Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pembelah Bangkai Kapal Cilincing, Sang Penakluk Besi Berkarat

Pembelah Bangkai Kapal Cilincing, Sang Penakluk Besi Berkarat Pembelah Kapal, Bertahan di tengah Panas dan Besi Berkarat. ©2021 Merdeka.com/Fiqi Achmad

Merdeka.com - Indonesia terkenal dengan negara maritim. Ratusan hingga ribuan kapal bermacam ukuran degan gagahnya mengarungi luasnya lautan. Namun, kapal juga punya batas usia pakai. Kapal yang tak layak berlayar akhirnya akan menjadi kapal bekas. Salah satunya di pusat pembelahan kapal di Cilincing, Jakarta Utara ini.

Di sinilah para pembelah kapal melaksanakan tugasnya. Mereka mampu mengubah bangkai kapal besi menjadi rongsokan daur ulang. Pekerjaan pembelah kapal ini terbilang ekstrem. Para pembelah kapal harus memotong kapal dengan panjang puluhan meter. Perlu keahlian khusus untuk memotong kapal menjadi lempengan besi bermanfaat.

Besi berkarat bagi mereka merupakan barang berharga. Potongan besi berkarat menjadi sumber nafkah keluarga mereka. Fisik dan mental yang kuat adalah modal utama para pembelah kapal.

pembelah kapal bertahan di tengah panas dan besi berkarat

©2021 Merdeka.com/Fiqi Achmad

Di balik percikan api las, mulanya para pembelah memotong bagian geladak. Mereka menggunakan blender atau las untuk memotong tubuh kapal. Bagian geladak kapal adalah tempat tersulit. Pasalnya, selang gas harus disambung panjang untuk menjangkau geladak. Belum lagi, ruangan geladak yang pengap membuat sulit bernapas.

Tubuh mereka hitam legam terpapar asap dan besi berkarat. Mereka selalu siaga jika terkena luka. Lingkungan penuh karat akan membuat luka semakin parah. Tak heran, asap karbon las begitu pekat menyelimuti mereka.

Bahkan para pembelah kapal terpaksa harus merasakan sesak napas. Tak kehabisan akal, mereka biasa meminum susu steril dan soda untuk meredakan sesak.Membelah kapal tiap hari selama sepekan membuat mereka kebal.

pembelah kapal bertahan di tengah panas dan besi berkarat

©2021 Merdeka.com/Fiqi Achmad

Lempengan besi berterbangan menjadi pemandangan biasa di sana. Terkadang, potongan besi juga turut menimpa para pekerja. Tertimpa potongan kecil hingga lempengan besar pernah mereka alami. Mereka bersyukur, jika terjadi kecelakaan perusahaan sigap memberi pertolongan.

Lempengan besi yang terkumpul nanti akan dikaitkan pada derek jangkung atau crane. Mengangkut lempengan besi ke darat. Selanjutnya, pekerja lain membuat potongan lempengan lebih kecil.

pembelah kapal bertahan di tengah panas dan besi berkarat

©2021 Merdeka.com/Fiqi Achmad

Dalam sehari, setiap orang diwajibkan menghasilkan 2 ton potongan besi kapal. Hasil pembelahan kapal mereka hanya dihargai Rp 150 hingga Rp 200 per kilogram.Setiap harinya para pembelah kapal biasa mendapatkan Rp 150 ribu di luar uang makan. Potongan besi nantinya akan didaur ulang di tempat peleburan.

Satu bangkai kapal rata-rata memiliki berat 850 ton membutuhkan waktu 6-8 bulan untuk proses pembedahan. Setidaknya ada 20 pekerja, lama pebelahan kapal tergantung besarnya kapal. Rumitnya kapal juga mempengaruhi lama pembelahan. Semakin besar dan rumit, pembelahan kapal bahkan memakan waktu hingga satu tahun.

pembelah kapal bertahan di tengah panas dan besi berkarat

©2021 Merdeka.com/Fiqi Achmad

Pusat pembelahan kapal Cilincing ini dapat ditemui puluhan bangkai kapal. Kapal yang telah berumur 25-30 tahun harus berhenti berlayar. Mulai dari kapal tugboat hingga kapal kilang minyak mereka belah-belah. Pekerjaan pembelah kapal di Cilincing ini sudah ada sejak tahun 1975. Setidaknya 500 meter persegi dipenuhi dengan besi berkarat, mesin kapal dan tabung gas.

Para pembelah kapal rela mempertaruhkan keselamatan mereka demi sesuap nasi. Kapling pesisir utara Cilincing ini menjadi ladang pekerjaan para pembelah kapal. Perjuangan mereka dengan besi berkarat sangat bernilai. Dari tangan mereka, onggokan kapal besi menjadi bahan daur ulang yang lebih bermanfaat. (mdk/Ibr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Mengintip Geliat Perbaikan Kapal di Galangan Muara Angke
FOTO: Mengintip Geliat Perbaikan Kapal di Galangan Muara Angke

Galangan kapal Muara Angke menjadi salah satu ujung tombak industri kemaritiman di Jakarta.

Baca Selengkapnya
FOTO: Tercemar Limbah Beracun, Kali Bekasi Berubah Warna Jadi Hitam Pekat, Berbusa dan Bau
FOTO: Tercemar Limbah Beracun, Kali Bekasi Berubah Warna Jadi Hitam Pekat, Berbusa dan Bau

Sudah sebulan limbah industri berbahaya mencemari Kali Bekasi sehingga menghambat pasokan air bersih.

Baca Selengkapnya
Demi Memenuhi Kebutuhan Keluarga, Para Nelayan Ini Rela Kehujanan di Kapal dan Terombang-ambing di Tengah Laut
Demi Memenuhi Kebutuhan Keluarga, Para Nelayan Ini Rela Kehujanan di Kapal dan Terombang-ambing di Tengah Laut

Potret kehidupan nelayan di tengah laut saat mencari ikan. Terombang-ambing saat hujan badai.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampung Pandai Besi di Cipari, Ciptakan Golok Unggul secara Tradisional
Mengunjungi Kampung Pandai Besi di Cipari, Ciptakan Golok Unggul secara Tradisional

Di kampung Cipari ada puluhan perajin golok dengan metode pembuatannya yang masih tradisional.

Baca Selengkapnya
Dulu Salah Satu Terbesar di Indonesia, Intip Kondisi Tambang Timah Dabo Singkep Riau yang Kini Terbengkalai
Dulu Salah Satu Terbesar di Indonesia, Intip Kondisi Tambang Timah Dabo Singkep Riau yang Kini Terbengkalai

Sekitar dua abad silam, geliat produksi logam ini terus meningkat hingga menjadi salah satu yang terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya
Kisah Bajak Laut di Perairan Gorontalo, Bekerja Sama hingga Timbul Kerugian Bagi Perdagangan VOC
Kisah Bajak Laut di Perairan Gorontalo, Bekerja Sama hingga Timbul Kerugian Bagi Perdagangan VOC

Para bajak laut menempati kedudukan penting dalam kegiatan penyelundupan perdagangan gelap.

Baca Selengkapnya
FOTO: Denyut Bisnis Perbaikan dan Pembuatan Kapal di Kampung Nelayan Tangerang
FOTO: Denyut Bisnis Perbaikan dan Pembuatan Kapal di Kampung Nelayan Tangerang

Perahu menjadi sarana penting bagi warga pesisir Tangerang, utamanya nelayan, dalam mendukung mata pencaharian mereka.

Baca Selengkapnya
Penyelam Temukan Bangkai Kapal yang Tenggelam 2.600 Tahun Lalu, Bermuatan Timah Batangan
Penyelam Temukan Bangkai Kapal yang Tenggelam 2.600 Tahun Lalu, Bermuatan Timah Batangan

Arkeolog mulai mengangkat kapal tersebut ke permukaan baru-baru ini.

Baca Selengkapnya
Mengenal Perahu Buatan Nelayan Indramayu, Harganya Bisa Mencapai Rp20 Miliar
Mengenal Perahu Buatan Nelayan Indramayu, Harganya Bisa Mencapai Rp20 Miliar

Perahu buatan nelayan Indramayu dikenal tangguh dan kokoh

Baca Selengkapnya