11-12 Sama Tentara Israel, Brutalnya Polisi Amerika Dorong Nenek 80 Tahun Pro Palestina Hingga Jatuh Tersungkur 'Mereka Lahir dari Toilet'
Momen polisi Amerika Serikat (AS) dorong nenek berusia 80 tahun hingga jatuh saat lakukan demo bela Palestina.
Video merekam aksi kejam anggota polisi Amerika Serikat (AS) saat mendorong seorang nenek berusia 80 tahun hingga jatuh tersungkur, ramai beredar di media sosial.
Peristiwa itu terjadi saat warga pro-Palestina menggelar aksi demonstrasi mengecam kejahatan genosida yang terjadi di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Dalam video, terlihat seorang wanita paruh baya berusia 80 tahun mengikuti demonstrasi di Chicago, Amerika Serikat.
Dengan membawa bendera Palestina di tangannya, wanita tersebut berjalan sempoyongan ketika sekitar 10 orang polisi memaksanya untuk mundur hingga akhirnya terjatuh.
"Perlakuan Kepolisian Chicago terhadap seorang wanita berusia 80 tahun, dengan menjatuhkannya ke tanah," tulis akun @shahatun.
Saat wanita tersebut jatuh tersungkur, para polisi hanya berdiri diam dan tidak membantu sama sekali. Mereka bahkan mengabaikan saat wanita tua tersebut meminta seseorang untuk mengambilkan tongkatnya.
"Insiden ini tidak hanya mencerminkan mentalitas yang tidak manusiawi dalam kepolisian, tetapi juga menandakan masa depan yang meresahkan yang kita hadapi karena tindakan seperti itu didanai dan ditingkatkan oleh para pemimpin politik kita," tulis keterangan unggahan.
Setelah sekitar 20 detik, jurnalis dan demonstran lainnya akhirnya mengambil insiatif untuk maju dan membantu nenek berusia 80 tahun itu untuk kembali berdiri.
"Kurangnya rasa belas kasih dan kemanusiaan yang mendasar, memperlakukan seorang wanita tua seolah-olah dia tidak terlihat, adalah sesuatu yang tidak dapat saya pahami," ungkap akun @shahatun.
Tuai Kritik Pedas
Video tersebut pun menuai beragam kritik pedas dari netizen usai viral beredar di media sosial. Banyak dari mereka mengecam aksi para polisi di Amerika itu yang dinilai sangat kejam sama seperti para tentara Israel.
"Apakah para polisi itu tidak punya ibu??? Mereka (sepertinya) datang ke dunia ini dari toilet," komen akun @syakira***
"Hanya IDF (tentara Israel) tapi versi Amerika," kata @alisha***
"Bayangkan mendorong seorang wanita tua ke tanah dan berdiri tegak di atasnya sambil menolak untuk membantu sementara wanita itu menatap Anda. Kemanusiaan sudah mati," komen @dayva***
"Bayangkan melihat ibumu dalam situasi ini? Apa yang akan kamu lakukan?," kata @mazi***
"Hanya Israhel versi Amerika 😡," komen akun @yolaa***
Diketahui, demonstrasi pro-Palestina semakin meluas dan banyak dilakukan oleh masyarakat di berbagai negara salah satunya Amerika Serikat.
Demonstran menyampaikan dukungan untuk Palestina dan menyerukan agar Israel menhentikan kejahatan genosida yang dilakukan di wilayah kantong tersebut.
Sejak Mei 2024 lalu, aksi protes di kampus-kampus Amerika juga meluas hingga menginspirasi gerakan serupa di luar negeri.
Sebagian besar demonstran menyerukan agar kampus-kampus mereka memutus kerja sama dengan seluruh entitas yang berhubungan atau mendukung agresi brutal Israel ke Jalur Gaza Palestina sejak 7 Oktober 2023 lalu.
Aksi solidaritas ini pun menginspirasi gerakan serupa yang semakin merebak di beberapa negara lain seperti Australia, Inggris, dan Prancis.
Serangan Israel ke Palestina
Konflik berkepanjangan di Jalur Gaza, Palestina terus menelan korban jiwa hingga hari ini, Minggu (1/9/2024). Jumlah korban tewas akibat serangan Israel bahkan telah mencapai lebih dari 40.000 orang, dengan ribuan lainnya mengalami luka-luka.
Tak hanya di Jalur Gaza, Israel juga menyerang wilayah Tepi Barat. Kamp pengungsi Jenin menjadi sasaran serangan intensif dari pasukan Israel dan memaksa penduduknya untuk mengungsi.
Aksi protes dan seruan gencatan senjata terus disampaikan oleh masyarakat hampir di seluruh dunia. Banyak yang menuntut Israel dan negara-negara pendukungnya untuk menghentikan aksi mereka.