Begini Cara Mudah Hilangkan Mikroplastik dari Air Minum, Sudah Diterapkan oleh Leluhur Kita Sejak Lama

Cara yang biasa dilakukan orangtua kita yaitu merebus air bisa bermanfaat untuk menghilangkan mikroplastik.

Kehadiran mikroplastik di dalam tubuh kita kini menjadi perhatian serius. Partikel kecil ini, yang ditemukan dalam jumlah besar melalui makanan dan minuman, berpotensi membahayakan kesehatan. Namun, sebuah penelitian baru mengungkap cara yang sederhana namun efektif untuk menghilangkan mikroplastik dari air minum—teknik yang sebenarnya telah lama diterapkan oleh nenek moyang kita.

Dilansir dari Science Alert, penelitian dari Guangzhou Medical University dan Jinan University di Tiongkok menunjukkan bahwa teknik merebus air diikuti dengan penyaringan sederhana dapat menghilangkan hingga 90 persen mikroplastik dan nanoplastik (NMP) dari air minum. Proses ini, yang sering dianggap tradisional, kini terbukti sebagai langkah yang sangat relevan di era modern.

"Strategi sederhana merebus air ini dapat 'membersihkan' NMP dari air keran rumah tangga dan memiliki potensi untuk mengurangi asupan NMP oleh manusia melalui konsumsi air," jelas Zimin Yu, seorang insinyur biomedis dari Guangzhou Medical University, dalam studi yang dipublikasikan pada Februari 2024.

Teknik ini juga mengingatkan kita pada kebiasaan minum air matang yang diwariskan oleh leluhur kita. Meski di beberapa tempat kebiasaan ini mulai tergantikan oleh air kemasan, manfaatnya yang sederhana dan terjangkau kini mendapatkan pengakuan ilmiah.

Bagaimana Mikroplastik Dihilangkan?

Mikroplastik yang ada di dalam air keran sering kali luput dari sistem penyaringan air berskala besar. Dalam penelitian ini, para ilmuwan menambahkan partikel mikroplastik ke air keran, baik yang memiliki kandungan mineral tinggi (air keras) maupun rendah (air lunak), sebelum merebus dan menyaringnya.

Hasilnya menunjukkan bahwa air keras, yang kaya akan kalsium karbonat, lebih efektif dalam menjebak partikel plastik. Ketika air dipanaskan, kalsium karbonat yang terkandung dalam air keras membentuk lapisan kerak (limescale) yang menangkap mikroplastik di dalamnya.

"Hasil kami menunjukkan bahwa efisiensi pengendapan nanoplastik meningkat seiring dengan meningkatnya kekerasan air saat direbus," tulis tim peneliti. Misalnya, pada kadar kalsium karbonat 180 mg/L, sekitar 84 persen mikroplastik berhasil dihilangkan, dan angka ini meningkat menjadi 90 persen pada kadar 300 mg/L.

Bahkan pada air lunak, yang mengandung lebih sedikit kalsium karbonat, sekitar 25 persen mikroplastik berhasil disaring melalui metode ini. Setelah proses perebusan, mikroplastik yang terperangkap dapat dengan mudah disaring menggunakan saringan sederhana, seperti saringan teh dari baja tahan karat.

Potensi Dampak Positif bagi Kesehatan

Sementara dampak mikroplastik pada tubuh manusia belum sepenuhnya dipahami, berbagai penelitian telah mengaitkan plastik dengan perubahan pada mikrobioma usus dan resistensi terhadap antibiotik. “Merebus air tampaknya merupakan strategi jangka panjang yang layak untuk mengurangi paparan global terhadap NMP,” tulis para peneliti.

Tradisi minum air matang, meskipun kini hanya populer di beberapa wilayah, dapat menjadi langkah penting untuk melindungi kesehatan masyarakat secara luas. Selain murah dan mudah dilakukan, langkah ini dapat mengurangi risiko akumulasi plastik dalam tubuh.

Mikroplastik bukanlah “snek sehat” bagi tubuh kita. Partikel-partikel ini, yang sering kali berasal dari plastik polistirena, polietilena, polipropilena, hingga polietilena tereftalat, dapat masuk ke tubuh melalui konsumsi air dan makanan. Fakta bahwa mikroplastik dapat ditemukan di dalam air keran menunjukkan betapa menyeluruhnya penyebaran polusi plastik di dunia.

“Plastik terus mendominasi dunia,” ujar para peneliti. Sebagai bentuk respons, penelitian ini membuka jalan bagi strategi praktis yang dapat diterapkan oleh siapa saja dengan alat dapur biasa.

Hasil penelitian ini memberikan landasan untuk studi lebih lanjut dengan cakupan sampel yang lebih besar. Para ilmuwan berharap metode merebus air ini menjadi praktik yang lebih meluas, terutama di tengah ancaman polusi mikroplastik yang terus meningkat.

“Temuan kami telah memvalidasi strategi yang sangat layak untuk mengurangi paparan manusia terhadap NMP dan membuka jalan untuk investigasi lebih lanjut,” tulis para peneliti dalam jurnal Environmental Science & Technology Letters.

Leluhur kita telah lama memahami manfaat merebus air sebelum diminum. Kini, kebiasaan tersebut tidak hanya terbukti efektif membunuh bakteri, tetapi juga menghilangkan ancaman mikroplastik yang tak terlihat.