Divisualkan oleh AI, Begini Kehidupan & Indahnya Kota Atlantis Tahun 9400 SM
Meski kota itu mitosnya ada jauh dari peradaban kini, Kota Atlantis yang begitu menakjubkan berhasil divisualkan oleh AI.

Teknologi Artificial Intelligence alias AI kini membawa beragam hal mengejutkan. Banyak pertanyaan sulit manusia yang dapat dipecahkan oleh kecerdasan buatan manusia ini.
Teknologi AI juga mampu merekonstruksi atau menggambarkan suatu keadaan secara jelas. Bahkan, gambaran itu bak hidup meski hanya berasal dari penjelasan singkat mengenai suatu hal tertentu.
Misalnya yakni mitos mengenai kota peradaban Atlantis yang diceritakan berdiri pada tahun 9400 SM. Meski kota itu mitosnya ada jauh dari peradaban kini, Kota Atlantis yang begitu menakjubkan berhasil divisualkan oleh AI.
Lantas, seperti apa gambaran dari Kota Atlantis yang begitu hidup dengan sederet keindahannya itu versi AI? Berikut ulasan selengkapnya.
Kota Atlantis Versi AI
Gambaran AI mengenai Kota Atlantis yang berdiri sebelum Masehi itu tak lain merupakan unggahan dari akun TikTok bernama @histairy_films. Unggahan berdurasi lebih dari 1 menit itu menampilkan secara detail mengenai gambaran dari situasi Kota Atlantis yang begitu damai, indah, dan menarik.
Digambarkan melalui AI, Atlantis memiliki pusat kota yang terletak di antara perairan yang cantik. Dikisahkan dalam karya Plato, Atlantis memang berdiri secara megah di Samudera Atlantik dan disebut lebih besar dari gabungan wilayah Libya dan Asia Kecil. Pemerintah Atlantis dikisahkan telah dipimpin oleh dewa Poisodon dan putranya, Atlas.
Maka dari itu, tak heran jika gambaran versi AI tersebut mengungkap banyak patung dewa Poisodon berukuran besar dengan trisulanya yang berdiri menghadap ke atas.
Sementara itu, masyarakat yang hidup di dalamnya tampak terbiasa beraktivitas dengan perairan yang mengitari setiap wilayahnya. Mulai dari menikmati waktu luang dengan bermain alat musik di dekat air mancur, perahu-perahu kecil yang menjadi kendaraan andalan warganya, hingga berbagai lanskap kota yang rasanya begitu megah.
“Atlantis, peradaban legendaris yang hilang, pertama kali diungkapkan oleh Plato dalam dialognya Timaeus dan Critias, yang ditulis pada tahun 360 SM. Ia menggambarkannya sebagai kekaisaran kuat yang berkembang 9.400 tahun sebelum zamannya, di luar Pilar Heracles,” demikian dikutip dari keterangan unggahan.

Punya Kota yang Indah & Armada Laut Menakjubkan
Dalam karya monumentalnya, Plato sendiri turut merinci Atlantis sebagai sebuah kerajaan angkatan laut futuristik yang pernah menguasai seluruh peradaban Barat. Tentara hebat Atlantis menaklukkan wilayah yang luas, mencapai Afrika, Mesir, dan Eropa hingga Tyrrhenia (Italia saat ini).
Kota Atlantis versi AI pun turut menggambarkan kondisi demikian. Wilayahnya secara khusus terus dikelilingi banyak armada laut yang menakjubkan. Kemegahan dari kapal-kapal perang yang dimiliki Atlantis terasa begitu kuat di dalamnya.
Dalam unggahan tersebut, digambarkan pula mengenai para tentaranya yang tampak begitu tangguh. Mengenakan baju zirah dengan aksen warna biru, dua prajurit digambarkan begitu apik.

Mendalami Kota Atlantis

Kota Atlantis sendiri pertama kali dikenalkan oleh seorang filsuf kuno bernama Plato dalam sebuah bukunya. Di dalamnya, ia menceritakan bahwa Atlantis adalah kota yang telah ada 9000 tahun sebelum dirinya lahir. Tempat tersebut terletak di Laut Atlantis, di luar pilar Hercules, dan dikelilingi dengan gunung serta alam yang begitu indah.
Pada bukunya yang begitu fenomenal, Plato juga mengisahkan bahwa Atlantis sudah memiliki sejumlah peralatan elektronik, yang kini dikenal sebagai Antikythera.
Meskipun mayoritas peneliti sepakat bahwa kota ini hanya merupakan produk imajinasi, ada sebagian yang tetap yakin bahwa Atlantis benar-benar ada di suatu tempat, menunggu untuk diungkap. Selain Plato, akar mitos ini pun juga terletak pada karya-karya besutan Timaeus dan Critias, yang merinci keberadaan Kota Atlantis di Samudera Atlantik. Namun, Atlantis pun disebut Plato hilang karena adanya bencana alam seperti gempa bumi dan semacamnya.
Bencana alam yang menimpa Atlantis hingga membuatnya terkubur ke dasar samudera diungkap Plato lantaran berasal dari sikap keserakahan dan kemerosotan moral yang melanda pulau itu,
Legenda Atlantis rasanya menjadi bukti bagaimana mitos dapat meresapi budaya dan menyimpan pelajaran moral. Dalam kisah ini, tergambar tragedi kejatuhan sebuah kekaisaran akibat keserakahan dan ambisi tak terkendali. Mungkin lebih dari sekadar kisah fiksi, Atlantis juga mencerminkan peringatan tentang pentingnya moral dan etika dalam mempertahankan keberlanjutan suatu peradaban.