan website resmi yang mereka gunakan selama ini, sedangkan www.pandi.id sampai sekarang ini masih dalam tahap pengembangan atau beta.
"Website kedua (www.pandi.id) masih dalam pengembangan dan belum diperkuat keamanannya," jelas Sigit Widodo, Ketua - Bidang Sosialisasi dan Komunikasi PANDI. melalui surat elektronik yang dikirimkan kepada merdeka.com (11/11).
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Apa itu website? Pengertian website adalah lokasi pusat halaman web yang saling terhubung dan diakses dengan mengunjungi halaman rumah dari website menggunakan browser. Misalnya, URL alamat website merdeka.com adalah https://www.merdeka.com/. Dari beranda kami, Anda bisa mendapatkan akses ke salah satu halaman web (beranda) yang terdapat di website kami.
-
Bagaimana hacker menyerang? Mereka menggunakan aktor-aktor yang berpura-pura menjadi diplomat Barat dan pejabat Ukraina untuk mengakses akun, memahami kebijakan luar negeri Barat terhadap Ukraina, serta merencanakan serangan terhadap organisasi pemerintah Ukraina dan sektor-sektor penting di NATO.
-
Apa yang dilakuin hacker di PDN Surabaya? Terbaru, Pusat Data Nasional (PDN) Sementara 2 di Surabaya yang dikelola Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), terkena ransomware. Akibatnya data-data yang berada di dalamnya terkunci.
PANDI juga membeberkan skenario serangan Team MaDLeeTs tersebut dengan mencoba menanamkan file exploit di kedua website mulai hari Jumat (07/11). File tersebut berhasil masuk ke sistem website www.pandi.id, namun gagal menjebol www.pandi.or.id.
Untuk menghindari serangan lanjutan, maka PANDI melakukan langkah sigap dengan menonaktifkan keduanya selama satu jam pada hari minggu (09/11) untuk dilakukan pengecekan secara menyeluruh.
Dari hasil pengecekan itu ternyata memang ada celah yang digunakan oleh kelompok peretas tersebut dalam mengganti tampilan situs PANDI yang masih tahap uji coba tersebut.
Setelah semua pengecekan dilakukan dan dinyatakan aman, PANDI memutuskan untuk langsung menggunakan situs baru mereka itu dan men-direct www.pandi.or.id langsung ke www.pandi.id, mulai Senin (10/11).
Pihak PANDI juga menjelaskan bahwa serangan kelompok peretas tersebut tidak menimbulkan hal yang mengkhawatirkan dan hanya sekali saja berhasil men-deface tampilan website yang masih uji coba itu.
"Kami menjamin sistem registri DNS PANDI dalam kondisi aman dan tidak tersentuh sama sekali oleh serangan hacker tersebut," lanjut Sigit. (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak hanya diretas, diduga dokumen rahasia dan sensitif dalam website Kemenhan dijual.
Baca SelengkapnyaPernyataan ini merespon kabar terkait bocornya data pelanggan akibat terkena website KAI diserang hacker.
Baca SelengkapnyaData milik Universitas Indonesia (UI) diduga diretas. Data tersebut diduga dijual di forum hacker BreachForums.
Baca SelengkapnyaSaat ini baru sedikit pengelola situs internet di Indonesia yang menggunakan domain .id.
Baca SelengkapnyaKemenhub mengklaim sentral data kementeriannya selama ini berada di Pusat Data Informasi.
Baca SelengkapnyaPANDI berkomitmen bekerja sama dengan pengelola domain internet negara di Asia Pasifik di APTLD 84 Seoul, Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaBSSN akan mengawasi penggunaan password di internal PDNS 2.
Baca SelengkapnyaRamai postingan di akun X terkait kabar diretasnya data pelanggan KAI.
Baca SelengkapnyaPANDI siapkan aplikasi untuk tangkal konten judi online di domain .id.
Baca SelengkapnyaAdapun hingga 26 Juni 2024, serangan ini telah berdampak pada layanan PDNS 2, mengganggu 239 instansi pengguna.
Baca SelengkapnyaIa mengingatkan ancaman pidana penjara paling lama 5 tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp5 miliar
Baca SelengkapnyaLangkah itu bisa dilakukan melalui platform Indonesia Domain Abuse Data Exchange (IDADX).
Baca Selengkapnya