Seorang Pelajar Tak Bisa Makan Menu MBG Alasan Alergi, Begini Tanggapan Cak Imin
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar mengaku sudah berkomunikasi dengan Kepala Badan Gizi Nasional.
Salah seorang pelajar di Jakarta mengaku tidak bisa memakan menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) dengan berbagai alasan, salah satunya karena alergi. Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia, Muhaimin Iskandar menanggapi hal tersebut.
Menurut pria yang biasa disapa Cak Imin itu program MBG yang telah resmi dimulai masih berproses sehingga tidak luput dari kesalahan.
"Ya tentu semua ini kan proses ya. Ada trial, ada untuk keberhasilan diteruskan. Kesalahan, kegagalan, pasti harus diperbaiki," kata Cak Imin di daerah Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (11/1).
Imin mengaku sudah berkomunikasi dengan Kepala Badan Gizi Nasional untuk memperbaiki kekurangan dan keluhan dari masyarakat. Salah satunya dengan melibatkan UMKM sekitar.
"Yang penting semua komplain, semua kesulitan cepat sampaikan. Pemerintah akan respons dengan cepat," ujar Imin.
Kondisi siswa yang tidak bisa memakan menu MBG itu salah satunya ditemui di SD Barunawati 2 dan SMPN 61 Palmerah, Jakarta Barat yang dikunjungi Pejabat Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi. Meski begitu, jumlah anak yang tidak bisa makan nasi diklaim tak banyak.
Menurut Teguh, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah tengah menunggu data dari pihak sekolah terkait jumlah anak yang tak bisa makan nasi. Sehingga, dalam pelaksanaan MBG berikutnya menu untuk anak terkait bakal diganti dengan kentang.
“Data itu (anak tidak bisa makan nasi) berasal dari sekolah, nanti ada di masing-masing SPPG, dan dokternya ada juga,” kata Teguh di SMPN 16 Palmerah, Jakarta Barat, Senin (6/1).
Anggaran Seporsi di Bawah Rp10 Ribu
Kepala SPPG Palmerah, Yudha Permana mengatakan, menu MBG bakal disesuaikan oleh pihaknya merujuk data anak yang tidak makan nasi dari sekolah terkait.
“Dari sekolah kita meminta data adakah alergi atau misalnya tidak makan nasi, nanti kemudian pemberian setelahnya kita ganti dengan kentang gitu,” kata Yudha.
Lebih lanjut, ia menjelaskan menu MBG yang disajikan SPPG Palmerah telah sesuai dengan angka kebutuhan gizi masing-masing kategori umur. Anggarannya pun dipastikan di bawah Rp10.000.
“Gizi persajian terkait yang pertama tadi TK-SD, kelas 1-3 itu angkanya 380-400, dan SD kelas 4-6 dan SMP 550,” tutupnya.