WhatsApp: tenang, data Anda takkan kami jual ke Facebook
Merdeka.com - Pembelian WhatsApp oleh Facebook memunculkan kekhawatiran bahwa data pengguna akan diobral. Namun, hal ini sekali lagi disanggah oleh WhatsApp.
Seperti yang dilansir oleh The Guardian (18/3), CEO WhatsApp, Jan Koum, menulis sebuah post di blog resmi WhatsApp mengenai hal ini. Dirinya mengkritisi berbagai pemberitaan tak akurat dan tanpa sumber jelas mengenai privasi pengguna WhatsApp setelah diakuisisi Facebook.
"Melindungi privasi pengguna sudah tertanam dalam DNA kita, dan kita membangun WhatsApp dengan tujuan seperti ini: Anda tak harus memberikan kami nama dan kami tak meminta alamat email Anda," tulisnya.
-
Kenapa orang melakukan penyadapan WhatsApp? Meskipun banyak metode yang dapat digunakan untuk menyadap, penting untuk memahami bahwa tindakan ini melibatkan pelanggaran privasi dan memiliki konsekuensi hukum serius jika dilakukan tanpa izin. Namun, dalam situasi tertentu, seperti pengawasan anak oleh orang tua, beberapa orang menganggap penyadapan diperlukan untuk melindungi mereka dari hal-hal negatif.
-
Mengapa WhatsApp bisa disadap? Meskipun aplikasi ini dilengkapi dengan enkripsi end-to-end, masih ada potensi celah yang dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menyadap atau mengakses akun WhatsApp.
-
Bagaimana cara melindungi data PNS dari WhatsApp? 'Untuk aplikasi perpesanan seperti WhatsApp dan WeChat, akun dapat dicuri dengan mudah, dan jika Anda mendiskusikan bisnis resmi dengan orang lain di aplikasi ini, Anda tidak akan tahu apakah itu benar-benar orang di balik layar,' tambahnya.
-
Bagaimana cara mengenali WhatsApp disadap? Mengenali tanda-tanda bahwa akun WhatsApp Anda mungkin disadap sangat penting untuk menjaga privasi digital. Meskipun sulit untuk mendeteksi, terdapat beberapa petunjuk yang dapat membantu Anda mengetahui apakah akun Anda sedang diakses oleh pihak yang tidak berwenang. Berikut adalah beberapa tanda yang perlu diperhatikan:
-
Apa saja ciri-ciri WhatsApp disadap? Salah satu tanda yang paling jelas bahwa WhatsApp Anda mungkin disadap adalah munculnya aktivitas yang tidak Anda lakukan. Anda mungkin menemukan pesan-pesan yang tidak pernah Anda kirim dalam daftar percakapan, atau melihat status pesan yang sudah terbaca meskipun Anda belum membukanya. Lebih mengkhawatirkan, jika Anda mulai menerima kode verifikasi WhatsApp yang tidak Anda minta, ini bisa menjadi indikasi bahwa seseorang berusaha mengambil alih akun Anda. Juga, jika tiba-tiba ada percakapan dengan nomor-nomor yang tidak dikenal dalam daftar chat Anda, ini bisa menjadi sinyal bahwa akun Anda sedang digunakan oleh orang lain.
-
Kenapa WhatsApp membuat fitur blokir pesan dari akun tidak dikenal? Kita pasti pernah menerima pesan dari nomor asing di WhatsApp, bahkan dari nomor internasional yang sama sekali tidak dikenali. Sekarang, WhatsApp mulai mengambil langkah serius untuk mengatasi masalah ini dengan memperkenalkan fitur baru yang bisa memblokir pesan dari akun tidak dikenal.
"Kami tak tahu mengenai tanggal lahir Anda. Kami tak tahu alamat Anda. Kami tak tahu Anda kerja apa. Kami tak tahu apa yang Anda sukai, apa yang Anda cari, atau dimana Anda lewat GPS. Tak ada data yang pernah disimpan oleh WhatsApp, dan kami tak berencana untuk mengubahnya," sambungnya.
Sebelumnya, memang sering muncul nada miring mengenai tujuan Facebook membeli WhatsApp. Disebutkan, salah satunya karena WhatsApp dinilai memiliki pelanggan loyal yang nilai datanya sangat mahal untuk dikuasai siapa saja.
Namun, Jan Koum sendiri berkali-kali menyanggahnya. Bahkan, dirinya berani pasang badan bahwa data pengguna WhatsApp takkan diserahkan pada siapapun termasuk Facebook.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia mengingatkan ancaman pidana penjara paling lama 5 tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp5 miliar
Baca SelengkapnyaPenipuan dengan modus File APK masih terus mengintai masyarakat Indonesia. Masyarakat diminta waspada saat menerima pesan WhatsApp atau SMS dari orang lain.
Baca SelengkapnyaRamai postingan di akun X terkait kabar diretasnya data pelanggan KAI.
Baca SelengkapnyaAda syarat yang harus diminta Menkominfo jika pinjol AdaKami diblokir.
Baca SelengkapnyaBPJS Ketenagakerjaan membantah tejadi kebocoran data seperti beredar lewat akun media sosial X @FalconFeedsio.
Baca Selengkapnyaviral unggahan video yang mengimbau pengguna Whatsapp untuk tidak menekan tombol block.
Baca SelengkapnyaData log access dalam 6 tahun terakhir menunjukkan tidak adanya indikasi yang mengarah kepada kebocoran data langsung dari sistem informasi DJP.
Baca SelengkapnyaSebuah surat yang menarasikan imbauan perpajakan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaBSSN masih berkoordinasi dengan Polri terkait dugaan kebocoran data INAFIS tersebut.
Baca SelengkapnyaTito memastikan data yang diserahkan kepada KPU aman dan dalam bentuk dokumen digital dan terperinci setiap kabupaten dan kota.
Baca SelengkapnyaData milik Universitas Indonesia (UI) diduga diretas. Data tersebut diduga dijual di forum hacker BreachForums.
Baca SelengkapnyaAdapun, handphone tersebut akan dimasukan ke dalam daftar barang bukti.
Baca Selengkapnya