Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pasca Ramai Soal Kebijakan Baru, WhatsApp Tak Temui Penurunan Jumlah Pengguna

Pasca Ramai Soal Kebijakan Baru, WhatsApp Tak Temui Penurunan Jumlah Pengguna Ilustrasi WhatsApp. ©2019 mobilemarketingmagazine.com

Merdeka.com - Pasca maju dengan berbagai keputusan baru terkait pembaruan kebijakan privasi WhatsApp, jumlah pengguna WhatsApp tidak berkurang. Hal ini dikonfirmasi Will Cathcart, Global Head of WhatsApp.

"Kami berterima kasih para pengguna masih terus memakai dan mempercayai WhatsApp untuk berkomunikasi dengan keluarga, teman, dan kolega mereka," kata Will Cathcart, sebagaimana dikutip dari Live Mint via Tekno Liputan6.com.

Setidaknya hal itulah yang terjadi di India. Menurut Will Cathcart, para pengguna masih tetap setia dengan WhatsApp. Will Cathcart mengakui, pihaknya tidak bisa menghindari adanya kompetisi dalam memperebutkan kepecayaan pengguna terkait privasi.

Orang lain juga bertanya?

"Menurut kami, persaingan tentang privasi itu baik karena akan membantu membuat aplikasi lebih pribadi dan aman di masa mendatang," kata Will Cathcart.

Ia mengatakan, beberapa aplikasi mengklaim memiliki enkripsi end-to-end namun sebenarnya tidak memilikinya. Sementara, percakapan di WhatsApp termasuk Group tetap dilindungi oleh enkripsi end-to-end.

Bos WhatsApp ini juga memberikan penjelasan seputar perubahan kebijakan privasi WhatsApp dan artinya bagi pengguna.

Ia menyatakan, sangat mengapresiasi umpan balik dari pengguna dan senang karena pengguna antusias dengan privasi dan keamanan.

"Obrolan personal kamu dengan teman dan keluarga, termasuk grup, dilindungi oleh enkripsi end-to-end. Kami tidak bisa melihatnya. Kami melihat label keamanan di atas chat sehingga pengguna tahu, chat mereka aman," kata Will Cathcart.

Kendati demikian, dia menyadari ada kebingungan di kalangan pengguna selama beberapa minggu terakhir. Ia pun ingin membantu meluruskannya.

"Kami ingin menegaskan, kebijakan privasi ini tidak berpengaruh pada privasi pesan kamu dengan teman-teman atau keluarga, dalam apa pun. Update ini membawa perubahan terkait chat WhatsApp Business yang sifatnya opsional, menghadirkan transparansi atas bagaimana kami mengumpulkan dan menggunakan data," kata Will Cathcart.

Menurut Will Cathcart, penting bagi WhatsApp menghadirkan update kebijakan privasi yang berpengaruh bagi WhatsApp Business karena di masa pandemi orang banyak menjual produk secara online, via WhatsApp Business.

"Kami mengembangkan cara baru bagi orang untuk berbelanja di WhatsApp Business dan bisnis bisa mudah mengatur dan merespon pesan dari konsumen. Ini hadir untuk semua orang, tetapi terserah pengguna mereka mau menggunakannya atau tidak (chat dengan WhatsApp bisnis)," kata Will Cathcart.

Jamin Privasi

Bos WhatsApp juga melihat bahwa saat mengembangkan fitur, mereka berupaya untuk tetap menjaga privasi dan keamanan obrolan pengguna.

"Sangat penting bagi pengguna untuk memahami strategi bisnis dalam aplikasi yang dipakainya. Oleh karenanya kami mengumumkan rencana kami dalam beberapa tahun ke depan," kata Will Cathcart.

Will Cathcart juga mengomentari tentang banyaknya ahli keamanan yang menyebut update kebijakan privasi harusnya bersifat opsional, bukannya memaksa.

Menurutnya, meski fitur WhatsApp bisnis ini sifatnya opsional, penting bagi semua pengguna untuk mengetahuinya dan tetap yakin bahwa pihak WhatsApp melindungi segala informasi pengguna.

"Tidak semua orang berkomunikasi dengan bisnis saat ini, namun nanti arahnya akan ke sana. Kami percaya sangat penting bagi semua pengguna untuk tahu bahwa opsi ini ada. Terserah pengguna mereka mau berkomunikasi dengan bisnis atau tidak," katanya.

Ia menyebut, update kebijakan privasi malah akan memberikan transparansi ke pengguna.

"Kami melihat feedback dari pengguna dan kami selalu mencari cara untuk meningkatkan bagaimana kami mengkomunikasikan nilai inti tentang privasi dan keamanan ke pengguna. Kami ingin pengguna percaya obrolan personal dengan keluarga dan teman tetap aman," kata Will Cathcart.

Sumber: Liputan6.comReporter: Agustin Setyo Wardani

(mdk/idc)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cara WhatsApp 'Tangkal' Berita Hoaks Pemilu dengan Fitur Forward Limit
Cara WhatsApp 'Tangkal' Berita Hoaks Pemilu dengan Fitur Forward Limit

Untuk itu WhatsApp, menghadirkan berbagai fitur upaya mencegah beredarnya hoaks jelang pemilu

Baca Selengkapnya
WhatsApp Uji Fitur Baru untuk Like Status
WhatsApp Uji Fitur Baru untuk Like Status

WhatsApp menguji fitur baru yang memungkinkan pengguna memberi like pada status, mirip dengan Instagram.

Baca Selengkapnya
Elon Musk Cuma ‘Omon-omon’, Bilang Pengguna X Bebas Bicara Apa Saja, Faktanya Banyak Akun yang ‘Dipenjara’
Elon Musk Cuma ‘Omon-omon’, Bilang Pengguna X Bebas Bicara Apa Saja, Faktanya Banyak Akun yang ‘Dipenjara’

Sebuah data menyoroti peningkatan moderasi konten di bawah kepemimpinan Elon Musk, meskipun platform tersebut mengklaim mendukung kebebasan berbicara.

Baca Selengkapnya
WA Siapkan Fitur Baru Bisa Telepon dan Chat Tanpa Bertukar Nomor HP
WA Siapkan Fitur Baru Bisa Telepon dan Chat Tanpa Bertukar Nomor HP

WhatsApp atau WA sedang mempersiapkan fitur baru tanpa penggunanya bertukar nomor.

Baca Selengkapnya
Mengenal WhatsApp Channel yang Baru Dirilis, Begini Konsepnya
Mengenal WhatsApp Channel yang Baru Dirilis, Begini Konsepnya

Berikut adalah penjelasan tentang WhatsApp Channel yang baru dirilis.

Baca Selengkapnya
Daftar HP yang Tak Lagi Bisa Pakai WA di 2024
Daftar HP yang Tak Lagi Bisa Pakai WA di 2024

Berikut adalah daftar smartphone yang tidak dapat mengakses WhatsApp pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Daftar 35 HP yang Tidak Bisa Lagi Pakai WA
Daftar 35 HP yang Tidak Bisa Lagi Pakai WA

Berikut adalah HP-HP yang dipastikan tidak bisa lagi memakai WhatsApp.

Baca Selengkapnya
Indonesia jadi Negara Kedua Terbanyak Pengguna TikTok di Dunia
Indonesia jadi Negara Kedua Terbanyak Pengguna TikTok di Dunia

Pengguna Tiktok di Indonesia masih tinggi meski fitur TikTok Shop secara resmi berhenti beroperasi pada Rabu (4/10) lalu.

Baca Selengkapnya
DPR Ngamuk Usulkan Apple Diblokir, Seberapa Besar Pengguna iPhone di Indonesia?
DPR Ngamuk Usulkan Apple Diblokir, Seberapa Besar Pengguna iPhone di Indonesia?

DPR usulkan agar iPhone dkk diblokir, lantaran Apple minta syarat agar mereka mau berinvestasi.

Baca Selengkapnya
Simpan Foto dan Chat di WA Tak Lagi Gratis, Pengguna Harus Bayar
Simpan Foto dan Chat di WA Tak Lagi Gratis, Pengguna Harus Bayar

Penyebabnya adalah Google. Google ingin pengguna WA berbayar saat menggunakan cloud.

Baca Selengkapnya
Begini Dampak Saham Apple Usai Dilarang Jual iPhone 16 di Indonesia
Begini Dampak Saham Apple Usai Dilarang Jual iPhone 16 di Indonesia

Tim Cook pernah berjanji untuk membangun pabrik di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pendapatan Iklan Twitter Anjlok, Kalah Jauh dari Instagram
Pendapatan Iklan Twitter Anjlok, Kalah Jauh dari Instagram

Iklan masih menjadi sumber pendapatan terbesar dari media sosial.

Baca Selengkapnya