Bule Belanda Melongo Dengar Cerita Petani di Pelosok Kampung soal Cara Pembuatan Gula Aren
Momen bule Belanda penasaran dengan pembuatan gula aren.
Seorang bule Belanda penasaran dengan cara pembuatan gula aren. Ia pun langsung datang ke kampung Sukaraja. Di sana ada salah satu warga yang setiap harinya selalu memproduksi gula aren.
Di sana, bule Belanda mencoba langsung air nira yang diambil dari pohon. Ia mencicipi dan senang dengan rasa yang ia dapatkan. Tidak hanya itu, bule tersebut juga mendengarkan banyak cerita dari petani gula.
Lantas, bagaimana momen saat bule Belanda melongo mendengar cerita petani gula saat memproduksi gula aren? Simak ulasannya sebagai berikut.
Bule Belanda Datang ke Tempat Pembuatan Gula Aren
Sebuah video yang diunggah oleh channel Youtube Bule belanda official memperlihatkan seorang pria berkulit putih asal negeri kincir angin yang sedang datang ke sebuah kampung di Jawa Barat untuk melihat proses pembuatan gula merah.
“Kita baru sampai di kampung Sukaraja ya. Ini ada tukang gula merah kita coba bagaimana dia bikinnya. Ayo gasken,” kata bule Belanda.
Sesampainya di rumah pembuat gula, bule tersebut pun langsung mencicipi air nira yang diambil dari pohon yang belum diproses menjadi gula. Bule tersebut tampak menikmati air nira itu dan mengatakan jika rasanya enak.
“Enak juga. Cuma beda warna dan rasanya juga beda, segar. Kayak ini sudah lebih kental dan lebih manis,” ucapnya.
Cerita Petani Gula
Petani gula tersebut bernama Sensen. Ia menceritakan proses membuat gula aren. Mulai dari mencari nira dari pohon aren untuk disadap bunganya. Setelah itu, air nira tersebut direbus sampai mengental.
“Ya awal mulanya mungkin dari pohon aren, yang diambil itu dari bunga, kan ada buahnya ada bunganya. Yang kita sadap dari bunganya. Kita kerjakan, sudah dikerjakan keluar airnya, baru kita tampung. Kita tampung direbus sampai mendidih, bisa mengental,” ucap Sensen.
Proses perebusan pun memakan waktu selama 4 jam. Sehingga ia menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar untuk merebus air nira. Jika menggunakan gas maka akan membutuhkan biaya yang lebih banyak.
“Kalau untuk merebus kurang lebih sekitar 4 jam sampai matang. Pakai kayu bakar, pakai tungku. Kalau pakai kompor gas kan mahal,” lanjutnya.
Setelah mendengar cerita pembuatan gula aren oleh petani gula, bule Belanda itu pun diajak untuk mencari air nira langsung di kebun. Ia tampak sangat senang dengan kegiatan tersebut dan antusias.