'Pertempuran' Facebook dan Schrems Hampir Berakhir
Merdeka.com - Pertempuran tujuh tahun aktivis privasi Max Schrems dari Austria melawan Facebook mencapai titik penting pada 17 Desember.
Hal ini ketika seorang penasihat pengadilan tinggi Eropa akan mengeluarkan pandangannya tentang apakah alat yang digunakan oleh perusahaan untuk mentransfer data di luar negeri legal atau tidak .
Mempertaruhkan klausul kontrak standar yang digunakan oleh Facebook dan ratusan ribu perusahaan, mulai dari bank hingga raksasa industri hingga pembuat mobil, untuk mentransfer data pribadi ke Amerika Serikat dan bagian lain dunia.
-
Apa yang bikin stres karena media sosial? Meskipun media sosial memiliki manfaatnya, kebiasaan yang tidak sehat dalam penggunaannya dapat menyebabkan perasaan terputus, kesepian, dan stres.
-
Siapa pendiri Facebook? Sejarah 4 Februari Hari Ulang tahun Facebook, yaitu dimulai Mark Zuckerberg ingin membuat platform chat.
-
Kenapa Facebook jadi media sosial terbesar? Dengan kerja keras dan visi yang jelas, Mark Zuckerberg dan timnya berhasil mengembangkan Facebook menjadi salah satu jejaring sosial terbesar di dunia, mengubah cara orang berinteraksi dan berkomunikasi secara online.
-
Mengapa Facebook Web populer? Facebook memungkinkan Anda mengelola daftar teman dan memilih pengaturan privasi untuk menyesuaikan siapa yang dapat melihat konten di profil Anda.
-
Kapan status FB menunjukkan tren yang sedang berkembang? “Jaman sekarang sok keren bisa menjadi keren.. Iya dimata dia sendiri.“
-
Apa yang bisa menyebabkan stres akibat media sosial? Pencapaian, prestasi, kekayaan atau hal-hal glamor lainnya yang kamu lihat di media sosial bisa jadi hal sensitif yang membuatmu membandingkan diri. Nggak jarang hal ini bikin minder.
Masalah lainnya adalah apakah EU-A.S. Privacy Shield, yang muncul pada tahun 2016 dan dirancang untuk melindungi data pribadi orang Eropa yang ditransfer melintasi Atlantik untuk penggunaan komersial, sah atau tidak.
Schrems, seorang mahasiswa hukum Austria, berhasil melawan aturan privasi UE sebelumnya yang disebut Safe Harbor pada 2015, ia menantang penggunaan klausa standar Facebook dengan alasan bahwa mereka tidak menawarkan perlindungan perlindungan data yang memadai.
Badan Perlindungan Data Irlandia, membawa kasus ini ke Pengadilan Tinggi Irlandia yang kemudian meminta panduan dari Pengadilan Keadilan Uni Eropa (CJEU) yang berbasis di Luksemburg.
Pendapat Henrik Saugmandsgaard Oe seorang advokat umum di Pengadilan Kehakiman Uni Eropa yang berpusat di Luxembourg, mengatakan itu tidak mengikat. Namun, hakim mengikuti rekomendasi empat dari lima kasus tersebut. Pengadilan akan memutuskan dalam beberapa bulan mendatang.
Kasus ini memiliki implikasi bagi perusahaan karena langkah-langkah transfer sangat penting dalam memastikan aliran data bebas ke negara-negara non-UE.
Jamie Drucker di firma hukum Bristows yang berbasis di Inggris mengatakan, "Mereka mendukung beberapa operasi bisnis yang paling signifikan, termasuk layanan outsourcing, infrastruktur cloud, hosting data, manajemen SDM, penggajian, keuangan, dan pemasaran".
Jika Pengadilan membatalkan langkah-langkah tersebut, "ini berarti mereka (perusahaan) akan perlu untuk memperkuat transfer data pribadi ke negara-negara ini atau berisiko melanggar GDPR dan mengekspos diri mereka ke denda yang signifikan berdasarkan pendapatan," tutup Drucker.
Aturan privasi yang dikenal sebagai GDPR diadopsi tahun lalu memberi pengawas privasi kekuatan untuk mendenda perusahaan hingga 4 persen dari pendapatan tahunan global mereka atas pelanggaran.
Reporter Magang: Roy Ridho
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa jam setelah serangan Hamas ke Israel, X atau Twitter dibanjiri video dan foto hoaks serta informasi menyesatkan tentang perang di Gaza.
Baca SelengkapnyaDaftar platform ini paling banyak sebar hoaks terlebih jelang pemilu.
Baca SelengkapnyaPer detiknya ada kerugian yang harus ditanggung Meta ketika platformnya mengalami gangguan.
Baca SelengkapnyaSaham Meta Facebook ditutup anjlok hingga 1,6 persen pada Selasa (6/3) waktu setempat.
Baca SelengkapnyaKemendag akan terus memantau secara intens sampai proses kemitraan antara Tokopedia dan Tiktok 100 persen comply dengan Permendag 31.
Baca SelengkapnyaFacebook menjadi jejaring sosial terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaAksi kekerasan di lingkungan SMK 2 Yupentek, Curug, Kabupaten Tangerang. Videonya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaTampilan pesan bertuliskan "Something went wrong" di laman utama disertai dengan tombol "Reload page".
Baca SelengkapnyaPengguna mengeluhkan tidak bisa mengakses Instagram untuk beberapa waktu.
Baca SelengkapnyaFacebook, Instagram, dan Threads punya dampak besar bagi Mark Zuckerberg jika mengalami gangguan.
Baca SelengkapnyaStatus FB ini akan membuat FB-mu semakin penuh dengan keceriaan, keromantisan dan kekinian.
Baca Selengkapnya