Kacang Mete dan Asam Urat, Aman atau Berbahaya?
Berikut penjelasan lebih lanjut tentang kacang mete dan asam urat.

Asam urat merupakan kondisi medis yang terjadi akibat penumpukan kristal asam urat dalam tubuh, terutama di area persendian.
Kondisi ini dapat menyebabkan rasa nyeri, pembengkakan, dan keterbatasan gerak pada sendi yang terkena. Asam urat terbentuk sebagai hasil samping dari pemecahan purin, senyawa yang secara alami terdapat dalam tubuh dan juga diperoleh dari makanan tertentu.
Di sisi lain, kacang mete adalah biji yang berasal dari buah jambu mete. Kacang ini dikenal memiliki rasa yang lezat dan tekstur yang renyah. Selain sebagai camilan, kacang mete juga sering digunakan dalam berbagai hidangan kuliner.
Kacang mete mengandung berbagai nutrisi penting. Seperti protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan.
Meski mengandung berbagai nutrisi, kacang mete sering dikaitkan dengan peningkatan kadar asam urat dalam tubuh. Lantas benarkah anggapan tersebut?
Melansir dari berbagai sumber, Kamis (20/3), simak ulasan informasinya berikut ini.
Hubungan Kacang Mete dengan Asam Urat
Banyak orang beranggapan bahwa mengonsumsi kacang mete dapat memicu peningkatan kadar asam urat dalam tubuh. Namun, penelitian ilmiah menunjukkan bahwa anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Faktanya, kacang mete termasuk dalam kategori makanan dengan kandungan purin rendah hingga sedang.
Menurut studi yang dipublikasikan dalam British Journal of Nutrition pada tahun 2007, konsumsi kacang mete hingga 20% dari total asupan kalori harian tidak menunjukkan peningkatan signifikan pada kadar asam urat dalam darah. Hal ini mengindikasikan bahwa kacang mete dapat menjadi pilihan makanan yang relatif aman bagi penderita asam urat, asalkan dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
Kandungan purin dalam kacang mete tergolong rendah, yaitu sekitar 50 miligram per 100 gram. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan makanan yang dianggap tinggi purin, yang biasanya mengandung 150-825 miligram purin per 100 gram. Dengan demikian, kacang mete dapat dikategorikan sebagai makanan yang aman dikonsumsi oleh penderita asam urat dalam jumlah yang terkontrol.
Kandungan Nutrisi Kacang Mete
Kacang mete kaya akan berbagai nutrisi penting yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Berikut adalah rincian kandungan nutrisi dalam 28 gram (sekitar 1 ons) kacang mete:
- Kalori: 157
- Protein: 5 gram
- Lemak: 12 gram
- Karbohidrat: 9 gram
- Serat: 1 gram
- Tembaga: 67% dari kebutuhan harian
- Magnesium: 20% dari kebutuhan harian
- Mangan: 20% dari kebutuhan harian
- Zink: 15% dari kebutuhan harian
- Fosfor: 13% dari kebutuhan harian
- Zat besi: 11% dari kebutuhan harian
- Selenium: 10% dari kebutuhan harian
- Tiamin (Vitamin B1): 10% dari kebutuhan harian
- Vitamin K: 8% dari kebutuhan harian
- Vitamin B6: 7% dari kebutuhan harian
Selain nutrisi di atas, kacang mete juga mengandung antioksidan seperti lutein dan zeaxanthin yang baik untuk kesehatan mata. Kacang mete juga kaya akan asam lemak tak jenuh tunggal yang bermanfaat untuk kesehatan jantung.
Manfaat Kacang Mete bagi Kesehatan
Meskipun sering dikaitkan dengan asam urat, kacang mete sebenarnya memiliki berbagai manfaat kesehatan yang patut dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa manfaat konsumsi kacang mete dalam jumlah yang wajar:
- Mendukung Kesehatan Jantung: Kandungan asam lemak tak jenuh tunggal dan antioksidan dalam kacang mete dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung. Asam lemak ini berperan dalam meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) dan menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah.
- Menjaga Kesehatan Tulang: Kacang mete kaya akan magnesium dan fosfor, dua mineral penting untuk kesehatan tulang. Konsumsi rutin dapat membantu menjaga kepadatan tulang dan mengurangi risiko osteoporosis.
- Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh: Kandungan zink dan selenium dalam kacang mete berperan penting dalam mendukung fungsi sistem imun. Nutrisi ini membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit.
- Mendukung Kesehatan Otak: Asam lemak omega-3 dan antioksidan dalam kacang mete dapat membantu melindungi sel-sel otak dari kerusakan oksidatif, mendukung fungsi kognitif, dan potensial mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif.
- Membantu Pengelolaan Berat Badan: Meskipun tinggi kalori, konsumsi kacang mete dalam jumlah wajar dapat membantu mengendalikan nafsu makan dan memberikan rasa kenyang lebih lama, yang bermanfaat dalam program penurunan berat badan.
Penting untuk diingat bahwa manfaat-manfaat ini dapat diperoleh dengan mengonsumsi kacang mete dalam jumlah yang sesuai sebagai bagian dari pola makan seimbang. Konsumsi berlebihan dapat menimbulkan efek negatif. Terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu.
Cara Konsumsi Kacang Mete yang Tepat
Bagi penderita asam urat atau mereka yang berisiko tinggi mengalami kondisi ini, penting untuk memahami cara mengonsumsi kacang mete yang tepat. Berikut adalah beberapa panduan untuk mengonsumsi kacang mete secara aman dan bermanfaat:
- Perhatikan Porsi: Konsumsi kacang mete dalam jumlah moderat. Satu porsi yang disarankan adalah sekitar 28-30 gram atau setara dengan satu genggam tangan. Hindari mengonsumsi dalam jumlah besar sekaligus.
- Pilih Kacang Mete Tanpa Tambahan: Opt untuk kacang mete alami tanpa garam atau bumbu tambahan. Garam dan bumbu dapat meningkatkan risiko retensi cairan yang bisa memperburuk gejala asam urat.
- Metode Pengolahan: Pilih kacang mete yang dipanggang kering atau mentah. Hindari kacang mete yang digoreng dalam minyak, karena dapat menambah kalori dan lemak jenuh yang tidak diperlukan.
- Kombinasikan dengan Makanan Lain: Konsumsi kacang mete sebagai bagian dari makanan seimbang. Kombinasikan dengan buah-buahan segar atau sayuran untuk meningkatkan asupan serat dan nutrisi lainnya.
- Waktu Konsumsi: Hindari mengonsumsi kacang mete sebagai camilan malam hari. Lebih baik mengonsumsinya sebagai bagian dari sarapan atau camilan siang untuk memberikan energi sepanjang hari.
- Variasikan dengan Sumber Protein Lain: Jangan hanya mengandalkan kacang mete sebagai sumber protein. Variasikan dengan sumber protein rendah purin lainnya seperti tahu, tempe, atau ikan air tawar.
- Perhatikan Reaksi Tubuh: Setiap individu memiliki respons yang berbeda terhadap makanan. Perhatikan bagaimana tubuh Anda bereaksi setelah mengonsumsi kacang mete dan sesuaikan konsumsi jika diperlukan.
- Konsultasikan dengan Ahli Gizi: Jika Anda memiliki kondisi asam urat atau berisiko tinggi, konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter untuk mendapatkan rekomendasi yang lebih personal mengenai konsumsi kacang mete dan makanan lainnya.