Kasus Sifilis di Indonesia Naik 70%, ini Penyebab & Proses Penyalurannya
Merdeka.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan adanya peningkatan jumlah penderita penyakit sifilis hampir 70 persen dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2016-2022). Pada tahun 2016, ada 12 ribu kasus penyakit sifilis dan terus meningkat hampir mendekati 21 ribu kasus pada tahun 2022.
"Untuk penyakit sifilis saja, dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2016-2022) terjadi peningkatan kasus sebesar hampir 70 persen," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam Konferensi Pers: Melindungi Anak dari Penularan Penyakit Seksual dilansir Antara, Senin (8/5).
Menurutnya, salah satu penyebab peningkatan kasus adanya perilaku seks berisiko yang dilakukan orang tua, misalnya melalui seks oral atau seks anal. "Perilaku seks yang berisiko ini sangat mungkin untuk mencederai hak anak dan mengancam kelangsungan hidupnya karena bisa menimbulkan kecacatan," kata Syahril.
-
Bagaimana penularan sifilis terjadi? Penyakit sifilis juga biasa disebut ‘raja singa’. Sifilis bisa terjadi karena aktivitas seksual. Selain itu, bisa juga karena transfusi darah.
-
Apa saja dampak dari sifilis? Dampak dari penyakit ini adalah dapat merusak organ-organ tubuh seperti otak, jantung, dan kulit jika tidak diobati.
-
Apa penyebab utama HIV di Semarang? Penyebab faktor risiko penularan HIV di antaranya pengaruh era modern yang membuat pola pergaulan anak muda yang bebas dan tidak menggunakan pengaman saat melakukan hubungan seksual. 'Dan di catatan kami, paling tinggi karena heteroseksual diangka 1.970 orang dan homoseksual 867 orang,' jelasnya.
-
Apa penyebab penularan HIV di kasus ini? Laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengungkapkan ada tiga perempuan yang terinfeksi HIV di sebuah spa di New Mexico, AS, setelah melakukan perawatan ‘Vampir Facial’.
-
Bagaimana herpes kelamin ditularkan? Herpes kelamin atau herpes genital atau herpes simplex ini juga bisa ditularkan melalui luka kecil yang tak terlihat. Oleh karena itu, masyarakat luas perlu untuk memahami dan mewaspadai penyakit herpes kelamin ini.
-
Apa saja jenis penyakit menular seksual? Berbagai jenis penyakit infeksi menular seksual (IMS) dapat mengintai para remaja, seperti gonore, klamidia, dan sifilis, termasuk infeksi virus HIV.
Dalam data Kemenkes, perilaku seks yang berisiko itu kemudian membuka potensi ibu menularkan sifilis kepada anaknya. Bahkan persentase terjadinya abortus, bayi lahir mati atau bayi mengalami sifilis kongenital akibat penularan mencapai 69 hingga 80 persen.
Lantas bagaimana penyebab dan proses penyaluran penyakit sifilis yang meningkat di Indonesia hampir mencapai 70%? Melansir dari halodoc, Kamis (11/5), simak ulasan informasinya berikut ini.
Penyakit Sifilis
Penyakit sifilis atau raja singa merupakan infeksi menular seksual (IMS) yang disebakan oleh bakteri. Penyakit ini umumnya dimulai dengan luka yang tidak nyeri pada mulut, alat kelamin ataupun rektum.
Setelah infeksi awal, bakteri sifilis ini mampu tetap tidak aktif selama beberapa dekade di dalam tubuh sebelum akhirnya menjadi aktif kembali. Penyakit ini dapat menyebar dari orang ke orang melalui selaput lendir dari luka atau melalui kontak kulit. Penyakit sifilis juga bisa ditularkan dari ibu ke anak yang belum dilahirkan.
Apabila didiagnosis dengan cepat, penyakit sifilis bisa disembuhkan dengan memberikan antibiotik. Namun jika tidak dilakukan pengobatan, penyakit ini mampu merusak beberapa organ vital. Mulai dari jantung, otak, organ lain hingga dapat mengancam nyawa.
Penyebab Penyakit Sifilis
Dikatakan sebelumnya, penyakit sifilis disebabkan oleh adanya bakteri. Bakteri penyebab penyakit sifilis bernama Treponema pallidum. Bakteri ini nantinya masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka kecil maupun lecet pada kulit atau selaput lendir. Sifilis menular selama tahap primer dan sekunder, bahkan terkadang pada awal periode laten. Pada beberapa kasus yang jarang, kondisi tersebut bisa menyebar melalui kontak langsung dengan lesi aktif seperti ketika berciuman. Hal ini juga bisa ditularkan dari ibu ke bayinya selama masa kehamilan maupun persalinan. Meski begitu, penyakit ini tidak bisa menyebar dengan menggunakan toilet, bak mandi, peralatan makan yang sama, kolam renang hingga gagang pintu. Umumnya setelah sembuh, penyakit sifilis tidak kambuh atau kembali dengan sendirinya. Akan tetapi, seseorang bisa terinfeksi kembali apabila memiliki kontak lagi dengan luka sifilis dari orang lain.
Gejala Penyakit Sifilis
Terdapat lima tahapan gejala penyakit sifilis, meliputi:a. Sifilis PrimerPada kondisi ini umumnya gejala yang muncul berupa luka dengan 10-90 hari pasca bakteri masuk ke dalam tubuh. Pemulihannya pun memakan waktu sekitar 3-6 minggu.b. Sifilis SekunderSifilis sekunder terjadi beberapa minggu pasca luka menghilang dengan ruam yang ada di bagian tubuh manapun. Khususnya di telapak tangan dan kaki. Gejala lainnya yang bisa dirasakan adalah penyakit flu, rasa lelah, sakit kepala, nyeri pada persendian dan demam. Sangat dianjurkan untuk segera menangani sifilis sekunder dengan tepat. Agar infeksi tidak berlanjut ke tahap berikutnya. c. Sifilis LatenSifilis laten terjadi tanpa gejala. Namun dalam 12 bulan pertama, infeksi masih bisa menular. Apabila tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini akan berubah menjadi tersier.d. Sifilis TersierSifilis tersier adalah jenis yang paling berbahaya. Gejala yang dialami penderita akan sangat dipengaruhi oleh bagian tubuh yang dimasuki oleh bakteri sifilis. Jenis tersier ini dapat memberikan dampak terhadap mata, jantung, otak, pembuluh darah, tulang, persendian dan hati. Akibatnya, penderita akan mengalami kebutaan, penyakit jantung dan juga stroke.e. Sifilis KongenitalApabila kondisi ini terjadi pada ibu hamil, maka janin yang ada dalam kandungannya bisa ikut tertular. Risiko tersebut dapat diturunkan presentasenya dengan mengobati infeksi sebelum masa kehamilan mencapai usia 4 bulan. Namun jika penanganan dan pengobatan terlambat, sang ibu hamil justru akan terkena komplikasi. Komplikasi bisa berupa bayi lahir prematur, keguguran, bayi lahir dengan sifilis dan hilangnya nyawa bayi setelah dilahirkan.
Proses Penyaluran Penyakit Sifilis
Bakteri penyebab penyakit sifilis bisa sangat mudah berpindah dari penderita ke orang lain. Apalagi saat seseorang melakukan kontak atau bersentuhan langsung dengan luka penderita penyakit sifilis. Proses penyaluran penyakit sifilis pun dapat terjadi melalui beberapa cara. Adapun beberapa cara proses penyaluran penyakit sifilis yang dilansir dari halodoc adalah sebagai berikut:
Adapun beberapa faktor seseorang memiliki risiko tinggi terinfeksi penyakit sifilis adalah sebagai berikut:
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes mengimbau masyarakat untuk melakukan hubungan seksual yang aman dan setia.
Baca SelengkapnyaSaat ini, seluruh pasien sedang menjalani perawatan intensif di ruang isolasi sejumlah rumah sakit Jakarta.
Baca SelengkapnyaSelain Kota Semarang, disusul Kabupaten Kendal terdapat temuan 129 kasus HIV dan Kabupaten Jepara 127 kasus HIV
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaKasus cacar monyet di Indonesia saat ini mencapai 14. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2022 hanya satu kasus.
Baca SelengkapnyaPenyakit Infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA tengah menjadi ancaman di Indonesia, khususnya warga sekitar Jakarta.
Baca SelengkapnyaKemenkes ungkap gejala dari virus cacar monyet atau monkeypox
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit menyoroti kerawanan wilayah perbatasan Indonesia dalam rapat dengan DPR di Kompleks Parlemen, Senin (10/7).
Baca SelengkapnyaRatusan ribu anak tercatat menderita ISPA hingga Juli 2023.
Baca SelengkapnyaKemenkes melaporkan kasus cacar monyet di Indonesia bertambah menjadi tujuh.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Jakarta mengungkapkan, kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) meningkat pada tahun 2023 dibandingkan tahun lalu.
Baca Selengkapnya