Mengenal Anosmia pada Covid-19, Hilangnya Indra Penciuman
Merdeka.com - Gejala yang dirasakan oleh para penderita Covid-19 kian bermunculan. Salah satunya adalah hilangnya indra penciuman bagi beberapa pasien. Gejala ini bisa ditandai dengan hilangnya kemampuan mencium aroma masakan, bau parfum atau bahkan bau tidak sedap. Itu merupakan gejala-gejala yang dirasakan bagi penderita anosmia.
Bagi sebagai orang tentu merasa asing dengan istilah tersebut. Akan tetapi, hal ini jangan dianggap remeh. Untuk itu ada baiknya kalian mengenal anosmia sejak dini sebelum terlambat. Penasaran dengan anosmia atau hilangnya kemampuan indra penciuman?
Melansir dari Alodokter, simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Gangguan apa yang membuat orang kehilangan kemampuan mencium? Anosmia adalah kondisi medis di mana seseorang kehilangan kemampuan untuk mencium bau secara keseluruhan.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa gejala yang dirasakan dari Covid Pirola? Gejala Covid Pirola Lantas, seperti apa gejala covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Apa yang dimaksud dengan Anosmia? Anosmia adalah kondisi dimana seseorang kehilangan kemampuan untuk mencium bau.
-
Mengapa pendengaran bisa hilang? Penelitian dari UCSF menunjukkan bahwa ini mengaktifkan unfolded protein response (UPR) di sel rambut, memaksa sel rambut untuk menghancurkan diri sendiri dan menyebabkan kehilangan pendengaran.
Apa itu Anosmia?
Anosmia adalah hilangnya kemampuan fungsi indra penciuman secara total. Beberapa studi dan laporan menunjukkan anosmia adalah salah satu keluhan yang bisa dirasakan oleh penderita Covid-19. Meski begitu, keluhan ini tidak selalu muncul pada penderita Covid-19.
Anosmia ditandai dengan hilangnya kemampuan mencium aroma apapun. Mulai dari parfum, bunga, makanan, bau tidak sedap hingga bau busuk. Selain Covid-19, keluhan ini juga dapat dialami oleh para penderita kondisi lain. Seperti misalnya sinusitis, polip hidung, deviasi septum, rhinitis dan gangguan saraf penciuman.
Penyebab Penderita Covid-19 Mengalami Anosmia
Pada umumnya anosmia disebabkan adanya penyumbatan atau pembengkakan dalam rongga hidung. Di mana yang membuat bau atau aroma tertentu tidak dapat terdeteksi oleh saraf di dalam hidung. Penyebab lainnya yaitu karena adanya gangguan pada sistem saraf yang mengakibatkan berkurangnya fungsi indra penciuman dalam mendeteksi aroma dan bau.
©2017 cdn2.stylecraze.com
Hingga kini masih belum diketahui secara pasti apa penyebab penderita Covid-19 mengalami gejala anosmia. Dugaan sementara karena adanya peradangan di rongga hidung. Kondisi itu terjadi saat virus corona terhirup masuk melalui hidung ke dalam tubuh.
Gejala Anosmia
Menurut sejumlah penelitian, Anosmia cenderung muncul di awal penderita terinfeksi Covid-19. Biasanya penderita akan pulih dalam waktu 28 hari. Perlu diketahui, anosmia pada Covid-19 kerap kali diserta dengan dysgeusia atau gangguan indra pengecap. Seperti misalnya mulut terasa asam, pahit, ataupun terasa seperti logam.Saat mengalami Dysgeusia, para penderita Covid-19 dapat kehilangan berat badan secara drastis. Hal ini lantaran kondisi tersebut mempengaruhi nafsu makan si penderita. Semakin parah Anosmia yang terjadi, maka semakin buruk juga gangguan pada indra pengecap. (mdk/tan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap gangguan memiliki gejala dan penyebab yang berbeda, namun semua mempengaruhi bagaimana otak memproses bau yang ditangkap oleh hidung.
Baca SelengkapnyaAnosmia adalah kondisi dimana seseorang kehilangan kemampuan untuk mencium bau.
Baca SelengkapnyaAmusia merupakan kondisi yang menyebabkan seseorang buta nada dan tidak bisa mengenali nada dalam lagu.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca SelengkapnyaOrang dengan aphantasia tidak dapat menciptakan gambaran mental di pikirannya.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaLebih dari sekadar perasaan sedih atau kelelahan, anhedonia merupakan gejala klinis berbagai gangguan mental.
Baca SelengkapnyaProsopagnosia adalah kondisi yang membuat seseorang sulit dalam mengenali wajah orang lain, termasuk anggota keluarganya.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini tak hanya bisa menimpa orang dewasa namun juga dapat terjadi pada anak-anak atau bahkan bayi yang baru saja lahir.
Baca SelengkapnyaAnhedonia adalah ketidakmampuan merasakan kebahagiaan saat melakukan kegiatan yang umumnya dinikmati oleh kebanyakan orang.
Baca Selengkapnya