Di Negara ini Pegawai Restoran Berhak Terima Tip dari Pelanggan, Tapi Harus Bayar Pajak
Undang-undang baru di Inggris, Skotlandia, dan Wales memastikan bahwa para pekerja, terutama pada perusahaan layanan harus menerima semua tip.
Peraturan baru yang diterapkan di Inggris, Skotlandia, dan Wales menjamin bahwa semua pekerja, terutama yang bekerja di sektor layanan seperti restoran, bar, dan salon, harus menerima seluruh tip dari pelanggan, baik yang diberikan secara tunai maupun melalui kartu.
Menurut laporan dari BBC pada Selasa (8/10), sebelumnya ada beberapa restoran yang diperbolehkan untuk menyimpan sebagian tip, tetapi kini hal tersebut dilarang. Apabila terjadi pelanggaran, pekerja berhak untuk mengajukan gugatan terhadap perusahaan di pengadilan ketenagakerjaan.
Undang-undang ini menguntungkan lebih dari tiga juta pekerja, dan semua tip harus disampaikan kepada karyawan paling lambat pada akhir bulan berikutnya setelah diterima. Meskipun demikian, pekerja tetap diwajibkan untuk membayar pajak atas tip yang mereka terima, sama seperti sebelumnya.
Pengalaman Nyata
Tom William, seorang mantan pekerja restoran, mengungkapkan kebahagiaannya terhadap undang-undang baru ini karena memberikan perlindungan bagi pekerja dengan pendapatan rendah. Di restoran tempatnya bekerja sebelumnya, mereka diharuskan untuk menyerahkan 3% dari total penjualan makanan dan minuman, meskipun tidak menerima tip dari pelanggan.
Bryan Simpson, perwakilan dari serikat pekerja Unite, juga menyambut positif perubahan ini, mengingat bahwa pekerja di sektor perhotelan merupakan kelompok dengan penghasilan terendah di Inggris. Sementara itu, Nisha Katona, pemilik Mowgli Street Foods, menekankan pentingnya undang-undang ini karena generasi muda sangat membutuhkan perlindungan hukum dari majikan yang tidak adil. Namun, dia juga mengingatkan bahwa beberapa perusahaan mungkin akan menghadapi kesulitan dalam beradaptasi dengan peraturan baru ini.
Tips Menggunakan Kartu
Di restoran Fish'o'licious, seorang pelayan bernama Dory menyatakan bahwa mereka menerima tip dari pelanggan baik melalui kartu maupun tunai, yang kemudian langsung dimasukkan ke dalam toples uang tunai. Di sisi lain, Tom, seorang koki di restoran yang sama, tidak menerima tip meskipun gajinya lebih tinggi. Sementara itu, Emma Webb, pemilik The Kitchen di Somerset, mengungkapkan bahwa bisnisnya tidak akan terpengaruh oleh undang-undang baru karena di restorannya semua tip sudah didistribusikan secara merata kepada seluruh staf.
Bagaimana Penerapannya?
Menurut Tom Moyes, mitra di Blacks Solicitors, undang-undang ini bertujuan untuk menciptakan transparansi dan keadilan dalam distribusi tip. Karyawan memiliki hak untuk meminta informasi mengenai cara pembagian tip setiap tiga bulan. Namun, masih ada perdebatan mengenai apa yang dianggap adil, seperti apakah pekerja senior seharusnya mendapatkan lebih banyak tip dibandingkan rekan-rekan mereka yang lain.
Peraturan ini belum diterapkan di Irlandia Utara, dan serikat Unite menyatakan bahwa hal ini "tidak dapat diterima." Di sisi lain, otoritas setempat sedang merancang peraturan baru yang akan didasarkan pada umpan balik dari masyarakat.
Di Inggris, terdapat variasi dalam kebiasaan memberikan tip. Menurut ''VisitLondon'', umumnya pelanggan memberikan tip sekitar 10-15% saat makan di restoran atau menggunakan layanan taksi. Meskipun demikian, tidak ada ketentuan yang baku, dan menurut Kate Nicholls dari UK Hospitality, pelanggan bebas untuk memberikan tip sesuai keinginan mereka, yang berbeda dengan situasi di Amerika Serikat di mana pemberian tip hampir selalu diharapkan.