Hati-Hati Bagi yang Sering Kerokan, Ini 5 Bahayanya
Merdeka.com - Bagi sebagian orang, kerokan menjadi salah satu cara untuk membuat badan terasa lebih bugar. Beberapa orang melakukan kerokan saat merasa masuk angin atau tak enak badan. Saat melakukan kerokan badan akan dikerok dan akan terlihat bekas warna merah di kulit.
Dilansir dari Alodokter, kerokan adalah suatu terapi alternatif yang sering digunakan di berbagai negara di Kawasan Asia, termasuk Indonesia. Terapi alternatif kerokan ini biasanya dilakukan dengan cara menggosokkan koin logam pada permukaan kulit dengan minyak angin atau balsem. Kerokan juga ditemukan di Tiongkok, dan oleh masyarakat Tiongkok disebut gua sha.
Dilansir dari DokterSehat dan beberapa sumber, kebiasaan kerokan dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, di antaranya:
-
Kenapa pori-pori bisa tersumbat? Kondisi ini terjadi ketika kotoran, minyak, sel kulit mati, dan bakteri menumpuk di dalam pori-pori, menyebabkan berbagai masalah kulit seperti komedo, jerawat, dan iritasi.
-
Apa penyebab pori-pori membesar? Ternyata ada banyak faktor yang bisa bikin pori-pori terlihat membesar, baik itu kondisi yang berasal dari dalam diri seseorang dan pengaruh faktor dari luar.
-
Apa yang dimaksud dengan pori-pori tersumbat? Pori-pori tersumbat adalah masalah kulit yang umum dihadapi banyak orang, baik remaja maupun dewasa. Kondisi ini terjadi ketika kotoran, minyak, sel kulit mati, dan bakteri menumpuk di dalam pori-pori, menyebabkan berbagai masalah kulit seperti komedo, jerawat, dan iritasi.
-
Apa yang terjadi pada tubuh setelah kerokan? Setelah kerokan, kulit menjadi lebih sensitif dan pembuluh darah melebar, yang menyebabkan aliran darah meningkat di area tersebut.
-
Bagaimana teknik kerokan dilakukan? Kerokan dilakukan dengan cara menggosokkan benda tumpul ke permukaan kulit. Benda tumpul yang dimaksud seperti koin atau batu gua sha. Teknik ini saat dilakukan nantinya akan menghasilkan bekas kemerahan di area kulit yang digosok atau dikerok.
-
Apa yang terjadi saat badan dikerok? Teknik ini saat dilakukan nantinya akan menghasilkan bekas kemerahan di area kulit yang digosok atau dikerok. Bekas kemerahan inilah yang dipercaya sebagai tanda bahwa terdapat angin yang terperangkap di dalam tubuh.
Melebarkan Pori-Pori
Kerokan dapat menyebabkan pori-pori menjadi terbuka dan lebar. Hal ini dapat terjadi karena, saat melakukan kerokan permukaan kulit akan secara langsung bergesekan dengan benda tumpul. Menurut pakar kesehatan, pori-pori yang melebar dapat menyebabkan berbagai virus dan bakteri masuk ke dalam tubuh atau peredaran darah. Sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan penyakit.
Selain itu, timbulnya iritasi akibat dari gesekan pada sel tanduk kulit. Apabila sering dilakukan maka dapat menyebabkan kulit terkikis. Padahal kulit berfungsi sebagai barrier pertama tubuh untuk mencegah kuman masuk ke dalam tubuh.
Beberapa orang yang mengalami alergi terhadap logam akan merasakan kondisi yang berbeda-beda. Seperti timbulnya bintik-bintik atau bruntus hingga dapat menimbulkan luka yang lebih serius. Apabila terjadi luka, maka dapat menimbulkan bekas luka yang dapat mengganggu secara estetik.
Dapat Menyebabkan Stroke
Bahaya kerokan salah satunya yaitu dapat menyebabkan stroke. Hal ini dikarenakan saat kerokan, pembuluh darah akan mengalami pelebaran sehingga dapat berpotensi akan pecah. Pada beberapa orang, bahkan terjadi bekas biru atau ungu dikarenakan pecahnya kapiler darah yang berukuran besar. Apabila kerokan terus dilakukan, maka risiko terserang stroke ringan maupun berat akan lebih besar. Perubahan aliran darah kecil ke besar sangat berbahaya dan menganggu kesehatan dalam jangka panjang.
Meningkatkan Risiko Bayi Lahir Prematur
Bagi ibu hamil, sebaiknya tinggalkan kebiasaan kerokan. Ibu hamil yang sering melakukan kerokan akan lebih banyak memproduksi hormone sitoksin yang dapat memicu kontraksi dini dan menyebabkan bayi terlahir prematur. Bayi yang terlahir prematur akan memiliki risiko tinggi untuk terkena berbagai masalah kesehatan yang berbahaya.
Timbul Rasa Ketagihan
Beberapa orang yang sering melakukan kerokan akan merasakan sensasi tubuh yang lebih enak dan nyaman. Hal ini lah yang menyebabkan banyak orang ketagihan untuk melakukan kerokan. Padahal sering melakukan kerokan tentu aka memberikan efek yang kurang baik bagi tubuh. Salah satu cara untuk mengurangi rasa ketagihan terhadap kerokan yaitu dengan memperhatikan dan memikirkan bahaya dari kerokan tersebut. Beberapa cara lain yang dapat dilakukan agar tubuh lebih rileks seperti mandi dengan air hangat, pemijatan halus dengan minyak serta minum minuman hangat. Selain itu, olahraga rutin seperti jogging, pilates, yoga atau aktivitas lain dapat menjadi pilihan agar mendapatkan oksigen lebih banyak.
Memperparah Gejala Masuk Angin
Bagi beberapa orang mungkin mempercayai bahwa kerokan dapat mengusir masuk angin. Tetapi kerokan justru dapat memperparah kondisi masuk angin, Pada kondisi tertentu, memang tubuh akan terasa bugar dan fit.
Tetapi semakin lama, gejala masuk angin dapat lebih parah. Kondisi tersebut biasanya terjadi akibat dari masuk angin yang cukup parah, sehingga menimbulkan pusing, mual hingga muntah. (mdk/add)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah bagian tubuh ternyata tidak boleh kita sentuh sembarangan, terutama dengan kondisi tangan yang belum steril.
Baca SelengkapnyaKerokan perlu dilakukan dengan tepat dan hati-hati untuk meminimalisir efek samping.
Baca SelengkapnyaKebiasaan bertukar pakaian sering dianggap sebagai hal wajar dan tidak berbahaya. Namun, di balik kebiasaan ini terdapat risiko kesehatan yang tidak disadari.
Baca SelengkapnyaMengenai pendapat sebagian orang bahwa mandi air panas bisa mengatasi gatal, Amelia menuturkan, cara itu justru akan menambah rasa gatal.
Baca SelengkapnyaAnak kecil terlebih bayi disarankan untuk tidak dikerok dengan benda yang kasar karena akan membuat si kecil kesakitan.
Baca SelengkapnyaMemencet jerawat merupakan hal yang haram dilakukan karena bisa menimbulkan berbagai masalah kulit.
Baca SelengkapnyaKeringat yang dibiarkan mengering tanpa dibersihkan dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan kulit dan kenyamanan kita sehari-hari.
Baca SelengkapnyaSering dianggap sopan dan bersih, nyatanya menutup mulut dan hidung sangat bersin dapat membahayakan diri.
Baca Selengkapnya