Melihat Lebih Dekat Sekolah di Kampung Nelayan Belawan
Merdeka.com - Masih diselimuti pagi, tatkala sinar mentari belum terik. Para siswa dengan seragam merah putih kebanggannya sudah duduk manis di perahu boat. Dengan rambut yang sudah disisir rapi dan sepatu hitam sepaket dan kaos kaki putihnya. Mereka siap menuju ke sekolah dasar 068009 Kampung Nelayan Belawan Medan.
Kegiatan ini sudah menjadi rutinitas siswa SD 06800. Setiap hari, sebelum berangkat sekolah sejumlah murid ada yang harus menaiki perahu boat. Rumah mereka yang terletak di atas laut, membuat mereka harus menyeberang dari rumah menuju sekolah. Biasanya mereka menumpang warga sekitar atau membayar dengan ikhlasan hati.
SD 06800 di sudut kota Medan memang berbeda dengan sekolah lainnya. Namun, di tempat inilah para murid-murid merajut impian. Menuntut ilmu di tingkat dasar.
-
Dimana sekolah itu berada? Peristiwa itu terjadi di Sekolah Al-Awda di Abasan al-kabira, bagian selatan Jalur Gaza dekat Khan Younis.
-
Bagaimana SD Negeri Butuh dibangun? Mengutip Kemdikbud.go.id, SD Negeri Butuh dibangun menggunakan model bangunan limasan dengan penutup atap dari genteng vlaam. Dindingnya terbuat dari bambu.
-
Mengapa bangunan SD Negeri Butuh masih kokoh? Walaupun telah termakan usia, saat ini gedung SD Negeri Butuh masih kokoh berdiri dan masih digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
-
Kenapa siswa di SDN Ambon belajar di lantai? Tidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.
-
Kapan SD Negeri Butuh didirikan? Sekolah ini merupakan salah satu sekolah Kasultanan yang didirikan di Kulon Progo pada masa 1916 Masehi.
-
Apa yang muncul di halaman sekolah setelah gempa? Lebih dari satu sumber mata air tampak muncul dari sela-sela lantai paving.
Dinding-dinding kayu mendominasi bangunan sekolah. Lantai papan menjadi injakan setiap hari mereka untuk belajar. Dari kejauhan, kayu-kayu besar terlihat menyangga sekolah di tengah genangan air.
SD 068009 terletak di atas hulu perairan Belawan ini berdiri pada tahun 1985. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah dasar yang dibangun pemerintah.
©2021 Merdeka.com/Suhairy TriyadhiBeberapa dinding kelas terlihat bolong di bagian tempat. Kayu-kayu lapuk di makan usia terlihat jelas menghiasi dinding sekolah. Bahkan, pada bagian bawah beberapa papan yang rusak jika diinjakpun terasa tidak kuat untuk menampung beban.
Dari halaman upacara tempat bermain, sekolah ini terlihat memprihatinkan. Kendati demikian,sekolah ini telah beberapa kali mengalami renovasi bangunan. Namun, tak diganti sepenuhnya. Hanya seperti ditambahkan papan untuk menutupi lubang-lubang dari papan yang rusak saja.
©2021 Merdeka.com/Suhairy TriyadhiMinat belajar anak nelayan ini sangat berbeda, orang tua mereka yang sebagian besar adalah nelayan membuat mereka lebih tertarik dengan ilmu yang menyangkut kegiatan nelayan.
Umumnya hanya sedikit penduduk Desa Belawan Bahari yang mengenyam pendidikan. Rendahnya partisipasi pendidikan itu disebabkan oleh kesulitan ekonomi yang tidak memungkinkan mereka atau anak-anak mereka mengenyam pendidikan di bangku sekolah.
Kebutuhan pokok akan sandang, pangan, dan papan tentu jauh lebih diutamakan dibandingkan kebutuhan lainnya.
©2021 Merdeka.com/Suhairy TriyadhiSekolah dengan bangunan panggung ini menampung siswa kelas 1-6. Guru-guru di SD ini merupakan Pekerja Negeri Sipil (PNS) dan ada juga guru honorer. Jumlah guru hanya 13, diantaranya 8 PNS dan 5 honor.
Mereka lah yang mengabdi dan yang selalu berupaya untuk memberikan ilmu dasar kepada murid-murid di sekolah Kampung Nelayan Belawan. (mdk/Tys)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada masa Perang Kemerdekaan, sekolah ini digunakan sebagai markas para pemuda pejuang.
Baca Selengkapnyakondisi bangunan ruang kelas sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Ikhlas Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaKarena kekurangan ruangan kelas sehingga harus digunakan bangunan yang tidak layak tersebut
Baca SelengkapnyaPemandangan semakin memesona saat matahari terbenam dengan langit berwarna jingga dan ungu serta lautan yang luas.
Baca SelengkapnyaZaskia Adya Mecca membangun sebuah sekolah dengan konsep patungan. Tak lama lagi sekolahnya akan bisa digunakan untuk proses belajar mengajar.
Baca SelengkapnyaSelain kondisi gedung sekolah yang perlu diperbaiki, dewan guru pun menyampaikan bahwa SDN 7 Suana kekurangan meja dan kursi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 siswa kelas 1 di SDN 02 Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau belajar di ruangan bekas water closet (WC).
Baca SelengkapnyaBahkan, para guru ini harus menggunakan perahu untuk menuju ke tempat sekolah tersebut.
Baca SelengkapnyaDulunya banyak siswa yang bersekolah di sini, namun kini tinggal kenangan.
Baca SelengkapnyaTahukah kamu, ada SD dengan pemandangan tercantik di Indonesia? SD ini adalah SD Negeri Saenam yang ada di Kab. Timur Tengah Selatan, Kec. Nunkolo.
Baca SelengkapnyaDiduga, gedung ambruk karena usia bangunan yang sudah tua.
Baca Selengkapnya