Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengintip Penyulingan Minyak Kayu Putih, Ramuan Penghangat Badan Asli Maluku

Mengintip Penyulingan Minyak Kayu Putih, Ramuan Penghangat Badan Asli Maluku Pembuatan Minyak Kayu Putih Tradisional ©2021 Merdeka.com/Eddie Likumahua

Merdeka.com - Semua orang pasti sudah tahu dengan minyak kayu putih. Di berbagai daerah disebut dengan minyak telon, atau minyak cajuput. Semuanya berasal dari daun pohon kayu putih. Daun kayu putih bak pohon ajaib, selalu dibawa di dalam saku selama perjalanan. Ekstrak daun ini mampu meringankan masuk angin, pusing, dan pegal-pegal secara tradisional. Tumbuhan endemik ini tersebar Indonesia Timur, salah satunya Pulau Buru, Maluku.

Jauh sebelum industri minyak kayu putih tersebar di Indonesia, pohon kayu putih telah tumbuh liar selama berabad-abad di Pulau Buru. Di pulau ini terdapat rumah ketel, yang mengolah secara tradisional daun kayu putih menjadi ramuan penghangat badan. Sensasi hangat aromaterapi membuat siapa saja mudah mengenali bau minyak kayu putih yang khas.

Jenis pohon minyak kayu putih ialah Eucalyptus globulus, Malaleuca Viridiflora Corn, Melaleuca alternifolia, dan Malaleuca Cajuput, semuanya menghasilkan kandungan cyenol. Proses ekstraksinya tak mudah, butuh waktu dan tenaga ekstra untuk menghasilkan tiap tetes minyak kayu putih yang berharga.

pembuatan minyak kayu putih tradisional

©2021 Merdeka.com/Eddie Likumahua

Tiap 2 minggu sekali, pohon kayu putih yang tumbuh di Pulau Buru dipanen. Rumah ketel di Pulau ini dikelola oleh 10 orang kelompok penyuling minyak kayu putih. Salah satunya Duli. Puluhan tahun ia mengelola rumah ketel dan memasok minyak kayu putih ke berbagai daerah di Maluku.

Pohon kayu putih tumbuh setinggi 5 meter, daunnya berukuran sebesar jari orang dewasa. Warna daunnya berwarna hijau, nama minyak kayu putih memang berasal dari ciri khas batang pohonnya yang berwarna putih.

Puluhan kilogram daun kayu putih yang sudah dipetik kemudian dibawa ke dalam rumah ketel. Ketel sendiri merupakan tungku pemanas daun kayu putih. Satu ketel setidaknya mampu menampung 6 karung daun kayu putih. Tak lupa beberapa ember air dimasukkan ke dalam tungku perebusan.

pembuatan minyak kayu putih tradisional

©2021 Merdeka.com/Eddie Likumahua

Kayu menjadi bahan bakar alternatif untuk merebus daun kayu putih. Kepulan asap inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya minyak. Ketel perebus harus segera ditutup dengan rapat. Sehingga uap perebusannya akan dialirkan menuju ketel di sebelahnya melalui pipa. Sesekali jika daun sudah menyusut, ketel perebus diisi kembali dengan daun kayu putih.

Butuh waktu 6 jam lamanya untuk menghasilkan keseluruhan uap dari ketel pertama. Selama itu, besar kecilnya api harus selalu dijaga. Di ketel kedua, uap air secara langsung akan berubah menjadi larutan yang kemudian ditampung ke dalam jerigen.

pembuatan minyak kayu putih tradisional

©2021 Merdeka.com/Eddie Likumahua

Hasil penyulingan tidak serta merta berisi minyak kayu putih. Masa jenis air dan minyak yang berbeda memisahkan kedua cairan. Minyak di bawah, sedangkan air di atas yang harus dipisahkan secara manual. Minyak kayu putih yang didapatkan kemudian dituang ke dalam botol tradisional dari kaca.

Sekali penyulingan yang berisi 6 karung daun kayu putih menghasilkan satu jerigen berisi uap air dan minyak yang telah dingin. Hanya setengah jerigen minyak kayu putih yang dihasilkan. Atau setidaknya dapat dikemas dalam botol kaca berukuran 620 ml. Satu botol kaca ini dijual dengan harga Rp 150 ribu kepada tengkulak dari Ambon, dan daerah lain di Maluku.

pembuatan minyak kayu putih tradisional

©2021 Merdeka.com/Eddie Likumahua

Daun hasil perebusan kemudian diangkat menggunakan daun lontar. Helaian daun digunakan sebagai wadah, tangkai daun digunakan sebagai penariknya. Budaya memakai minyak kayu putih hampir dapat dijumpai di berbagai belahan daerah di Indonesia. Macam-macam jenis produk berbahan kayu putih juga turut menghangatkan tubuh kala musim dingin.

Namun, minyak kayu putih dari Pulau Buru ini memiliki komposisi murni. Berbeda dengan minyak kayu putih bermerek yang dijual di pasaran. Minyak kayu putih Pulau Buru dapat diminum sebagai obat tanpa efek samping. (mdk/Ibr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Masih Diolah secara Tradisional, Intip Uniknya Garam Kusamba dari Bali yang Sudah Mendunia
Masih Diolah secara Tradisional, Intip Uniknya Garam Kusamba dari Bali yang Sudah Mendunia

Proses pembuatan garam Kusamba di Provinsi Bali ini masih tradisional yang sudah berlangsung sejak tahun 1500-an.

Baca Selengkapnya
Khasiat Kerok Masuk Angin, Berikut Cara Kerjanya yang Menarik Diketahui
Khasiat Kerok Masuk Angin, Berikut Cara Kerjanya yang Menarik Diketahui

Kerokan dipercaya mampu meredakan gejala masuk angin dengan cara melancarkan peredaran darah dan mengeluarkan angin yang terperangkap di dalam tubuh.

Baca Selengkapnya
Suku Ini Punya Gaya Hidup Unik di Tengah Hutan Bojonegoro, Ahli Menambang Minyak dan Kuburannya Bernilai Seni Tinggi
Suku Ini Punya Gaya Hidup Unik di Tengah Hutan Bojonegoro, Ahli Menambang Minyak dan Kuburannya Bernilai Seni Tinggi

Nenek moyang suku Jawa ini punya kehidupan unik di tengah hutan Bojonegoro. Mereka ahli dalam berbagai hal, mulai kerajinan kayu hingga menambang minyak.

Baca Selengkapnya
Salah Satu Suku Paling Terkenal di Indonesia Ini Rambutnya Awet Hitam Tidak Beruban, Ternyata Rahasianya Sederhana
Salah Satu Suku Paling Terkenal di Indonesia Ini Rambutnya Awet Hitam Tidak Beruban, Ternyata Rahasianya Sederhana

Intip cara unik salah satu suku paling terkenal di Indonesia menjaga rambutnya agar tetap hitam dan tidak beruban.

Baca Selengkapnya
Badan Dikerok Masuk Angin Bahaya? Begini Penjelasan dari Sisi Medis & Ketahui Cara Melakukannya dengan Benar
Badan Dikerok Masuk Angin Bahaya? Begini Penjelasan dari Sisi Medis & Ketahui Cara Melakukannya dengan Benar

Berikut penjelasan dari sisi medis terkait apakah bahaya badan dikerok masuk angin.

Baca Selengkapnya
Intip Pembuatan Gula Kelapa di Borobudur yang Unik, Pakai Cara Tradisional
Intip Pembuatan Gula Kelapa di Borobudur yang Unik, Pakai Cara Tradisional

Wisatawan bisa melihat langsung proses pembuatan gula kelapa secara tradisional

Baca Selengkapnya
Melihat Cara Orang Baduy Mencuci Muka, Sabunnya Pakai Daun Ini
Melihat Cara Orang Baduy Mencuci Muka, Sabunnya Pakai Daun Ini

Sabun khas warga Baduy diketahui berasal dari tumbuhan alami, dan berfungsi untuk membersihkan muka.

Baca Selengkapnya
Minuman Hangat Tradisional untuk Menyambut Musim Hujan, Berbagai Resep yang Menghangatkan Tubuh
Minuman Hangat Tradisional untuk Menyambut Musim Hujan, Berbagai Resep yang Menghangatkan Tubuh

Musim hujan telah tiba, dan inilah saatnya untuk memperkuat daya tahan tubuh kita dengan minuman hangat tradisional yang kaya rempah.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Umbut Rotan, Makanan Tradisional Warisan Nenek Moyang Suku Dayak Kalimantan
Mencicipi Umbut Rotan, Makanan Tradisional Warisan Nenek Moyang Suku Dayak Kalimantan

Rotan biasa digunakan untuk bahan perabotan rumah, berbeda dengan suku Dayak yang mengolahnya menjadi makanan yang unik dan menarik untuk diulas.

Baca Selengkapnya
Resep Jamu Pahitan yang Efektif untuk Turunkan Kolesterol dan Diabetes Secara Alami
Resep Jamu Pahitan yang Efektif untuk Turunkan Kolesterol dan Diabetes Secara Alami

Resep jamu pahitan, ramuan herbal pahit khas Indonesia untuk kesehatan, dengan berbagai manfaat.

Baca Selengkapnya
Kisah Bambang Sardi, Inovator Minyak Kelapa Murni Peraih SATU Indonesia Awards
Kisah Bambang Sardi, Inovator Minyak Kelapa Murni Peraih SATU Indonesia Awards

Upaya Bambang Sardi mengolah kelapa menjadi minyak murni tidak mudah. Butuh tiga tahun melakukan riset hingga menciptakan Virgin Coconut Oil (VCO) tersebut.

Baca Selengkapnya
Mengenal Ulap Doyo, Kearifan Lokal Kain Tenun Khas Kalimantan Timur yang Populer Sejak Kerajaan Kutai
Mengenal Ulap Doyo, Kearifan Lokal Kain Tenun Khas Kalimantan Timur yang Populer Sejak Kerajaan Kutai

Kearifan lokal yang satu ini diperkirakan sudah ada sejak abad ke-17 atau bertepatan dengan masa Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.

Baca Selengkapnya