Melihat Alat Anti Ranjau Milik Militer Afghanistan, Bentuknya Mirip Mainan Anak
Melihat alat pendeteksi dan penghanur ranjau di Afghanistan yang diciptakan oleh seorang pemuda.
Melihat alat pendeteksi dan penghancur ranjau di Afghanistan yang diciptakan oleh seorang pemuda.
Melihat Alat Anti Ranjau Milik Militer Afghanistan, Bentuknya Mirip Mainan Anak
Afghanistan menjadi salah satu negara yang memiliki sangat banyak ranjau di beberapa wilayahnya.
Jutaan ranjau itu dikatakan ditanam oleh Inggris dan Amerika saat mereka berkonflik dengan Rusia di kawasan Afghanistan. Akibatnya, ledak-ledakan tak terduga pun kerap terjadi.
Berangkat dari hal itu, seorang pria bernama Massoud Hasani kemudian membuat alat pendeteksi ranjau yang terinspirasi dari mainan anak-anak. Simak ulasannya:
Alat Pendeteksi Ranjau
Alat pendeteksi ranjau tersebut diberi nama Mine Kafon. Pendeteksi ranjau itu diciptakan oleh seorang pemuda bernama Massoud Hassani.
Setelah ayahnya terbunuh dalam serangan roket pada akhir tahun 1980an, Hassani melarikan diri dari Afghanistan bersama ibu, dan dua saudaranya.
Saat mengungsi di Belanda, Hassani melanjutkan studi di Akademi Desain di Eidenhoven. Dari situlah ide menciptakan Mine Kafon tercipta.
Alat pendeteksi dan peledak ranjau tersebut, bisa dibilang berbiaya rendah karena hanya memanfaatkan angin untuk bergerak.
Mine Kafon terinspirasi dari mainan anak-anak yang bisa bergerak ketika tertiup angin.
Alat ini terbuat dari bambu dan plastik biodegradable, dengan struktur kerangka alat penyedot runcing yang menyerupai tumbleweed berbentuk bola raksasa.
Potret komponen-komponen alat pendeteksi ranjau yang disebut Mine Kafon yang terinspirasi dari mainan anak.
Alat ini juga dilengkapi alat pelacak GPS untuk mencatat area mana saja yang telah dibersihkan dan dinyatakan aman dari ranjau.
Sempat Diragukan
Meski begitu, kemampuan Mine Kafon dalam menyapu ranjau sempat diragukan.
Melansir dari laman dw.com, beberapa pihak skeptis dengan kemampuan alat tersebut.
Pimpinan badan penjinak bahan peledak Belanda Henk van der Slik mengatakan, Mine Kafon lebih efektif digunakan hanya untuk memberi kejelasan akan wilayah yang berpotensi bahaya.
Artinya, bola raksasa digulirkan, dan jika meledak, maka di daerah tersebut tidak boleh dipijak manusia.
Meski keefektifan Mine Kife sempat diperdebatkan, banyak pihak mengapresiasi temuan pemuda Afghanistan itu.