12 Macam Etika, Kenali Pengertian, Ciri-ciri dan Jenisnya
Merdeka.com - Macam etika termasuk dalam filsafat moral yang biasanya mulai dipelajari lebih mendalam, saat di bangku kuliah. Etika melibatkan sistematisasi, mempertahankan, dan merekomendasikan konsep perilaku yang benar dan salah.
Secara nyata, macam etika sudah diajarkan dan diterapkan oleh manusia. Melalui lingkungan keluarga, tempat tinggal, dan dunia pendidikan. Meski masih berdasarkan pada nilai budaya dan ajaran leluhur di sebagian besar Nusantara.
Para filsuf biasanya membagi teori etika menjadi tiga bidang subjek umum, yakni meta-etika, etika normatif, dan etika terapan. Ketiganya menjadi tonggak dasar mencapai standar moral yang mengatur perilaku manusia, benar atau salah.
-
Kenapa etika diperlukan dalam kehidupan sehari-hari? Etika juga mencakup berbagai bidang, termasuk etika bisnis, etika medis, etika profesi, dan etika sosial.
-
Bagaimana akhlak tertanam? Imam Al Ghazali menjelaskan bahwa pengertian akhlak dalam Islam adalah salah satu sifat yang tertanam di dalam jiwa manusia yang dapat menimbulkan suatu perbuatan yang mudah dilakukan tanpa adanya pertimbangan pemikiran lagi.
-
Bagaimana norma agama mengatur perilaku? Misalnya, dalam agama Islam, norma agama mengatur ibadah, hubungan sosial, dan perilaku ekonomi.
-
Siapa saja yang terkena dampak dari penerapan etika? Etika melibatkan pertimbangan nilai-nilai, kebijaksanaan, dan tanggung jawab dalam mengambil keputusan dan bertindak.
-
Contoh norma apa yang mengatur hubungan antara individu? Salah satu tujuan norma adalah untuk memelihara hubungan yang baik antara individu. Norma kesopanan, misalnya, mengajarkan kita untuk berperilaku sopan dan menghormati orang lain.
-
Bagaimana akhlak terbentuk? Namun, secara istilah akhlak adalah sifat yang dimiliki oleh seseorang, telah melekat dan biasanya akan tercermin dari pelaku orang tersebut.
Ini mungkin melibatkan artikulasi kebiasaan baik yang harus diperoleh, tugas yang diikuti, dan konsekuensi dari perilaku kita pada orang lain. Meski disadari bahwa setiap manusia memiliki hak masing-masing. Namun tingkah laku tetap harus berdasarkan pada etika.
Berikut beberapa macam etika yang patut diketahui. Termasuk pengertian, ciri-ciri dan jenisnya.
Tiga Bidang Studi Macam Etika
1. Metaetika
Istilah "meta" berarti 'setelah' dan 'akibatnya'. Pengertian metaetika melibatkan pandangan yang dihapus, atau pandangan luas dari keseluruhan proyek etika. Metaetika menyelidiki dari mana asalnya prinsip etika kita, dan apa artinya.
Berfokus pada masalah kebenaran universal, kehendak Tuhan, peran akal dalam penilaian etis, dan arti istilah etis itu sendiri. Mendefinisikan metaetika sebagai studi tentang asal-usul dan makna konsep etika. Dilansir dari Encyclopedia of Philosophy, metaetika terbagi lagi menjadi dua macam etika lagi, yakni:
a. Masalah Metafisika: Objektivisme dan Relativisme
Metafisika adalah ilmu yang mempelajari jenis-jenis benda yang ada di alam semesta. Beberapa benda di alam semesta terbuat dari benda fisik, seperti batu; dan mungkin hal-hal lain yang bersifat nonfisik, seperti pikiran, roh, dan dewa.
Komponen metafisik dari metaetika, melibatkan penemuan secara khusus. Apakah nilai-nilai moral merupakan kebenaran abadi yang ada di alam, seperti roh atau hanya konvensi manusia.
© iStock
b. Masalah Psikologis dalam Metaetika
Bidang kedua metaetika melibatkan dasar psikologis dari penilaian dan perilaku moral kita selaku manusia. Terutama memahami apa yang memotivasi kita untuk menjadi bermoral.
Beberapa jawaban atas pertanyaan "Mengapa bermoral?". Jawaban atas macam etika dari sini ialah, untuk menghindari hukuman, mendapat pujian, mencapai kebahagiaan, untuk bermartabat, atau untuk menyesuaikan diri dengan masyarakat. Dari sini terbgai lagi menjadi tiga macam etika, yaitu:
Egoisme dan Altruisme
Satu bidang penting psikologi moral menyangkut keegoisan yang melekat pada manusia. Macam etika yang secara alami ada pada diri setiap orang. Menurut seorang filsuf Inggris abad ke-17, Thomas Hobbes berpendapat bahwa, banyak tindakan kita didorong oleh keinginan egois.
Sekalipun suatu tindakan tampak 'tidak mementingkan diri sendiri', seperti menyumbang untuk amal. Masih terbesit alasan egois untuk, seperti melihat kekuasaan atas orang lain.
Filsuf Inggris abad ke-18 Joseph Butler setuju bahwa keegoisan dan kesenangan naluriah mendorong sebagian besar perilaku kita. Namun dia berpendapat, jika kapasitas psikologis yang melekat juga untuk kebajikan. Pandangan ini disebut altruisme psikologis.Menyatakan bahwa setidaknya beberapa tindakan kita dimotivasi oleh kemurahan hati naluriah.
Emosi dan Nalar
Bidang kedua dari psikologi moral melibatkan perselisihan mengenai peran akal dalam memotivasi tindakan moral. Semisal, membuat pernyataan "aborsi secara moral salah,". Apakah seseorang itu hanya membuat penilaian rasional atau hanya mengungkapkan perasaannya sendiri.
Moralitas Pria dan Wanita
Bidang ketiga berfokus pada apakah ada pendekatan khusus perempuan terhadap etika yang didasarkan pada perbedaan psikologis antara laki-laki dan perempuan.
2. Etika Normatif
Etika normatif mencakup pencapaian standar moral yang mengatur perilaku benar dan salah. Contoh prinsip normatif: "Kita harus melakukan kepada orang lain apa yang kita ingin orang lain lakukan kepada kita."
3. Etika Terapan
Etika terapan adalah cabang etika yang terdiri dari analisis masalah moral yang spesifik dan kontroversial. Misalkan hal yang kontroversi, aborsi, hak-hak hewan, atau eutanasia.
Masalah etika yang diterapkan selma ini, telah dibagi lagi menjadi kelompok-kelompok baru. Seperti etika kedokteran, etika bisnis, etika lingkungan, dan etika seksual. Secara umum, dua fitur diperlukan, ada kelompok orang yang signifikan baik yang mendukung maupun menentang masalah.
Macam Etika
Secara umum dan sebagian besar manusia telah mengembangkan etika dalam kehidupan sosial. Berikut beberapa macam etika yang berkembang di masyarakat:
1. Etika Umum
Mengutip dari Dosensosiologi, macam etika yang pertama ini berkaitan dengan tindakan manusia secara etis. Etika umum melihat keadaan dasar, berkaitan dengan cara yang dilakukan manusai dalam mengambil keputusan.
Keputusan harus sesuai dengan etis dan teori-teori dalam etika. Serta prinsip moral dasar yang dijadikan sebagai dasar manusia dalam berbuat selama ini.
2. Etika Khusus
Macam etika selanjutnya merupakan penerapan konsep moral standar dalam situasi kehidupan yang khusus. Dibedakan menjadi dua jenis, yakni:
3. Etika Deskriptif
Macam etika berikutnya ialah etika deskriptif. Berupaya dalam membidik secara kritis dan rasional. Baik tingkah laku, serta apa yang dicari oleh manusia dalam kehidupan. Sebagai sesuatu yang dianggap punya nilai untuk diterapkan dalam kehidupan.
4. Etika Normatif
Macam etika normatif berupaya menetapkan berbagai tingkah laku dan pola perilaku. Baik yang dinilai seharusnya dimiliki dalam kehidupan. Serta mempunyai moral yang diaggap di masyarakat.
5. Etika Profesional
Macam etika profesional diterapkan bagi karyawan di perusahaan, atau sebagai anggota profesi, termasuk pengacara, dokter, jurnalis dan sebagainya. Macam etika ini sifatnya memaksa seseorang untuk menjadi bagian dari lingkungan profesional. Apabila etika profesional tidak dipatuhi, bisa merusak reputasinya.
6. Etika Bisnis
Macam etika bisnis dapat didefinisikan sebagai blueprint prinsip dan nilai yang mengatur keputusan. Serta tindakan dalam pekerjaan atau perusahaan. Budaya organisasi dalam dunia bisnis, memastikan perbedaan antara pengambilan keputusan dan perilaku yang baik dan buruk.
7. Etika Teknik
Macam etika teknik bertujuan untuk meningkatkan kemampuan sesorang. Secara bertanggung jawab menghadapi masalah moral, yang diangkat oleh aktivitas teknologi.
8. Etika Berbasis Manusia
Macam etika berbasis manusia disebut juga "antroposentrisme". Keyakinan bahwa manusai sebagai memiliki nilai intrinsik yang lebih besar daripada sifat non-manusia.
9. Etika Berbasis Ilmiah
Macam etika yang satu ini menjurus pada etika dalam sains. Merupakan cabang dari etika terapan dalam studi. Etika ilmiah merupakan bagian dari etika profesional, aturan perilaku yang dipatuhi oleh orang yang terlibat dalam profesi.
10. Etika Biosentris
Macam etika selanjutnya ialah biosentris, yang mengacu pada teori. Memandang semua kehidupan memiliki nilai intrinsik yang dikenal sebagai etika bio-sentris. Mewakili penyimpangan yang signifikan dari pemikiran etis klasik dan tradisional. Kemudian fokus pada sikap dan karakter daripada nilai moral.
11. Etika Ekoentris
Macam etika yang menekankan pada keutuhan ekologis. Istilah yang dikemukakan oleh Aldo Leopold’s, bahwa etika ekosentris ialah etika holistik daripada etika individualistis. Mempertimbangkan ekologi melalui satu atau lain cara, untuk membantu menjelaskan dan mempertahankan kesimpulan.
12. Etika Agama
Menerapkan etika agama, menjadi peranan yang dilakukan, supaya manusia dapat mempertangungjawabkan kehidupan yang dijalani saat ini. (mdk/kur)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Etika membahas apa yang benar dan salah, baik dalam konteks moral, sosial, atau profesional.
Baca SelengkapnyaNorma-norma merupakan pedoman yang menentukan bagaimana seharusnya seseorang bertindak dan berperilaku sesuai dengan nilai dan budaya yang berlaku.
Baca SelengkapnyaFakta sosial bersifat umum karena berlaku bagi seluruh anggota masyarakat atau kelompok tertentu.
Baca SelengkapnyaPerilaku anak cerminan orang tua karena anak sering kali meniru apa yang orang tua lakukan.
Baca SelengkapnyaBerikut kumpulan contoh peribahasa Indonesia beserta artinya.
Baca SelengkapnyaPepatah Batak menyimpan nilai-nilai kehidupan yang dalam dan mengajarkan prinsip-prinsip yang penting bagi orang Batak.
Baca SelengkapnyaAdab adalah norma atau aturan mengenai sopan santun yang didasarkan atas aturan agama. Adab juga seringkali dikaitkan dengan akhlak.
Baca SelengkapnyaDalam pemikirannya, filsuf asal Yunani, Aristoteles menekankan etika sebagai esensi politik.
Baca SelengkapnyaNorma merupakan suatu aturan atau standar yang mengatur perilaku dan tindakan individu dalam masyarakat.
Baca SelengkapnyaAsian Value atau nilai-nilai Asia sering kali mencakup norma dan prinsip budaya yang diyakini khas bagi masyarakat di Asia.
Baca Selengkapnya