WhatsApp: tenang, data Anda takkan kami jual ke Facebook
Merdeka.com - Pembelian WhatsApp oleh Facebook memunculkan kekhawatiran bahwa data pengguna akan diobral. Namun, hal ini sekali lagi disanggah oleh WhatsApp.
Seperti yang dilansir oleh The Guardian (18/3), CEO WhatsApp, Jan Koum, menulis sebuah post di blog resmi WhatsApp mengenai hal ini. Dirinya mengkritisi berbagai pemberitaan tak akurat dan tanpa sumber jelas mengenai privasi pengguna WhatsApp setelah diakuisisi Facebook.
"Melindungi privasi pengguna sudah tertanam dalam DNA kita, dan kita membangun WhatsApp dengan tujuan seperti ini: Anda tak harus memberikan kami nama dan kami tak meminta alamat email Anda," tulisnya.
-
Bagaimana cara melindungi data PNS dari WhatsApp? 'Untuk aplikasi perpesanan seperti WhatsApp dan WeChat, akun dapat dicuri dengan mudah, dan jika Anda mendiskusikan bisnis resmi dengan orang lain di aplikasi ini, Anda tidak akan tahu apakah itu benar-benar orang di balik layar,' tambahnya.
-
Apa modus penipuan akun WhatsApp ? Dalam tangkapan layar yang beredar, akun tersebut mencatut nama serta foto profil Ridwan Kamil, dengan nomor +62 889-7553-8003.
-
Siapa yang mendukung larangan WhatsApp di kantor? Anthony Lai Cheuk-tung, yang menjabat sebagai direktur di perusahaan keamanan siber VX Research, memberikan dukungannya terhadap kebijakan pemerintah ini.
-
Bagaimana WhatsApp memastikan keamanan di HP baru? Meta, pemilik WhatsApp, ingin memastikan bahwa aplikasi WhatsApp berfungsi dengan baik dan menerima pembaruan terbaru serta keamanan yang lebih tangguh.
-
Apa saja dampak dari penipuan WhatsApp? 'Phising ini di mana kita akan dikirimkan sebuah informasi yang sifatnya urgent, biasanya mengaku dari pihak bank yang meminta konfirmasi pilihan biaya transaksi, di mana di dalam wa tersebut akan ada link ke sebuah website yang kita harus isi data diri kita termasuk data perbankan dan lainnya,' ungkap dia kepada Merdeka.com, Kamis (31/8).
-
Bagaimana cara mengecek keaslian akun WhatsApp? Umumnya, oknum penipu menggunakan nama brand atau perusahaan besar dengan penawaran menggiurkan.
"Kami tak tahu mengenai tanggal lahir Anda. Kami tak tahu alamat Anda. Kami tak tahu Anda kerja apa. Kami tak tahu apa yang Anda sukai, apa yang Anda cari, atau dimana Anda lewat GPS. Tak ada data yang pernah disimpan oleh WhatsApp, dan kami tak berencana untuk mengubahnya," sambungnya.
Sebelumnya, memang sering muncul nada miring mengenai tujuan Facebook membeli WhatsApp. Disebutkan, salah satunya karena WhatsApp dinilai memiliki pelanggan loyal yang nilai datanya sangat mahal untuk dikuasai siapa saja.
Namun, Jan Koum sendiri berkali-kali menyanggahnya. Bahkan, dirinya berani pasang badan bahwa data pengguna WhatsApp takkan diserahkan pada siapapun termasuk Facebook.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia mengingatkan ancaman pidana penjara paling lama 5 tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp5 miliar
Baca SelengkapnyaPenipuan dengan modus File APK masih terus mengintai masyarakat Indonesia. Masyarakat diminta waspada saat menerima pesan WhatsApp atau SMS dari orang lain.
Baca SelengkapnyaRamai postingan di akun X terkait kabar diretasnya data pelanggan KAI.
Baca SelengkapnyaAda syarat yang harus diminta Menkominfo jika pinjol AdaKami diblokir.
Baca SelengkapnyaBPJS Ketenagakerjaan membantah tejadi kebocoran data seperti beredar lewat akun media sosial X @FalconFeedsio.
Baca Selengkapnyaviral unggahan video yang mengimbau pengguna Whatsapp untuk tidak menekan tombol block.
Baca SelengkapnyaData log access dalam 6 tahun terakhir menunjukkan tidak adanya indikasi yang mengarah kepada kebocoran data langsung dari sistem informasi DJP.
Baca SelengkapnyaSebuah surat yang menarasikan imbauan perpajakan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaBSSN masih berkoordinasi dengan Polri terkait dugaan kebocoran data INAFIS tersebut.
Baca SelengkapnyaTito memastikan data yang diserahkan kepada KPU aman dan dalam bentuk dokumen digital dan terperinci setiap kabupaten dan kota.
Baca SelengkapnyaData milik Universitas Indonesia (UI) diduga diretas. Data tersebut diduga dijual di forum hacker BreachForums.
Baca SelengkapnyaAdapun, handphone tersebut akan dimasukan ke dalam daftar barang bukti.
Baca Selengkapnya