Hewan Peliharaan Abu Jahal Pembenci Rasulullah Ternyata Masih Ada di Mekkah, ini Penampakannya Berkhasiat Jadi Obat Kuat
Begini penampakan hewan peliharaan Abu Jahal yang masih beranak pinak sampai sekarang.
Dalam kisah sejarah, dikatakan jika Abu Jahal memiliki binatang peliharaan bernama wabar. Binatang tersebut memiliki bentuk yang kecil dan mungil mirip seperti tikus tapi punya manfaat yang luar biasa.
Sampai sekarang, binatang tersebut masih hidup dan dipelihara oleh masyarakat kota Mekkah dan menjadi daya tarik tersendiri bagi kaum laki-laki. Sebab, wabar biasa digunakan untuk obat kuat.
Lantas, bagaimana penampakan binatang wabar, hewan peliharaan Abu Jahal yang sampai sekarang masih dilestarikan di kota Mekkah itu? Simak ulasannya sebagai berikut.
Penampakan Hewan Peliharaan Abu Jahal
Sebuah video yang diunggah oleh akun @almanmulyana15 memperlihatkan sebuah binatang peliharaan Abu Jahal yaitu wabar yang sampai sekarang masih beranak pinak di kota Mekkah.
“Ini namanya wabar, lihat, dia bisa berkamuflase dengan batu warnanya mirip batu. Bentukannya hampir mirip tikus dan punya nilai ekonomis yang tinggi,” ucap Alman dalam videonya.
“Setara dengan Rp2 juta lebih ya. Segede gini seharga kambing,” lanjutnya.
Masyarakat Arab memanfaatkan hewan wabar ini dengan cara memakannya. Meski memiliki taring, dikatakan hewan ini tetaplah halal karena wabar adalah hewan pemakan rumput.
“Jadi wabar ini halal meskipun punya taring karena dia makanannya rumput barsim. Rumput barsim ini mahal,” jelas Alman.
Obat Kuat Kaum Laki-laki
Khasiat yang paling kentara dari mengonsumsi hewan wabar adalah sebagai obat bagi kaum laki-laki. Hewan ini diketahui banyak dimanfaatkan oleh orang Arab dari dulu sampai sekarang sebagai obat kuat.
“Wabar ini salah satu obat kuat. Rahasia obat kuat kaum laki-laki di Arab,” kata Alman.
Meski harganya mahal, binatang wabar juga masih hidup di alam liar. Mereka bisa beranak pinak di bebatuan yang ada di kota Mekkah dengan bebas. Pasalnya, masyarakat Mekkah dilarang untuk berburu hewan apapun di sana.
“Bisa hidup dengan tenang karena di kota Mekkah dilarang berburu. Kalau di luar kota Mekkah ini sudah habis binatang ini,” terangnya.