Pria Berperut Buncit Jadi Penyebab Kecelakaan Reaktor Nuklir Terburuk dalam Sejarah AS
Ini berdasarkan gugus tugas khusus yang mengawal pengaturan Nuklir di Amerika Serikat (AS).
Ini berdasarkan gugus tugas khusus yang mengawal pengaturan Nuklir di Amerika Serikat (AS).
Pria Berperut Buncit Jadi Penyebab Kecelakaan Reaktor Nuklir Terburuk dalam Sejarah AS
28 Maret 1979 pukul 4 pagi tak pernah terbayangkan akan kejadian yang begitu mengerikan. Bencana itu terjadi di Three Mile Island. Musibah itu adalah kecelakaan kebocoran reactor nuklir yang dianggap terburuk dalam sejarah Amerika Serikat. Pada hari itu, pembangkit listrik tenaga nuklir Three Mile Island mengalami kendala pada area pendinganan. Kerusakan ini terang saja memengaruhi salah satu dari dua reaktornya. Hal itu terjadi karena katup yang seharusnya tertutup dibiarkan terbuka sehingga air yang semestinya menjadi pendingin teras reaktor nuklir TMI-2 keluar.
-
Kenapa perut buncit berbahaya? Lemak perut tidak hanya mengganggu penampilan, tetapi juga dapat memicu berbagai masalah kesehatan serius, seperti:Kolesterol TinggiLemak perut dapat memengaruhi kadar lemak darah, termasuk kolesterol. Lemak visceral yang dekat dengan pembuluh darah hati melepaskan asam lemak bebas ke aliran darah, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL).Tekanan Darah TinggiSel lemak di perut menghasilkan protein yang berpotensi menyumbat pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah. Retroperitoneal fat yang terletak di sekitar ginjal juga dapat mengganggu fungsi ginjal, memperburuk kondisi hipertensi.Diabetes Tipe 2Perut buncit meningkatkan risiko resistensi insulin, yang menjadi penyebab utama diabetes tipe 2. Lemak perut menghasilkan senyawa protein retinol-binding 4 (RBP4) yang memengaruhi kemampuan tubuh dalam mengontrol kadar gula darah.Penyakit Jantung dan StrokeLemak perut menghasilkan senyawa sitokin yang memicu peradangan. Sitokin dapat meningkatkan kadar kolesterol dan membentuk plak di pembuluh darah, yang menjadi penyebab utama penyakit jantung dan stroke.DemensiaPenelitian dalam jurnal Annals of Neurology menunjukkan bahwa kelebihan lemak perut berhubungan dengan penurunan volume otak, khususnya pada hipokampus. Kondisi ini meningkatkan risiko demensia di masa depan.
-
Kenapa perut buncit bahaya? Lemak visceral yang menumpuk di perut tidak hanya berdampak buruk pada estetika tubuh, tetapi juga meningkatkan risiko gangguan kesehatan serius.
-
Kenapa perut buncit bisa bahaya? Lemak viseral yang menumpuk di area perut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Hal ini terjadi karena lemak viseral menghasilkan zat-zat inflamasi yang dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.
-
Apa penyebab utama perut buncit? Perut buncit biasanya disebabkan oleh penumpukan lemak akibat pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, stres, konsumsi alkohol, dan kurang tidur.
-
Apa saja penyebab perut buncit? Beberapa kebiasaan dan faktor tertentu dapat menyebabkan perut buncit, di antaranya: 1. Pertambahan Usia Proses penuaan menyebabkan metabolisme tubuh melambat. Pada pria di atas usia 40 tahun, penurunan kadar testosteron meningkatkan penumpukan lemak visceral. Akibatnya, kelebihan lemak lebih sulit dibakar dan cenderung terkumpul di area perut. 2. Fase Menopause Pada wanita, perubahan hormonal selama menopause dapat menyebabkan lemak yang sebelumnya terdistribusi di pinggul dan paha bergeser ke area perut. Studi menunjukkan wanita yang mengalami menopause dini cenderung memiliki lemak perut lebih banyak. 3. Kurang Aktivitas Fisik Gaya hidup malas bergerak menjadi salah satu penyebab utama perut buncit. Lemak dari makanan yang tidak terbakar akan menumpuk, terutama di perut. Latihan aerobik seperti jalan cepat, zumba, atau jogging dapat membantu membakar lemak visceral secara efektif. 4. Stres Berlebih Stres dapat memicu peningkatan hormon kortisol, yang berkontribusi pada nafsu makan tinggi, terutama makanan manis dan berlemak. 'Tingginya kadar hormon kortisol erat kaitannya dengan meningkatnya lemak perut,' menurut sebuah studi dalam jurnal Obesity. Selain itu, kortisol juga dapat memperbesar ukuran sel lemak, sehingga perut terlihat semakin buncit. 5. Kurang Tidur Kurangnya waktu tidur memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa tidur kurang dari enam jam per malam meningkatkan risiko penumpukan lemak perut. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya hormon ghrelin yang merangsang rasa lapar, sementara hormon leptin yang mengontrol nafsu makan menurun. 6. Pengaruh Hormon Seks Hormon seks berperan besar dalam distribusi lemak tubuh. Pada wanita, hormon estrogen cenderung menyebarkan lemak di area pinggul, bokong, dan paha. Sebaliknya, pria dengan hormon testosteron memiliki kecenderungan menumpuk lemak di sekitar organ dalam perut atau dikenal sebagai lemak visceral. Lemak visceral inilah yang membuat pria lebih rentan mengalami perut buncit. 7. Konsumsi Alkohol Alkohol memiliki efek buruk terhadap metabolisme tubuh. Selain meningkatkan asupan kalori, alkohol juga menurunkan hormon GLP-1 dan leptin, yang membuat tubuh lebih cepat lapar dan memicu penumpukan lemak di perut. 8. Postur Tubuh yang Buruk Kebiasaan duduk atau berdiri dengan postur yang tidak benar dapat menciptakan ilusi perut buncit. Postur tubuh yang membungkuk membuat panggul menonjol ke depan, sehingga perut terlihat lebih besar dari sebenarnya.
Saat air mengering inti reaktor yang terbuka menjadi terlalu panas. Akhirnya operator pembangkit membuat keputusan untuk mematikan air darurat yang dapat mendinginkannya kembali. Tanpa pendingin, bagian inti yang terbuka mulai memperlihatkan suhu di dalam reaktor yang melonjak hingga 2.371°C.
Kondisi Three Mile Island nyaris memiliki nasib seperti Chernobyl. Peristiwa kecelakaan reaktor terburuk sepanjang sejarah yang terjadi di Uni Soviet. Namun keberuntungan masih memihak Three Mile Island.
Kendati begitu, disebut ada kebocoran radiasi yang disebabkan pecahnya bangunan tambahan pada reaktor tersebut.
Diperkirakan hanya sedikit yang dirugikan oleh insiden yang hampir kritis, tetapi penelitian terbaru tentang data epidemiologi mengenai kanker, penyakit jantung, dan kematian dini di antara penduduk setempat menunjukkan sebaliknya.
Perut Buncit
Menurut sebuah artikel dari Washington Post yang diterbitkan enam minggu setelah kecelakaan nuklir, situasi dengan katup terbuka mungkin tidak terkendali karena masalah visibilitas. Menurut Gugus Tugas khusus Komisi Pengaturan Nuklir melaporkan bahwa indikator yang memberitahukan ada katup yang bermasalah terhalang oleh seorang operator.
Usut punya usut, badan operatornya yang menghalangi pandangan indikator adalah 'pria bertubuh besar dengan perut buncit yang menggantung di atas panel instrumen.
Tanpa melihat indikator-indikator penting tersebut, operator instalasi tidak menyadari situasi yang sedang berlangsung di reaktor dua dan percaya bahwa terdapat pendingin di teras.
Bencana lebih lanjut terjadi ketika mereka diminta untuk memakai masker wajah dan respirator, mencegah mereka berkomunikasi satu sama lain. Permintaan untuk mengungsi juga gagal, karena hanya setengah dari operator yang pergi dan membiarkan pintu terbuka saat mereka keluar. Apesnya, komputer yang dimaksudkan untuk merekam urutan kejadian yang terjadi selama kecelakaan macet selama satu setengah jam tepat saat bencana mencapai puncaknya.