Krisis Global Tentang Pangan, Babinsa di Sumenep Ramai-ramai Bertani Jagung 'Sekali Panen Rp30 Juta'
Komandan Kodim (Dandim) 0827/Sumenep Letkol Donny Pramudya Mahardi menginisiasi program Babinsa Petani untuk para anggotanya.
Komandan Kodim (Dandim) 0827/Sumenep Letkol Donny Pramudya Mahardi menginisiasi program Babinsa Petani untuk para anggotanya.
Krisis Global Tentang Pangan, Babinsa di Sumenep Ramai-ramai Bertani Jagung 'Sekali Panen Rp30 Juta'
Komandan Kodim (Dandim) 0827/Sumenep Letkol Donny Pramudya Mahardi menginisiasi program Babinsa Petani untuk para anggotanya.Program ini bertujuan agar Babinsa mendampingi dan memberikan edukasi kepada petani tentang budidaya jagung yang sesuai dengan prosedur.
Seorang Babinsa bahkan telah berhasil menggarap lahan dan menghasilnya uang mencapai Rp30 juta sekali panen. Simak ulasan selengkapnya:
Program Babinsa Petani
Dilansir dari kanal Youtube Kodim 0827 Sumenep, membagikan video merekam kegiatan para anggota Babinsa di Sumenep, Madura saat melaksanakan program Babinsa Petani.
Program tersebut dibuat berangkat dari krisis pangan global yang terjadi.
Melihat belum maksimalnya budidaya jagung sebagai penompang ekonomi masyarakat Sumenep, Letkol Donny membuat terobosan tersebut.
"Saat ini krisis global tentang pangan.
Sehingga pemerintah sangat memperhatikan tentang ketersediaan pangan ini.
Dan salah satu yang dilibatkan adalah TNI" kata Donny dikutip dari video.
Para Babinsa diberikan pembekalan ilmu yang kemudian bisa dipraktikan langsung dan diajarkan kepada masyarakat.
Salah seorang petani mengatakan, jika dia merasa diuntungkan dengan adanya program tersebut.
"Alhamdulillah kita bisa bertani dengan baik dan benar, karena dulu kan kita (asal) pakai cara lama," kata seorang petani dalam video.
Panen Hingga Dapat Uang Puluhan Jutaan Rupiah
Seorang Babinsa bernama Serka Syaiful Imam mengungkap, ia pernah berhasil panen hingga mengantongi uang hingga Rp30 juta.
Serka Imam adalah prajurit TNI AD dari Kodim 0827/Sumenep yang ikut serta mensukseskan program Babinsa Petani.
"Kalau yang kemarin Alhamdulillah walaupun tidak terlalu maksimal, saya dapat uang itu sekitar Rp30-an (juta)," kata Syaiful
"Itu dipotong biaya penyiapan lahan, biaya tanam, terus biaya panen alhamdulillah masih ada sekitar Rp20 juta bersihnya," tambahnya.
Dengan adanya program ini, diharapkan bisa membantu meningkatkan taraf hidup para petani yang ada di Sumenep.