Harta Tak Habis 7 Turunan, Konglomerat Ini Ternyata Masih Suka Minder, Ini Alasannya
Merdeka.com - Hidup dengan bergelimang harta ternyata tak lantas membuat seseorang terlepas dari perasaan insecure atau minder dalam dirinya. Setidaknya, itu yang dirasakan oleh pendiri Mayapada Group, Dato Sri Tahir.
Meski masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia, siapa sangka jika Tahir rupanya masih memiliki perasaan minder. Hal tersebut ia sampaikan langsung ketika menjadi bintang tamu di konten Youtube sang anak, Grace Tahir.
Berikut ulasannya:
-
Siapa pemilik rumah mewah ini? Keren abis nih rumah Sarita Abdul Mukti!
-
Siapa pemilik rumah sekarang? Penjaga rumah mengungkap bahwa rumah tersebut telah berpindah tangan ke Muzdalifah.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
-
Siapa yang memiliki rumah mewah ini? Rumah Alyssa Soebandono dan Dude Harlino bernuansa hangat dengan penggunaan kayu dan furnitur bergaya klasik, baik di luar maupun interior rumah.
Dato Sri Tahir Mengaku Minder
Youtube/Grace Tahir ©2022 Merdeka.com
Melalui unggahan video di kanal Youtube Grace Tahir, bos Mayapada Group itu menceritakan tentang perjalanannya membangun bisnis hingga menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia.
Meski masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia dan memiliki harta berlimpah seolah tak akan habis dalam tujuh turunan, ternyata Dato Sri Tahir juga memiliki rasa minder dalam dirinya.
"Papa juga pernah share kan, dibalik semua yang dimiliki Papa masih merasa enggak PD, kenapa pa?," tanya Grace.
Dato Sri Tahir mengatakan, bahwa rasa minder dalam dirinya itu terbentuk sejak lama dan seolah mendarah daging. Hal ini dikarenakan background keluarganya yang dulu bukanlah dari golongan orang berada.
"Ini pasti berkaitan dengan mudah waktu kecil, (bukan dari golongan orang berada) Lalu ketika kita bertumbuh kita liat bagaimana orang luar sebagian mungkin menginjak, menekan, bahkan menghina orang tua saya termasuk family sendiri. Itu memperberat kita punya insecurity complex dan itu suatu proses dan itu seperti mendarah di badan saya," kata Tahir.
Masih Berusaha Menghilangkan Rasa Minder
Memulai bisnis dari nol, Dato Sri Tahir mengaku tumbuh dari keluarga sederhana. Saat muda, ia pernah terpaksa berhenti kuliah lantaran sang ayah jatuh sakit dan tak bisa membiayai kebutuhan keluarga mereka. Di masa-masa sulit itulah Tahir mengungkap bahwa ia sering melihat orang tuannya ditindas karena mereka berasal dari keluarga kurang mampu. Karena ingatan pada kejadian-kejadian itu, hingga kini Tahir mengaku masih sering merasa minder.
Youtube/Grace Tahir ©2022 Merdeka.com
"Akibatnya saya enggak bisa lihat ada orang susah di tekan sama orang kaya ini saya enggak bisa terima. Saya selalu merasa habitat saya adalah orang yang lemah. Meski ada salah satu majalah sekarang menyebut saya sebagai salah satu orang terkaya tapi saya punya habitat di orang-orang miskin," kata Tahir."Kalau saya kembali ke rombongan orang miskin saya merasa comfortable (nyaman) saya merasa peace of mind karena actually itu my habitat," tambahnya.
Perlahan Mulai Hilang
Meski memiliki perasaan minder yang disebabkan karena pengalaman masa mudanya, Tahir mengungkap bahwa saat ini rasa minder tersebut sudah perlahan mulai menghilang. "Dan ini akan pelan-pelan hilang dengan masa kita lebih tua dengan masa kita lebih banyak membantu orang lain pasti mindernya mulai kurang," ungkap Tahir.
Youtube/Grace Tahir ©2022 Merdeka.com
Dato Sri Tahir sendiri dikenal sebagai salah satu pengusaha sukses di Tanah Air. Ia bahkan masuk dalam daftar 150 Orang Terkaya di Indonesia versi Globe Asia pada 2018 dengan posisinya di urutan ke-10 dan memiliki kekayaan mencapai Rp30,7 triliun.Tahir membangun Mayapada Group di bidang garmen pada tahun 1986. Karena ketekukannya itu bisnisnya pun membuahkan hasil. Kini Mayapada semakin mengudara dan merambah ke berbagai bisnis lainnya seperti dealer mobil, perbankan, hingga kesehatan.
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria ini lahir pada tanggal 26 Maret 1952 di Surabaya, Jawa Timur, dengan nama Ang Tjoen Ming.
Baca SelengkapnyaPria ini masuk barisan orang terkaya di Indonesia. Siapakah sosoknya?
Baca SelengkapnyaPerlakuan pria ini seolah menjadi rahasia kesuksesannya menjadi seorang konglomerat. Siapakah dia?
Baca SelengkapnyaCerita sosok triliuner pemilik Bank dan Rumah Sakit yang dulunya hidup dari setoran tukang becak.
Baca SelengkapnyaMomen viral sultan Sidoarjo bagi-bagi takjil 1.500 bungkus. Sosoknya curi perhatian.
Baca SelengkapnyaSosok pengusaha lulusan SD yang kini sukses bangun bisnis hingga punya 600 karyawan.
Baca SelengkapnyaTarif pajak tinggi hingga masalah keuangan membuat bisnisnya terancam bangkrut.
Baca SelengkapnyaKabarnya para konglomerat itu memberikan angpau pernikahan sebesar Rp1 miliar kepada Hotman.
Baca SelengkapnyaBeberapa pejabat negara juga adalah seorang pengusaha.
Baca SelengkapnyaTidak satu pun dari 16 properti yang dijual mendapat perhatian publik.
Baca SelengkapnyaDengan nilai kekayaan tersebut, dia menjadi orang terkaya ke-1.474 di dunia.
Baca SelengkapnyaKasus istri polisi pamer harta di media sosial kembali viral. Lupa dengan teladan pendiri Bhayangkari.
Baca Selengkapnya