Bisa Jadi Penyebab Bunuh Diri, Ini Penjelasan Lengkap Cyberbullying Menurut UNICEF
Merdeka.com - Beberapa waktu lalu, masyarakat Jepang dikejutkan dengan kabar yang tak mengenakan. Hana Kimura, pegulat wanita asal Jepang meninggal dunia. Diduga penyebab bunuh diri Hana Kimura bersumber dari sejumlah komentar jahat yang diterimanya sehari-hari.
Atas kematian Hana Kimura ini, pemerintah Jepang langsung membuka mata mengenai dampak serius cyberbullying. Seperti diketahui, kematian Hana Kimura bukanlah kasus cyberbullying yang pertama kali. Sudah begitu banyak kasus cyberbullying yang berujung pada kematian di dunia.
Lantas seperti apa sebenarnya cyberbullying dan kenapa bisa menjadi penyebab bunuh diri? Berikut penjelasan lengkap mengenai cyberbullying oleh UNICEF.
-
Apa yang paling bahaya dari cyberbullying? Perundungan siber sering kali lebih merusak dibandingkan dengan perundungan tradisional karena sifatnya yang anonim dan sulit untuk dihindari. Remaja dapat dengan mudah diserang oleh orang-orang yang tidak dikenal, dan dampaknya bisa berlangsung lama karena informasi yang dibagikan di media sosial dapat bertahan selamanya.
-
Bagaimana cara mengatasi cyberbullying? Orang tua harus membimbing anak-anak mereka tentang penggunaan yang aman dan bertanggung jawab terhadap teknologi serta memantau aktivitas online mereka.
-
Siapa yang terdampak dari cyberbullying di TikTok? Hasil riset UNICEF menunjukkan bahwa cyberbullying dapat menimbulkan berbagai dampak negatif baik secara mental, emosional, maupun fisik.
-
Bagaimana TikTok dituding memicu bunuh diri? Menurut laporan dari Reuters, Rabu (6/11), konten tersebut dianggap berkontribusi pada dua kasus bunuh diri yang terjadi pada remaja berusia 15 tahun.
-
Apa dampak bullying ke mental korban? Korban bullying sering merasakan stres dan kecemasan yang berkepanjangan karena ketakutan terus-menerus akan pelecehan atau ancaman. Bullying dapat menyebabkan depresi pada korban karena merasa terisolasi, tidak berharga, dan tidak dicintai. Korban bullying sering mengalami penurunan kepercayaan diri dan merasa tidak mampu untuk berinteraksi dengan teman sebaya atau lingkungannya.
-
Siapa yang menjadi korban bullying? Korban dan pelakunya sendiri berada pada satu lingkungan yang sama.
Pengertian Cyberbullying
Melansir dari laman resmi unicef.org, Kamis (28/5/2020), Cyberbullying atau perundungan dunia maya merupakan perundungan atau bullying dengan menggunakan teknologi digital sebagai medianya. Cyberbullying bisa terjadi baik di media sosial, ponsel, platform permainan hingga platform chatting. Sebenarnya, Cyberbullying adalah sebuah perilaku berulang yang ditujukan untuk mempermalukan, menakuti hingga membuat marah seseorang yang menjadi sasarannya.
Jarang disadari, bullying secara tatap muka dengan cyberbullying kerap kali terjadi secara beriringan. Akan tetapi, cyberbullying mampu meninggalkan jejak digital. Di mana berupa catatan atau rekaman yang bisa dijadikan barang bukti dan berguna untuk membantu menghentikan perilaku tersebut.
Contoh Cyberbullying yang Kerap Dijumpai
Dikatakan sebelumnya, cyberbullying merupakan suatu tindakan berulang untuk mempermalukan, membuat marah hingga menakuti seseorang yang menjadi sasarannya. Berikut contoh-contoh cyberbullying yang kerap dijumpai:
©2013 Merdeka.com
- Menyebarkan kebohongan mengenai seseorang
- Mengunggah foto memalukan seseorang di media sosial
- Mengirim ancaman atau pesan menyakitkan di platform chatting
- Menuliskan kata-kata menyakitkan di kolom komentar media sosial
- Mengunggah sesuatu hal yang menyakitkan atau memalukan
- Meniru atau mengatasnamakan seseorang, bisa dengan akun palsu atau masuk ke dalam akun seseorang
- Mengirim pesan jahat kepada orang lain namun bukan atas nama dirinya
Dampak dari Cyberbullying
Jangan pernah menyepelekan cyberbullying. Sebab, cyberbullying mampu membuat korban merasa sedang diserang dari berbagai macam arah. Bahkan di dalam rumah si korban itu sendiri. Semakin lama, mereka akan berpikir tidak ada jalan keluar dan akan mempengaruhi korban dengan berbagai cara.Berikut dampak yang didapatkan seseorang akibat cyberbullying:MentalKorban akan merasa malu, bodoh, kesal dan mudah marahEmosionalKorban cenderung akan malu dan kehilangan minat pada sesuatu hal yang disukainyaFisikTak hanya mental dan emosional saja. Dampak cyberbullying juga mempengaruhi fisik korban. Kurang tidur, lelah, mengalami gejala sakit kepala, sakit perut menjadi konsumsi korban setiap harinya.
Cara Mengatasi Cyberbullying
Ada berbagai cara untuk mengatasi cyberbullying yang diterima oleh seseorang. Cyberbullying memang harus segera diatasi dan ditangani agar para korban tidak melakukan tindakan di luar batas wajar. Bahkan, saat ini salah satu penyebab bunuh diri sudah merambah imbas dari cyberbullying.Berikut cara mengatasi cyberbullying yang bisa dilakukan:
©2020 Merdeka.com
Berbicara dengan Orang DewasaLangkah pertama yang harus dilakukan yakni berbicara dengan orang dewasa terpercaya. Tidak harus orangtua, kalian bisa menceritakan semua yang dialami kepada seseorang yang memang membuat kalian merasa aman untuk diajak bicara. Jelaskan kepada mereka seberapa serius masalah cyberbullying bagi diri kalian. Akan tetapi, ada baiknya kalian mencoba untuk berbicara kepada orangtua terlebih dahulu. Meski tidak mudah, cobalah secara perlahan mengutarakan cyberbullying yang kalian alami.Hubungi Telepon Pelayanan Sosial Anak (TePSA)Jika kalian merasa kurang nyaman berbicara dengan seseorang, kalian bisa menghubungi Telepon Pelayanan Sosial Anak (TePSA). Melansir dari unicef.org, kalian bisa menghubungi di nomor telepon 1500 771 atau nomor Whatsapp 081238888002. Kalian nantinya bisa berbicara dengan konselor profesional dan tentu saja ramah. Memblokir Akun PelakuCyberbullying biasanya terjadi di media sosial. Saat itu terjadi kepada diri sendiri, kalian bisa memblokir akun pelaku dan melaporkannya di media sosial itu sendiri. Perlu untuk diketahui, media sosial memiliki kewajiban menjaga keamanan penggunanya. Selain itu, kalian juga bisa mengumpulkan bukti seperti pesan dalam chatting atau screenshot postingan di media sosial yang menunjukkan cyberbullying.Hubungi Layanan Darurat Sementara, bila kalian sedang dalam keadaan berbahaya saat itu juga, kalian bisa langsung menghubungi layanan darurat atau polisi. Berikut nomor-nomor layanan darurat yang perlu dicatat dan disimpan di ponsel:
Hukuman Bagi Pelaku Cyberbullying
Menurut UNICEF, sebagian besar sekolah secara serius akan menanggapi kasus bullying. Mereka juga tidak segan-segan mengambil tindakan untuk melawannya. Untuk itu, jika kalian mendapatkan cyberbullying dari teman sekolah langsung saja lapor ke pihak sekolah. Seseorang yang menjadi korban bentuk kekerasan termasuk cyberbullying dan bullying memiliki hak atas keadilan. Korban juga berhak meminta pertanggungjawaban kepada pelaku.Hukum mengenai bullying khususnya cyberbullying masih belum ada di mana-mana sebab kasus ini masih tergolong baru. Karena itu juga lah banyak negara masih bergantung pada Undang-Undang lain yang relevan. Menurut UNICEF, di Indonesia masih belum ada aturan spesifik tentang cyberbullying. Akan tetapi, ada UU ITE yang juga mengatur mengenai ujaran kebencian.Meski begitu, perlu diingat jika hukuman tidak bisa menjadi cara paling efektif dalam mengubah perilaku pem-bully. Akan lebih baik untuk fokus memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan serta mengubah hubungan menjadi ke arah lebih positif. (mdk/tan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi mengatakan, peristiwa dokter muda bunuh diri karena dibully senior sebetulnya bukan hanya kali ini saja.
Baca SelengkapnyaBullying dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk fisik, verbal, atau perilaku sosial yang merugikan korban.
Baca SelengkapnyaMelihat bunuh diri bisa sebabkan trauma pada diri seseorang, ini sejumlah cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaBullying memberikan dampak negatif jangka panjang pada korbannya, dan menjadi masalah umum di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaBeragam jenis bullying bisa menjadi ancaman bagi anak.
Baca SelengkapnyaAulia adalah mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) yang dikabarkan bunuh diri akibat bullying dari senior
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, ARL yang merupakan peserta didik PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) di RSUP Dr Kariadi Semarang bunuh diri akibat dibully senior.
Baca SelengkapnyaMasalah bunuh diri merupakan salah satu problem yang dihadapi oleh remaja dan perlu dihadapi dengan tepat.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai fakta tentang bullying yang penting untuk dipahami.
Baca Selengkapnyadr Aulia merupakan mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) yang dikabarkan bunuh diri akibat bullying
Baca SelengkapnyaINFOGRAFIS: Data Mengejutkan Kasus Bunuh Diri Anak
Baca SelengkapnyaPolisi telah menetapkan satu orang sebagai Anak Berhadapan Hukum dalam kasus dugaan bullying tersebut.
Baca Selengkapnya