Bocah SDN Ini Kritik Makanan Bergizi Gratis Rasanya Hambar 'Saya Kecewa'
Siswa SD kecewa dengan rasa masakan makanan bergizi gratis.
Siswa di SDN 25 Kecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang telah memulai mendapatkan makanan bergizi gratis dari pemerintah sebagai wujud dari program kerja di bawah pemerintahan Prabowo dan Gibran.
Makanan yang disediakan terdiri dari nasi, sayur, protein, dan buah. Namun, tidak semua siswa menyukai makanan bergizi tersebut. Bahkan, ada yang mengatakan jika ia kecewa dengan rasanya.
Menurut siswa SD, makanan yang diberikan kepadanya mempunyai rasa yang hambar. Lantas, bagaimana pernyataan lengkap siswa SD tersebut? Simak ulasannya sebagai berikut.
Bocah SD Kritik Makanan Bergizi Gratis
Dalam sebuah video wawancara yang diunggah di akun media sosial liputan6.sctv memperlihatkan seorang siswa SD yang baru saja mendapatkan makanan bergizi gratis sebagai implementasi program dari pemerintah.
Makanan itu dibagikan kepada 606 siswa yang secara serampak menyantap makanan tersebut pada jam istirahat sekolah. Namun, tidak semua siswa merasa puas dengan masakan tersebut.
Sebagian merasa cocok dengan rasanya, tapi sebagian lain merasa bahwa rasa dari makanan gratis itu masih kurang enak dan terasa hambar. Bahkan, bocah tersebut sampai mengatakan jika ia kecewa dengan rasa yang ada pada makanan tersebut.
“Saya kecewa sama (rasa) makanan, sampaikan ke pak Prabowo,” ucap siswa bernama Fathan usai menyantap makanan bergizi gratis.
Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis
Program yang baru berjalan itu tentu memiliki banyak sekali kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Maka dari itu, setiap hari akan dilakukan evaluasi untuk memperbaiki program tersebut ke depannya.
Sementara itu, Sekda Kota Palembang, Aprizal Hasyim, mengatakan jika di Palembang seharusnya ada 3 dapur yang setiap hari harus memasak makanan untuk program makan bergizi gratis tersebut.
Namun, sampai saat ini, Kota Palembang hanya punya satu dapur yang melayani beberapa sekolah untuk makanan bergizi gratis. Akibatnya, kinerjanya masih belum optimal.
“Di kota Palembang ini ada tiga dapur ya. Satu dapur itu seyogyanya 3.000 porsi perdapur per hari. Tapi hari ini baru ada satu dapur ya yang bisa bekerja sama,” ucap Sekda Kota Palembang, Aprizal Hasyim.