Keren! Mahasiswa UB Rancang Alat Reduksi Polutan Limbah Pengolahan Porang, Ini Cara Kerjanya
Amorpho Coagulation Tech berhasil lolos Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta dari Kementerian Pendidikan Kebudayan dan Pendidikan Tinggi pada 2023.
Alat tersebut oleh para perancangnya diberi nama bernama Amorpho Coagulation Tech.
Keren! Mahasiswa UB Rancang Alat Reduksi Polutan Limbah Pengolahan Porang, Ini Cara Kerjanya
Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang merancang sebuah alat yang berfungsi mereduksi polutan dari limbah pengolahan porang. Alat tersebut oleh para perancangnya diberi nama bernama Amorpho Coagulation Tech.
"Alat ini dirancang untuk mengantisipasi dampak sedimentasi dari kalsium oksalat,” tegas Ahmad Shobri Ardiana, salah satu Tim Riset Amorpho Coagulation Tech di Universitas Brawijaya (UB) Malang, Kamis (5/9).
Shobri menegaskan, Amorpho Coagulation Tech merupakan alat reduksi kalsium oksalat dengan metode ekstraksi-elektrokoagulasi.
Alat tersebut dirancang dengan tiga tahap kerja pemurnian, yaitu chamber filtrasi, chamber elektrokoagulasi-ekstraksi dan sensor terintegrasi Internet of Things secara realtime. Proses tersebut terbukti mampu mereduksi kalsium oksalat hingga 82,75 persen.
Prinsip elektrokoagulasi yang digunakan berdasarkan proses sel elektrolisis yang mengubah energi listrik (direct current) yang akan menghasilkan reaksi elektrode.
Pada sel elektrolisis terdapat sepasang elektroda yaitu anoda dan katoda. Proses elektrolisis ini dilakukan untuk mereduksi kalsium oksalat pada air.
Kemudian, air masuk ke chamber yang selanjutnya melalui proses ozonisasi. Proses ozonisasi sendiri bertujuan untuk strerilisasi air.
Sebelum air keluar dari chamber, dilakukan monitoring kualitas air dengan menggunakan sensor ph, tds, dan tss agar mengetahui bahwa air tersebut sudah memenuhi standar agar dapat dibuang.
Kata Shobri, inovasi tersebut memang dilatarbelakangi maraknya industri pengolahan porang pada 2019-2020. Saat itu terjadi lonjakan permintaan di pasar Indonesia.
Limbah pengolahan porang mengandung kalsium oksalat yang berbahaya jika dibiarkan dibuang ke lingkungan bebas. Akumulasi limbah pengolahan porang dapat meningkatkan jumlah sedimentasi kalsium oksalat dan berdampak pada pencemaran tanah.
“Dilihat dari hasil pengujiannya, diharapkan Amorpho Coagulation Tech dapat membantu tercapainya SDG’s No.12 serta dapat membantu pemerintah dalam memelihara lingkungan untuk jangka panjang,” kata Shobri.
Shobri sendiri adalah mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, selalu koordinator dalam riset Amorpho Coagulation Tech. Turut bersama dalam project tersebut Lia Anggraeni (Fakultas Teknologi Pertanian), Azra Syaura Azzafira (Fakultas Teknologi Pertanian) dan Ikhlas Muhammad Sabilly (Fakultas Teknik).
Project tersebut di bawah dosen bimbingan Joko Prasetyo.