Kisah Perwira Polisi Dulu Ketangkap Merembes di Akmil, 1 Resimen Dihukum Masuk ke Sungai Tempat Pembuangan Limbah
Masa pendidikan sebagai taruna merupakan masa yang penuh kedisiplinan. Berbuat kesalahan pasti ada konsekuensinya.
Masa pendidikan sebagai taruna merupakan masa yang penuh kedisiplinan. Berbuat kesalahan pasti ada konsekuensinya.
Kisah Perwira Polisi Dulu Ketangkap Merembes di Akmil, 1 Resimen Dihukum Masuk ke Sungai Tempat Pembuangan Limbah
Liasion Officer (LO) Papua Pegunungan Kombes Pol Andi Yoseph Enoch membagikan video berisi pengalaman pahitnya semasa berada di Akmil.
Dalam sebuah video yang diunggahnya via akun media sosialnya, Kombes Andi mengaku pernah tertangkap pengasuh dan pembina saat beli jajanan di luar Akmil saat malam hari.
Atas perbuatannya tersebut, satu resimen sampai dihukum masuk ke sungai tempat pembuangan limbah.
Seperti apa kisah selengkapnya dari Kombes Andi? Melansir dari TikTok @andijo168, Selasa (16/1) berikut informasinya.
Dilarang Jajan Waktu Pelatihan di Akmil
Semasa menjadi Capratar, Kombes Andi masih tergabung di AKABRI bersama dengan empat matra yang berbeda yaitu AD, AL, AU dan POLRI.
Kombes Andi mengaku bahwa kala itu ia tidak mendapat kesempatan keluar dari batalyon saat pelatihan.
Tak jarang ia menahan lapar karena hanya mendapat jatah makan saat pagi, siang, dan malam. Apalagi kala itu tidak ada kantin atau warung makan di tempat pendidikannya.
"Nah pas pendidikan pembentukan itu selama kurang lebih empat bulan itu kita enggak boleh keluar-keluar, enggak boleh pesiar, enggak dapat cuti, nah jadi kita itu enggak boleh kemana-mana."
"Waktu itu juga enggak ada kantin enggak ada warung apa kan. Jadi kita makan ya makan jatah yang kita terima kan pagi, siang, malam," kata Kombes Andi.
Untuk mengakalinya, ia bersama teman-temannya yang lain kerap kali mencuri waktu untuk keluar barak diam-diam untuk mencari makan di luar.
Mereka pun akrab dengan istilah 'merembes' sebagai sebutan untuk aktivitas keluar dari barak secara diam-diam.
"Nah itu kita suka nyuri-nyuri keluar dari ksatria diam-diam. Istilahnya kita itu merembes, diam-diam keluar dari ksatria gitu kan itu keluarnya malam," tambahnya.
Tertangkap Pembina Saat Merembes
Kombes Andi menceritakan pengalamannya saat ditangkap pembina usai merembes pada malam hari. Saat itu ia baru saja keluar pagar untuk membeli makan.
"Nah suatu saat kita keluar itu, saya yang keluar waktu itu. Nah pas keluar itu , setelah pulang kita beli makan, setelah balik kita kan lompat pagar itu, nah kita kan jalan sambil ngumpet-ngumpet gitu."
"Saat saya lari saya enggak nyangka ada pembina atau ada pelatih itu yang lewat gitu dia tanya 'weh siapa itu!' wah terus dia ngejarin saya itu," lanjutnya.
Tak memilih kembali ke barak, Kombes Andi memilih pergi ke kamar mandi dengan dalih berpura-pura mencuci pakaian.
Namun rencananya tersebut gagal lantaran pelatihnya berhasil menemukan makanan yang baru ia beli di dekat tempat cucian.
"Saya enggak lari ke barak tapi saya langsung masuk ke kamar mandi."
"Itu makanan yang sudah saya bawa itu langsung saya simpan di kamar mandi. Kita kan nyimpan cucian di kamar mandi ya bisa alasan kalau kita lagi nyuci kan, tahu-tahu dia masuk ke kamar mandi langsung dia tanya 'weh capratar kamu ngapain!' saya bilang 'siap pelatih lagi cuci pakaian!' terus dia lihat dari muka saya keringatan kan, langsung dia nyari-nyari kan di tempat cucian pakaian. Nah ketemu di situ makanannya," tambahnya.
1 Resimen Dihukum di Sungai Berlimbah
Sempat mengelak, akhirnya ia dibawa ke batalyon hingga membuat pembina melaksanakan apel mendadak kepada seluruh capratar.
"Dia bilang 'kamu kan yang ngerembes kan?', 'siap tidak siap tidak'. Langsung saya dibawa ke batalyon itu kan. Saya di batalyon 3 waktu itu kan. Langsung malam itu 1 resimen diapelkan semua di depan gedung Lili Rohli," lanjutnya.
Aksi merembes Kombes Andi nyatanya tak sendirian. Ada beberapa rekannya dari batalyon lain yang ikut merembes sama seperti dirinya.
Akibat aksi tersebut, 1 resimen Kombes Andi harus menerima sanksi yang tak akan pernah dilupakan yaitu berendam di sungai berlimbah.
"Nah itu satu resimen kena tindakan. Langsung besok paginya masuk ke Kali Baben, kali yang melintas yang di Akmil. Kali Baben itu kali tempat pembuangan limbah. Pokoknya kita masuk ke kali itu lah, kalinya kotor, jorok, apalah semua. Tapi akibat perbuatan kita akhirnya 1 resimen yang kena tindakan," ujarnya.
Pengalaman tersebut menjadi kenangan berkesan bagi dirinya dan rekan seangkatannya. Bahkan cerita tersebut masih sering dibahas saat reuni atau bertemu bersama.
"Itu teman-teman pasti ingat itu siapa-siapa pelakunya dulu suka ngerembes. Itu jadi cerita lucu kadang-kadang kalau kita reunian atau ketemu pasti dicari pelaku-pelakunya yang ngerembes efeknya satu resimen kena dampaknya," pungkasnya sambil tertawa.