Viral Bayi Dikerokin Sampai Merah, Meski Pakai Bawang, Berbahayakah? Ini Kata Pakar
Anak kecil terlebih bayi disarankan untuk tidak dikerok dengan benda yang kasar karena akan membuat si kecil kesakitan.
Viral Bayi Dikerokin Sampai Merah, Meski Pakai Bawang, Berbahayakah? Ini Kata Pakar
Video ini menampilkan seorang bayi laki-laki yang punggungnya tampak memerah akibat kerokan yang tak beraturan. Akun @tia.rochman, yang ternyata adalah ibu dari bayi tersebut, mengunggah video ini.
Video bayi yang dikerok karena masuk angin sedang menjadi viral di media sosial.
Video ini langsung mendapat perhatian dari banyak pengguna media sosial yang prihatin dengan kondisi si bayi. Namun, pertanyaannya adalah, apakah kerokan memiliki manfaat medis dan apakah aman dilakukan pada bayi?
Menurut pengunggah video, bayinya yang berusia 13 bulan tersebut dikerok oleh seorang pengasuh (babysitter) menggunakan uang koin karena diduga mengalami masuk angin.
Kerokan atau mengerik adalah tindakan yang telah dipercayai sejak lama untuk mengatasi masuk angin. Beberapa ahli menganggap tindakan ini positif karena dipercayai dapat meningkatkan aliran darah di permukaan kulit melalui gerakan mengerik yang dilakukan secara beraturan.
Namun, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan ketika melakukan kerokan, terutama pada bayi.
Selain itu, kerokan juga diyakini dapat mengeluarkan hormon endorfin yang membantu mengurangi nyeri otot, terutama ketika digabungkan dengan pijat.
Profesor Didik, seorang guru besar di Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta, menekankan pentingnya memperhatikan kondisi anak. Bayi dan anak-anak dengan kulit yang masih lembut dan rentan terhadap tekanan kuat sebaiknya tidak dikerok dengan kekuatan yang berlebihan.
Bawang merah mengandung flavonglikosida yang memiliki sifat antiradang, antibakteri, dan bisa membantu menurunkan panas tubuh. Namun, perlu diingat untuk tidak melakukan kerokan terlalu lama pada bayi, karena dapat menyebabkan iritasi pada kulit mereka.
Jika Anda ingin mencoba kerokan pada bayi, Profesor Didik merekomendasikan penggunaan bawang merah yang telah dipotong kecil-kecil.
Selain itu, sangat penting untuk tetap waspada, terutama jika bayi Anda memiliki riwayat alergi terhadap bawang. Mengingat kulit bayi yang sensitif, perlu kehati-hatian ekstra saat melaksanakan tindakan ini.
Oleh karena itu, dari sudut pandang medis, kerokan tidak memiliki hubungan langsung dengan proses penyembuhan penyakit dalam tubuh. Bahkan, pecahnya banyak pembuluh darah kecil dapat menjadi masalah kesehatan.
Dalam dunia kedokteran, kerokan masih menjadi hal yang kontroversial. Kemerahan yang terjadi pada kulit akibat kerokan sebenarnya disebabkan oleh melebarnya atau pecahnya pembuluh darah kecil di kulit akibat digores oleh uang koin.
Untuk merawat anak saat sakit, ada cara lain yang lebih efektif yang dapat ditempuh oleh orangtua. Kerokan sebaiknya tidak dijadikan pilihan utama.
Penelitian telah menunjukkan bahwa efek positif yang mungkin dirasakan oleh seseorang yang menjalani kerokan bisa disebabkan oleh pelepasan hormon endorfin atau hormon bahagia. Namun, ada cara lain yang lebih aman untuk meningkatkan produksi hormon endorfin dalam tubuh tanpa risiko kerokan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa efek positif yang mungkin dirasakan oleh seseorang yang menjalani kerokan bisa disebabkan oleh pelepasan hormon endorfin atau hormon bahagia. Namun, ada cara lain yang lebih aman untuk meningkatkan produksi hormon endorfin dalam tubuh tanpa risiko kerokan.
Meskipun kerokan telah menjadi tradisi turun-temurun di Indonesia dan diyakini oleh sebagian orang dapat memberikan manfaat, perlu diingat bahwa dalam perspektif medis, kerokan masih menjadi hal yang kontroversial.
Bayi dan anak-anak dengan kulit yang sensitif sebaiknya tidak dikerok dengan keras.
Penggunaan bawang merah yang telah dipotong kecil-kecil bisa menjadi pilihan yang lebih lembut, tetapi tetap perlu dilakukan dengan hati-hati.