Ini Surat Wasiat Sopir Truk Yordania yang Tembak Mati 3 Petugas Israel di Perbatasan, Isinya Menggetarkan Hati
Menjelang beraksi, terungkap jika yang bersangkutan turut menuliskan hingga surat wasiat.
Tiga tentara Israel ditembak mati di perbatasan Jembatan Allenby, penghubung Yordania dan Tepi Barat. Diketahui, aksi tersebut secara mendadak dilancarkan oleh seorang sopir truk Yordania.
Menjelang beraksi, terungkap ke publik jika yang bersangkutan turut menuliskan hingga surat wasiat. Isi surat wasiatnya yang begitu menyentuh hati diketahui ditujukan kepada orangtua.
Tulisan dalam status terakhirnya di media sosial pun tak kalah menggetarkan hati. Seperti apa tulisannya yang kini disorot? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Tulis Surat Wasiat
Seorang sopir truk Yordania yang diketahui bernama Maher Thiyab Al-Jazi dilaporkan menembak mati tiga tentara Israel belum lama ini. Hingga saat ini, aksinya pun menuai sorotan dari berbagai belahan dunia di media sosial.
Termasuk soal surat wasiat yang terungkap sempat ditulis yang bersangkutan sebelum melancarkan aksi.
Secara khusus, surat wasiat itu ditujukannya secara langsung bagi kedua orangtua.
Isi surat wasiat yang begitu menggetarkan hati selayaknya yang diungkap dalam akun X @warfareanalysis beberapa waktu lalu.
Dia secara langsung menyebut agar tak ingin dikenang. Namun barangkali namanya akan menjadi sorotan.
Melalui surat wasiat itu pula, dia menuturkan agar aksinya bakal menjadi motivasi tersendiri bagi bangsa Arab dan Yordania untuk mengambil sikap atas kebrutalan militer Israel.
“Untuk ibu dan ayahku tersayang. Maafkan saya dan ampuni saya, karena saya syahid, Insya Allah, dan puji bagi Tuhan. Aku ingin kalian tidak mengingatku, tapi mengingat posisiku, barangkali akan abadi dan menjadi motivasi bagi putra-putra bangsa Arab kita dan putra-putra Yordania khususnya untuk mengambil sikap terhadap penjajah zionis yang melakukan tindakan paling mengerikan. pembantaian terhadap saudara perempuan, anak-anak dan perempuan kita di Gaza dan Palestina. Saudaraku, anak-anak Arab, jika kalian tidak merasakan agama dalam diri kalian, maka biarlah ada rasa cemburu dan kesatriaan di antara kalian. Kakakmu, Maher Thiyab Al-Jazi," tulisnya.
Status Terakhir di Media Sosial
Selain surat wasiat, sopir truk Yordania tersebut disorot mengenai tulisan status terakhirnya di media sosial.
Maher Thiyab Al-Jazi secara khusus menuliskan pusi yang diketahui merupakan karangan penyair Irak, Ahmed Matar.
Isinya yakni soal persaudaraan hingga perjuangan.
"Dan jika kamu meninggalkan saudaramu untuk dimakan serigala. Ketahuilah, saudaraku, bahwa sebentar lagi kamu juga akan dicari. Giliranmu akan tiba sebentar lagi. Jika bukan serigala, maka anjing akan mencabik-cabikmu. Jika api menghanguskan satu ruangan di rumah tersebut. Ruangan lain akan segera runtuh," tulisnya.
Tembak Mati 3 Petugas Israel
Sebelumnya, dilaporkan tiga tentara Israel yang berusia sekitar 50 tahun tewas ditembak mati di perbatasan Jembatan Allenby (Al-Karameh) sebagai penghubung Yordania dan Tepi Barat.
Sopir truk asal Yordania secara tiba-tiba tiba di lokasi hingga tak segan melepaskan tembakan ke arah tentara Israel dari jarak dekat, menembak mereka di kepala, sebelum dia ditembak mati oleh petugas penjaga perbatasan.
Israel Hayom melaporkan, penyelidikan awal terkait serangan tersebut mengindikasikan bahwa sopir truk itu yang tiba dari wilayah Yordania, menyembunyikan sebuah senapan Kalashnikov di dalam kendaraannya.
Dia mengeluarkan senjata tersebut dan menembak tentara Israel setelah sampai di area bongkar muat bersama, sebelum dilakukan pemeriksaan keamanan.
Israel Pukuli Sopir Truk Yordania
Diketahui, Kepala Dewan Lembah Yordania David Elhayani turut menyerukan penerapan kedaulatan Israel atas seluruh wilayah Lembah Yordan, seperti dilaporkan Israel Broadcasting Corporation.
Pendudukan Israel membuat pasukannya dikabarkan terus menyerang pekerja dan pengemudi truk Yordania dengan memukuli dan menggeledah mereka di perbatasan.
Kekerasan Israel di Tepi Barat yang diduduki meningkat baru-baru ini. Pekan lalu, militer Israel melakukan 10 hari penggerebekan di Jenin, Tulkarem, dan Tubas, membunuh 36 warga Palestina dan menghancurkan jalan-jalan serta infrastruktur. Israel ingin menjadikan Tepi Barat seperti Gaza, menurut pejabat kemanana kepada Israel Hayom.