Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Punya frekuensi sama, XL belum tentu salip Telkomsel

Punya frekuensi sama, XL belum tentu salip Telkomsel XL 4G LTE. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Merger PT XL Axiata dengan PT Axis Telecom akhirnya mendapatkan persetujuan dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Persetujuan ini sama artinya dengan memuluskan jalan keduanya untuk bergabung dan tinggal proses business to business (B to B) saja.

Mergernya dua operator tersebut sama halnya dengan merger dua frekuensinya masing-masing, meskipun oleh Kemenkominfo sudah dikurangi sampai 10 MHz.

Dengan mergernya XL dan Axis, maka kini XL memiliki frekuensi seluler selebar 45 Mhz, sama dengan lebar yang dimiliki Telkomsel.

Namun ternyata, jumlah frekuensi yang dimiliki tak berkorelasi dengan dengan peningkatan jumlah pelanggan, bahkan bisa-bisa malah mubazir, karena frekuensinya tidak optimal digunakan. Frekuensi yang kurang optimal tersebut bisa jadi malah menjadi beban perusahaan dalam membayarkan biaya hak penggunaan (BHP) frekuensinya.

Menurut anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) M. Ridwan Effendi, jumlah spektrum frekuensi tidak berkorelasi langsung dengan jumlah pelanggan.

“Akan tetapi di dalam perencanaan jaringan, jumlah frekuensi menjadi salah satu parameter yang diperhitungkan untuk mendukung trafik makimum yang diasumsikan akan terjadi. Trafik maksimum ini berhubungan dengan jumlah pelanggan dan pola statistik pelanggan dalam berkomunikasi,” ujarnya kepada merdeka.com, Selasa (11/3).

Menurut dia, operator dengan jumlah frekuensi yang makin besar juga memiliki keuntungan dalam hal efisiensi jaringan yaitu bisa membuat BTS dengan jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan yang memiliki frekuensi lebih kecil.

“Frekuensinya akan mubazir bila hanya membangun di daerah yang menguntungkan saja. Seperti ada operator yang punya 70 BTS, karena daerahnya tidak ekonomis, sudah mau didismantle,” katanya.

Untuk bisa mengejar Telkomsel, apalagi di masa pelanggan sudah penuh, maka untuk menambah jumlah pelanggan hanya bisa melalui akuisisi pelanggan operator lain. Sedangkan mengakuisisi pelanggan lebih sulit daripada membentuk pasar baru di daerah baru, sehingga XL butuh waktu bertahun-tahun lagi untuk bisa menyalip jumlah pelanggan Telkomsel.

(mdk/nvl)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hilal Merger XL-Smartfren Kian Terlihat, tapi Masih Ada yang Mengganjal
Hilal Merger XL-Smartfren Kian Terlihat, tapi Masih Ada yang Mengganjal

Proses merger antara XL dan Smartfren semakin mendekati tahap akhir.

Baca Selengkapnya
Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren Temui Titik Terang
Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren Temui Titik Terang

Setelah dirumorkan merger, kini Axiata dan SinarMas saling mulai menjajaki.

Baca Selengkapnya
Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren, Menkominfo: Kami Dukung!
Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren, Menkominfo: Kami Dukung!

XL Axiata dan Smartfren dirumorkan akan merger. Kominfo memberi restu.

Baca Selengkapnya
First Media Resmi Jadi Bagian dari XL Axiata
First Media Resmi Jadi Bagian dari XL Axiata

Bergabungnya salah satu penyedia layanan internet kabel terbesar di Indonesia tersebut sebagai bagian dari tindak lanjut bergabungnya Link Net dengan XL Axiata.

Baca Selengkapnya
Bagaimana Kelanjutan Rencana Merger XL dan Smartfren?
Bagaimana Kelanjutan Rencana Merger XL dan Smartfren?

Berikut penjelasan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait rencana merger XL dan Smartfren.

Baca Selengkapnya
Begini Respons XL Axiata soal Ramai Starlink
Begini Respons XL Axiata soal Ramai Starlink

Respons XL Axiata tak terduga saat ramai Starlink.

Baca Selengkapnya
Layanan XL SATU Adopsi Teknologi Fiber To The Room, Ini Kecanggihannya!
Layanan XL SATU Adopsi Teknologi Fiber To The Room, Ini Kecanggihannya!

Ini merupakan teknologi baru dari layanan XL SATU.

Baca Selengkapnya
XL Axiata Perluas Jaringan Fix Mobile Convergence di Sulawesi
XL Axiata Perluas Jaringan Fix Mobile Convergence di Sulawesi

Morowali menjadi kota/kabupaten ke 3 di Sulawesi Tengah yang telah terjangkau layanan konvergensi ini.

Baca Selengkapnya
Cek Dulu Sebelum Pasang, Daftar Kota yang Sudah Terlayani Jaringan XL Satu Fiber
Cek Dulu Sebelum Pasang, Daftar Kota yang Sudah Terlayani Jaringan XL Satu Fiber

XL Axiata dengan jaringan Fix Mobile Convergence (FMC) kini telah melayani sebanyak 86 kota/kabupaten.

Baca Selengkapnya
Cari Sumber Pendapatan Baru, XL Axiata Makin Genjot Layanan Fiber Home
Cari Sumber Pendapatan Baru, XL Axiata Makin Genjot Layanan Fiber Home

Layanan Fixed Mobile Convergence (FMC) diharapkan jadi ladang pendapatan baru XL Axiata.

Baca Selengkapnya
Jaringan Internet Backbone Fiber Optic Gorontalo-Palu Milik XL Rampung
Jaringan Internet Backbone Fiber Optic Gorontalo-Palu Milik XL Rampung

Jaringan backbone Gorontalo – Palu yang menghubungkan dua provinsi di Sulawesi ini mulai dibangun pada tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Cara XL Kantongi Cuan Rp 1,3 Triliun Disaat Daya Beli Masyarakat Turun
Cara XL Kantongi Cuan Rp 1,3 Triliun Disaat Daya Beli Masyarakat Turun

Pada periode ini, pendapatan data dan layanan digital mencapai Rp 23,38 triliun, atau sekitar 92 persen dari total pendapatan.

Baca Selengkapnya