Berkunjung ke 'Little India' di Tengah Kota Medan, Bak di Bollywood
Merdeka.com - Gapura bertulis 'Little India' terpampang di Jalan Zainul Arifin, Medan. Bercorak-corak warna-warna cerah khas India. Gapura ini menandai masuk wilayah di Kampung Keling atau Kampung Madras. Sesuai dengan julukannya, Little India. Menginjakkan kaki di kampung ini merasa seolah-olah berada di film Bollywood atau sedang di India asli.
Di kawasan ini, kamu sering menjumpai wanita yang menggunakan kain sari untuk pakaian sehari-hari. Begitu juga dengan para lelaki tersemat manis sorban khas ala India. Nuansa kental India memang terasa di kawasan yang memiliki luas kurang lebih 10 hektar di Kota Medan ini.
©2021 Merdeka.com/Refinaldi SetiawanSalah satu bangunan yang paling ikonik di Kampung Keling ialah kuil Shri Mariamman. Shri Mariamman adalah kuil Hindu paling tua di Kota Medan. Bangunan ini didirikan pada tahun 1884 dan masih kokoh hingga saat ini.
-
Dimana Kampung Miduana? Mengutip YouTube Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX, Rabu (15/11), kesenian tunil biasanya berkonsep wayang orang yang berasal dari Kampung Miduana, Desa Balegede, Kecamatan Naringgul.
-
Apa yang dijuluki sebagai Kampung Kolonial? Saat ini, deretan rumah dinas itu dijuluki sebagai kampung kolonial.
-
Dimana lokasi Kampung Jawa? Kampong Sri Arjuna, tepatnya berada di Sarawak, Malaysia.
-
Di mana Desa Indragiri yang mirip Eropa ini berada? Desa Indragiri di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat ini memiliki jalan yang eksotis.
-
Bagaimana Mural di Kampung Indonesia dibuat? Hadi Wijoyo mengatakan bahwa pembuatannya berlangsung selama berbulan-bulan. Namun menariknya, proses pembuatan mural dibantu oleh pemerintah setempat hingga tuntas seperti sekarang.
-
Kenapa bangunan tua Semarang bergaya Indische? Arsitektur itu menunjukkan sebuah kelas sosial di mana waktu itu kaum borjuis Tionghoa meninggalkan gaya tradisional mereka karena ingin terlihat sejajar dengan Belanda melalui bangunan gaya barat.
Sesuai dengan namanya, Kuil ini dibangun untuk memuja dewi Mariamman. Terdapat banyak hiasan berupa puluhan patung sebagai simbol dewa-dewa. Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram, yaitu menara bertingkat. Dilihat dari jauh, kuil nampak indah dipandang mata.
Kuil ini sering dipenuhi umat Hindu apabila festival Deepawali dan Thaipusam diadakan di sini. Selain, kuil di Kampung Keling juga terdapat vihara paling besar di Kota Medan yaitu Vihara bernama Gunung Timur.
©2021 Merdeka.com/Refinaldi SetiawanPenikmat makanan India tidak boleh melewatkan ke kampung ini. Di Kampung Keling bisa menemukan kuliner khas India yang terkenal dengan Kuliner Pagaruyung. Aroma masakan harum tercium menggoda saat memasuki kawasan ini.
Ada berbagai macam kuliner khas India yang bisa kamu cicipi. Seperti makanan khas seperti martabak kuah kari, kerang rebus, nasi briani, serta roti canai.Namun, ada satu kuliner yang paling terkenal dan wajib untuk dicoba jika datang ke Kampung Keling, yaitu martabak telur ala India.
Martabak telur ini sangat terkenal karena rasanya yang sangat enak dan dibuat oleh orang India langsung. Selain makanan India, di sini juga menyajikan makanan khas Indonesia untuk kamu yang kurang begitu suka makanan India.
©2021 Merdeka.com/Refinaldi SetiawanKampung Keling awalnya disebut Patisah, kemudian seiring berjalannya waktu mengalami perubahan nama jadi Kampung Madras agar mencerminkan kawasan tersebut merupakan tanah asal warga keturunan bangsa India. Namun, banyak orang lebih mengenal kampung ini dengan sebutan Kampung Keling.
Pada awal abad 19, banyak orang dari India Tamil datang dari negaranya ke Indonesia untuk menjadi pekerja, yakni sebagai buruh perkebunan tembakau. Namun, semakin lama, semakin banyak India Tamil bekerja di Medan. Seiring berjalannya waktu, tidak hanya orang India Tamil saja yang datang ke Medan, tetapi orang India Cheyttar dan Punjab juga berdatangan untuk mengadu nasib di Ibu Kota Sumatera Utara ini.
©2021 Merdeka.com/Refinaldi SetiawanSama halnya dengan yang ada di Kampung Keling ini. Orang India yang tinggal di perkampungan ini hidup berdampingan dengan warga lain.
Hal ini juga terbukti dengan adanya umat Hindu dan Muslim yang hidup rukun berdampingan di Kampung Keling. Di salah satu sisi kampung bahkan terdapat Kuil Shri Mariamman dan Masjid Ghaudiyah yang berdampingan.
(mdk/Tys)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penduduk desa di sini 90% adalah orang Sunda dan pendukung setia Persib.
Baca SelengkapnyaIndonesia memiliki beragam kampung wisata yang unik dan menarik.
Baca SelengkapnyaRumah-rumah ini rata-rata berusia 50 hingga 100 tahun
Baca SelengkapnyaTempat wisata di Medan yang gratis bisa dijadikan pilihan saat berkunjung ke Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaSepintas suasananya tak jauh berbeda dengan Indonesia, wartegnya curi perhatian.
Baca SelengkapnyaKeindahan kota dan fasilitasnya itu kemudian disuguhkan bersama produk lokal yang dimiliki Kota Madiun yakni Nasi Pecel.
Baca SelengkapnyaBanyak wisata alam tersembunyi yang ada di lereng Gunung Sumbing ini.
Baca SelengkapnyaWisata kampung di Indonesia memancarkan keindahan yang menakjubkan, menciptakan pengalaman yang mendalam bagi para pengunjung.
Baca SelengkapnyaBagi Anda yang memiliki budget terbatas tak salah jika mengisi kegiatan liburan dengan naik kereta api.
Baca SelengkapnyaSleman memiliki berbagai macam objek wisata populer dan menarik.
Baca SelengkapnyaMerci merupakan destinasi wisata yang memukau di Medan, yang menawarkan keindahan alam dan keberagaman budaya.
Baca Selengkapnya