Siapa Sebenarnya Lebih Kuat, Goku atau Vegeta? Ini Penjelasan secara Sains dari Profesor Jepang
Riset ilmuwan Jepang ini dilakukan pada 2022 dan dipublikasikan oleh situs resmi Dragon Ball.
Riset ilmuwan Jepang ini dilakukan pada 2022 dan dipublikasikan oleh situs resmi Dragon Ball.
Siapa Sebenarnya Lebih Kuat, Goku atau Vegeta? Ini Penjelasan secara Sains dari Profesor Jepang
Jika ada persaingan ikonik di dunia manga dan anime, itu adalah persaingan antara Goku dan Vegeta di Dragon Ball sejak kedatangan Pangeran Saiyan di Bumi.
Sejak itu, dan setelah bertukar sisi selama alur cerita Freezer, kedua karakter tersebut mempertahankan persaingan yang lebih besar dari sebelumnya dalam cerita Dragon Ball Super saat ini, dalam peningkatan kekuatan dan transformasi yang tampaknya tidak mengenal batas.
-
Apa yang dibuat oleh ilmuwan Jepang? Ilmuwan Jepang telah menemukan cara untuk menempelkan jaringan kulit hidup ke wajah robot dan membuat mereka bisa 'tersenyum'.
-
Hewan apa yang paling kuat di dunia? Paus menduduki peringkat pertama sebagai hewan terkuat di dunia karena ukurannya yang sangat besar.
-
Apa kekuatan Suguru Geto? Suguru Geto adalah seorang mantan penyihir yang berbalik menjadi penjahat. Dia memiliki kekuatan untuk mengendalikan kutukan, makhluk-makhluk gaib yang menyerang manusia.
-
Siapa yang menang dalam perdebatan? Tidak ada yang menang dan tiada yang kalah. Keduanya memiliki sudut pandangnya masing-masing dalam melihat sains dan agama.
-
Apa itu kekuatan super manusia? Kekuatan super manusia merujuk pada kemampuan luar biasa dalam menunjukkan kekuatan fisik yang luar biasa, terutama dalam situasi ekstrem.
-
Siapa yang menang dalam pertarungan? Walau sudah melakukan perlawan, ular itu tetap tidak berkutik dan katak berhasil memangsa ular.
Meskipun Vegeta berhasil melampaui kekuatan Goku pada satu titik, protagonis Dragon Ball yang legendaris selalu berhasil mendorong batas kemampuannya sedikit lebih jauh, yang menurut Vegeta sangat mengganggu.
Diskursus ini pun ternyata masuk ke dalam ranah penelitian oleh salah seorang professor di Universitas Chubu, Jepang. Dia adalah Professor Nobuyuki Ota. Mengutip MovieWeb dan MesiStation, Rabu (28/2), risetnya ini dilakukan pada 2022.
Ota melihat masalah tersebut dari sisi psikologi dan cara kedua pejuang tersebut memandang satu sama lain. Ia menyimpulkan bahwa cara Vegeta menghargai Goku adalah beban terbesarnya dalam mencoba melampaui dia dalam kekuasaan.
Menurut Profesor Ota, Vegeta selalu melakukan kesalahan yang sama dengan memfokuskan evolusinya sebagai seorang Saiyan pada Goku, sedangkan Goku melakukannya melalui visi global.
Lebih lanjut, penelitian tersebut menyimpulkan bahwa Goku tidak melihat karakter lain sebagai saingan langsung, sementara Vegeta selalu yakin bahwa Goku adalah saingan terbesarnya dan satu-satunya yang harus dikalahkan.
Semua ini hanya memperkuat sifat bangga dan kompetitif Vegeta, dengan Goku sebagai target utamanya, membuang semua peluang lain di sekitarnya untuk lebih meningkatkan kekuasaannya atas Goku.
Pada bulan Juni 2022, situs resmi Dragon Ball memuat esai yang ditulis oleh profesor Jepang Nobuyuki Ota dari Universitas Chuba. Esai ini membahas perbedaan antara kekuatan dan kepribadian komparatif Goku dan Vegeta dari sudut pandang psikologis.
Menurut Ota, Vegeta masih terlalu terganggu dengan keinginannya untuk berevolusi menjadi kekuatan Super Saiyan Goku, sedangkan visi universal Goku membebaskannya untuk mencapai potensi tak terbatas.
Selain itu, Ota mengklaim bahwa Vegeta terus-menerus memandang Goku sebagai musuh utama dan saingan utamanya, yang merupakan bentuk kelemahan kompetitif.