Akibat Lockdown, Berat Badan Pria Ini Naik 101 Kilogram dan Alami Gagal Jantung
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 memang meresahkan hampir seluruh negara di dunia. Tak sedikit dari mereka juga harus menjalani isolasi atau karantina di rumah. Banyak negara juga telah memberlakukan lockdown untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
Aktivitas yang semakin berkurang justru memicu peningkatan berat badan. Jika sudah berlebih, akan mempengaruhi kesehatan tubuh. Seperti yang dialami oleh pria asal Wuhan, China.
Berat Badan Naik 101 Kilogram
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
-
Kenapa berat badan naik mendadak? Naiknya berat badan secara cepat merupakan salah satu hal yang sering menjadi perhatian. Pada beberapa kasus, naiknya berat badan dengan cepat ini mungkin cukup normal, namun dalam beberapa kondisi, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan tertentu yang muncul.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa penyakit yang menyebabkan berat badan naik? Sekitar satu dari lima orang dewasa mengalami gangguan tiroid yang tidak aktif, juga dikenal sebagai hipotiroidisme. Meskipun kondisi ini lebih umum pada wanita, pria juga dapat mengalami hipotiroidisme, yang dapat menyebabkan peningkatan berat badan secara mendadak.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Perubahan apa yang dialami pria tersebut? Hanya berselang dua tahun saja, si pria tampak mengalami perubahan drastis yang membuat publik pangling akan penampilannya.
Pria berusia 26 tahun ini harus merelakan bentuk tubuhnya menjadi lebih melar. Bagaimana tidak, pria bernama Zhou ini mengalami kenaikan berat badan hingga 101 kilogram.
Zhongnan Hospital of Wuhan University ©2020 Merdeka.com
Itu merupakan imbas dari lockdown selama lima bulan. Kabar tersebut disampaikan oleh Zhongnan Hospital of Wuhan University, rumah sakit yang menangani Zhou melalui media sosial.
Pria Terberat di Kota Wuhan, China
Pihaknya menjelaskan Zhu terpaksa dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans beberapa waktu lalu. Apalagi saat itu kondisi Zhou sudah kritis akibat berat badannya.Dikatakan juga, Zhou saat ini telah ditetapkan sebagai pria terberat di Wuhan. Di mana total berat badan Zhou mencapai 279 kilogram.
Upaya Telah Dilakukan
Zhou sebelumnya merupakan pekerja di sebuah kafe. Namun, saat pemerintah menetapkan kebijakan lockdown pada Januari lalu, Zhou tidak bisa bekerja kembali.
Zhongnan Hospital of Wuhan University ©2020 Merdeka.com
Pria asal Wuhan, China ini juga mengungkapkan telah berjuang keras menurunkan berat badannya. Bahkan sejak sebelum pandemi Covid-19 datang. Sayang, usaha yang dilakukannya tidak kunjung berhasil.
Alami Gagal Jantung dan Disfungsi Pernapasan
Berat badan Zhou terakhir kali mencapai 177,8 kilogram pada akhir tahun lalu. Namun, karena berada di rumah selama lima bulan, kenaikan berat badan semakin tak terelakan. Hingga akhirnya, Zhou didiagnosa mengalami gagal jantung dan disfungsi pernapasan. Dan dia sempat berada pada kondisi yang kritis.
Harus Jalani Operasi
Pria berusia 26 tahun ini pun terpaksa harus menjalani operasi penurunan berat badan. Dengan menghilangkan lemak pada bagian perutnya.
Zhongnan Hospital of Wuhan University ©2020 Merdeka.com
Bukan operasi yang mudah, terdapat risiko-risiko yang juga menyertainya. Untuk itu, Zhou diberikan target menurunkan berat badan sebanyak 25 kilogram. Tujuannya agar risiko operasi bisa semakin kecil. (mdk/tan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahmad Juwanto yang berbobot 230 kilogram itu hanya bisa berbaring saat dievakuasi.
Baca SelengkapnyaProses itu pun berlangsung kurang lebih selama satu setengah jam.
Baca SelengkapnyaPasien obesitas asal Tangerang yang memiliki bobot lebih dari 260 Kilogram dikabarkan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSaat ini, bengkak di kedua kakinya justru semakin membesar dan membuat Engky, tidak dapat melakukan aktivitas.
Baca SelengkapnyaSultan Rifat hampir satu pekan menjalani perawatan di RS Polri.
Baca SelengkapnyaSeperti yang dilaporkan oleh saluran YouTube Panji Petualang, Panji mengungkapkan bahwa ia menderita diabetes dan harus mengonsumsi obat sepanjang hidupnya.
Baca SelengkapnyaBerat badan Sultan Arifat sempat turun 22 kilogram akibat luka di leher usai terjerat kabel optik.
Baca SelengkapnyaBinaragawan tewas usai alat berat menimpa lehernya karena tangan yang menopang tak kuat menahan beban
Baca SelengkapnyaCetak Rekor Dunia, Pria Ini Puasa Makan Selama Setahun Lebih, BAB Cuma 40 Hari Sekali
Baca SelengkapnyaLemah jantung atau dikenal sebagai gagal jantung adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika otot jantung tidak mampu memompa darah dengan efektif.
Baca SelengkapnyaPria di Inggris meninggal akibat hiperkalsemia, yaitu suatu keadaan yang dipicu oleh tingginya tingginya konsumsi vitamin D.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca Selengkapnya