Sunita Williams Pulang dari Stasiun Luar Angkasa dengan Rambut Beruban, Apa Penyebabnya?
Perubahan ini memunculkan spekulasi baru soal dampak perjalanan antariksa terhadap tubuh manusia.

Dua astronot Amerika Serikat yang baru saja kembali dari misi panjang di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) mengejutkan publik dengan perubahan fisik yang mencolok: rambut beruban. Perubahan ini memunculkan spekulasi baru soal dampak perjalanan antariksa terhadap tubuh manusia.
Sunita Williams (59) dan Barry “Butch” Wilmore (62) kembali ke Bumi pada Selasa (19/3) setelah terdampar selama 286 hari akibat kerusakan pada pesawat ruang angkasa Boeing Starliner. Misi yang awalnya dirancang hanya berlangsung sekitar satu minggu itu berubah menjadi lebih dari sembilan bulan.
Setibanya di Bumi, penampilan Williams langsung mencuri perhatian publik. Akar rambutnya tampak beruban, memicu pertanyaan apakah gravitasi nol bisa mempercepat penuaan.
Terkait hal ini, NASA belum menyatakan secara resmi bahwa penerbangan luar angkasa dapat menyebabkan rambut berubah warna, namun mereka mengakui adanya perubahan fisiologis signifikan akibat paparan antariksa.
“Bayangkan semua perubahan tubuh yang biasanya terjadi dalam dekade, dialami hanya dalam hitungan minggu,” tulis NASA dalam penjelasan terkait program riset efek luar angkasa terhadap tubuh manusia dikutip NYPost, Kamis (27/3).
Studi sebelumnya pada 2016 menemukan bahwa gen yang mengatur pertumbuhan rambut berubah ekspresinya selama perjalanan luar angkasa, berpotensi menghambat regenerasi sel di folikel rambut.
Studi lain tahun 2015 menunjukkan bahwa tikus yang dikirim ke luar angkasa mengalami kulit menipis dan siklus rambut terganggu.
Meskipun belum ada bukti langsung bahwa rambut beruban dipicu oleh luar angkasa, beberapa peneliti menduga stres oksidatif akibat lingkungan antariksa bisa mempercepat proses penuaan.
Namun sebagian pengamat memiliki penjelasan yang lebih sederhana: selama sembilan bulan di luar angkasa, tidak ada akses ke pewarna rambut atau perawatan kecantikan.
Kini, kedua astronot menjalani program rehabilitasi selama 45 hari untuk menyesuaikan tubuh mereka kembali dengan gravitasi Bumi.
Mereka dapat mengalami berbagai gejala seperti pusing, gangguan keseimbangan, melemahnya otot jantung, hingga penurunan kepadatan tulang, menurut keterangan ahli NASA.
“Performa mereka sejauh ini masih dalam batas yang sesuai dengan misi panjang sebelumnya,” ujar perwakilan NASA.
Meski tidak sepenuhnya bisa dijelaskan, fenomena rambut beruban ini menambah daftar panjang efek aneh yang dialami tubuh manusia ketika menjelajahi ruang angkasa.