Aturan Unik di Bandara jadi Perbincangan, Batasi Pelukan Perpisahan Cuma Tiga Menit
Pelukan yang berlangsung lebih dari tiga menit dianggap dapat mengganggu operasional di zona penurunan penumpang.
Momen perpisahan dengan orang tercinta sering kali menyentuh hati. Di Bandara Internasional Dunedin di Selandia Baru, kini terdapat aturan unik yang membatasi pelukan perpisahan hanya selama tiga menit. Foto-foto yang menunjukkan tanda peringatan mengenai batas waktu pelukan ini menjadi viral di media sosial dan menarik perhatian banyak orang.
Aturan ini mulai diterapkan sejak September 2024 dan langsung memicu berbagai reaksi dari masyarakat. Tanda peringatan yang dipasang di area penurunan penumpang menyarankan agar pelukan yang lebih lama dilakukan di area parkir. Pihak bandara mengklaim bahwa kebijakan ini diambil demi kenyamanan dan kelancaran arus penumpang. Pelukan yang berlangsung lebih dari tiga menit dianggap dapat mengganggu operasional di zona penurunan penumpang. Mereka menegaskan bahwa aturan ini bukanlah bentuk ketegasan, melainkan upaya untuk memberikan pengalaman perpisahan yang lebih efisien. Dan De Bono, kepala eksekutif bandara, menyatakan bahwa tujuan mereka adalah menjaga agar semua berjalan dengan lancar.
Meskipun terlihat sepele, aturan ini menjadi topik perbincangan yang hangat. Banyak orang mempertanyakan apakah waktu tiga menit itu cukup untuk mengucapkan selamat tinggal kepada orang terkasih. Berikut ini informasi mengenai aturan unik mengenai batas waktu pelukan di bandara, berdasarkan laporan dari UPI pada Kamis (24/10).
Aturan Unik Menarik Perhatian
Penerapan pelukan perpisahan selama tiga menit mungkin tampak aneh, namun itulah kebijakan yang diterapkan di Bandara Dunedin. Kebijakan ini menarik perhatian publik setelah foto tanda mengenai batas waktu pelukan menjadi viral di media sosial. Banyak penumpang yang merasa bahwa aturan ini menghambat momen emosional mereka saat mengucapkan selamat tinggal. Dan De Bono, selaku kepala eksekutif bandara, mengakui bahwa kebijakan tersebut memang memicu perdebatan di kalangan masyarakat.
Pihak bandara berusaha untuk memastikan semua penumpang mendapatkan kesempatan yang sama dalam menggunakan fasilitas tersebut. "Kami ingin menjaga kelancaran di area penurunan penumpang, tanpa mengorbankan momen-momen penting," ungkapnya.
Selain menetapkan batas waktu tiga menit, bandara juga menyediakan solusi bagi mereka yang merasa memerlukan waktu lebih lama. Area parkir disiapkan untuk perpisahan yang lebih panjang, memberikan kenyamanan tanpa mengganggu lalu lintas di zona penurunan penumpang. Ini merupakan salah satu cara bandara dalam mengelola area publik dengan lebih efisien.
Alasan Hanya Tiga Menit
Banyak orang penasaran mengapa pelukan dibatasi hingga tiga menit. Menurut De Bono, durasi tersebut dianggap ideal untuk mengucapkan selamat tinggal tanpa mengganggu kelancaran operasional bandara. Aturan ini juga menyampaikan pesan penting kepada penumpang agar menghargai waktu dan ruang orang lain.
"Tiga menit adalah waktu yang cukup untuk menyampaikan perpisahan dan melanjutkan aktivitas," ungkap De Bono.
Meskipun demikian, penerapan aturan ini tidak bersifat ketat atau disertai hukuman, melainkan lebih sebagai panduan untuk menjaga kesopanan di lingkungan publik.
Di sisi lain, pelukan yang berlangsung selama 20 detik sudah cukup untuk melepaskan hormon oksitosin dan serotonin, yang berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan.
"Pelukan selama 20 detik cukup lama untuk melepaskan hormon oksitosin dan serotonin yang meningkatkan kesejahteraan," kata De Bono.
Dengan demikian, meskipun ada batasan waktu, manfaat emosional dari pelukan tetap dapat dirasakan. Hal ini menunjukkan bahwa pelukan singkat pun memiliki dampak positif terhadap kesehatan mental seseorang.
Pro dan Kontra di Media Sosial
Aturan mengenai batas waktu pelukan di Bandara Dunedin menjadi viral setelah foto-fotonya beredar di dunia maya. Banyak netizen memberikan tanggapan yang menggelikan, sementara yang lainnya merasa bingung dengan kebijakan tersebut. Beberapa orang bahkan menyebutnya sebagai salah satu "aturan aneh" yang pernah mereka lihat. Reaksi yang muncul di media sosial pun beragam, dengan banyak orang mengungkapkan pendapat pro dan kontra.
"Lucu, tapi tiga menit jelas tidak cukup untuk perpisahan yang emosional," ungkap seorang pengguna Twitter seperti yang dilansir oleh live5news.com.
Di sisi lain, ada juga yang mendukung keputusan bandara demi menjaga efisiensi di area yang sering ramai. Meskipun menuai berbagai kontroversi, aturan ini tetap diberlakukan.
Pihak bandara tetap mendorong penumpang untuk menggunakan fasilitas parkir jika mereka merasa membutuhkan waktu lebih lama untuk mengucapkan selamat tinggal. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada banyak pendapat yang berbeda, manajemen bandara berusaha untuk menjaga kelancaran operasional dan kenyamanan bagi semua pengunjung. Dengan demikian, kebijakan ini menjadi salah satu topik hangat yang dibicarakan di kalangan masyarakat.