Panglima Murka Danki Bohong soal Kronologi 3 TNI Gugur di Papua, Ini Perintahnya
Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa murka karena dibohongi oleh anak buahnya soal insiden penyerangan Posramil Gome, Kabupaten Puncak, Papua.
Andika marah setelah tahu bahwa Komandan Posramil Gome menutupi fakta sebenarnya tentang peristiwa tersebut.
Lebih dari satu bulan berlalu, Andika baru mengetahui bahwa kematian tiga prajurit-nya akibat serangan KKB itu ternyata disebabkan karena kelalaian komandan kompi (Danki).
-
Kenapa anggota TNI AD ditemukan tewas? Saat ditemukan pada tubuh korban terdapat luka di bagian lengan kanan dan kepala bagian belakang.
-
Di mana anggota TNI AD ditemukan tewas? Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Kapan anggota TNI AD ditemukan tewas? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Siapa anggota TNI AD yang tewas di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya.
-
Kenapa TNI menganiaya KKB? 'Karena ada informasi dari masyarakat yang menyatakan akan adanya pembakaran Puskesmas di Omukia Kabupaten Puncak. Nah kemudian terjadilah tindakan kekerasan ini,' sambungnya.
-
Bagaimana Andika Perkasa jadi Panglima TNI? Perjalanan karirnya mencapai puncak saat diangkat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada tahun 2018, dan karier militernya mencapai puncak dengan penunjukan sebagai Panglima TNI pada tahun 2021.
Dengan tegas, Andika pun langsung memberi perintah tegas kepada POM TNI dan TNI AD. Simak ulasannya:
Jenderal Andika Ungkap Adanya Kebohongan di Balik Tewasnya Prajurit TNI oleh KKB
Dalam acara pertemuan bersama seluruh Tim Hukum TNI, Jenderal Andika Perkasa mengungkap adanya kejanggalan terkait penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap pos TNI di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua.
Setelah lebih dari satu bulan usai kejadian, Panglima TNI mencium sejumlah kejanggalan dan menemukan adanya kelalaian dari komandan kompi (Danki) yang berujung pada gugurnya tiga prajurit.
"Ternyata hasilnya berbohong. Yang terjadi bukan yang dilaporkan dan yang terjadi ini disembunyikan oleh si Danki dari komandan batalyon," kata Andika melalui akun YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa.
Youtube/Jenderal TNI Andika Perkasa ©2022 Merdeka.com
Ungkap Kelalaian Komandan Kompi
Andika mengakui tiga anggota TNI yang gugur memang ditembak oleh kelompok KKB. Namun, menurutnya danki turut andil dalam kematian para prajurit karena tidak memperhitungkan lokasi gelar pasukan.Menurutnya, komandan kompi tersebut juga sengaja memilih gelar pasukan hanya untuk mendapatkan tambahan uang dan tidak memikirkan keselamatan prajurit. "Pertimbangan pendek sekali, hanya soal, 'Ooo, kita dapat uang tambahan untuk pengamanan di situ,' dikorbankan semua," ujar Andika.
Perintahkan Beri Hukuman
Karena merasa dibohongi, Panglima TNI pun memerintahkan Puspom TNI untuk melakukan proses hukum sesuai dengan bobot pelanggaran yang dilakukan.
Youtube/Jenderal TNI Andika Perkasa ©2022 Merdeka.com
"Jadi, iya betul yang melakukan tindak pidana pembunuhan adalah kelompok bersenjata, tapi juga ada peran nih peran penggelaran oleh Komandan Kompi yang dalam hal ini sebagai komandan pos di tempat yang tidak diperhitungkan dan disepelekan," kata Andika. "Jadi saya ingin ada proses hukum terhadap danpos atau komandan kompi, dituntaskan supaya jadi pembelajaran juga," tegasnya.Seperti diketahui, beberapa waktu lalu serangan oleh KKB sempat terjadi di pos Koramil Gome, Satgas Kodim YR 408/Sbh, Papua, mengakibatkan tiga prajurit gugur.
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengaku merasakan duka mendalam atas gugurnya prajurit-prajurit terbaik bangsa tersebut.
Baca SelengkapnyaPasal yang disematkan kepada 13 prajurit berbeda disesuaikan pelanggaran yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaAparat gabungan dari TNI Polri melakukan penggerebekan markas KKB di Yahukimo Papua.
Baca SelengkapnyaJenazah anggota Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Kostrad itu sudah dievakuasi ke kampung halaman masing-masing.
Baca SelengkapnyaJenazah alamarhum disemayamkan di Batalyon Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Provinsi Jambi.
Baca SelengkapnyaPomdam Brawijaya akan mendalami terkait dengan motif penyiksaan yang dilakukan para prajurit tersebut.
Baca SelengkapnyaAsep menjadi Dirdik KPK pada Juni 2022. Asep juga dipercaya menjadi Plt Deputi Penindakan dan Ekskusi KPK menggantikan Irjen Karyoto
Baca SelengkapnyaSertu Rizal adalah anggota Satgas Pamtas Mobile Yonif R 408/SBH (Suhbrastha) yang gugur dalam baku tembak
Baca SelengkapnyaKorban tewas dengan luka tembakan. Belum diketahui kronologi kejadian.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan dilakukan prajurit Batalion Infanteri Raider 300/Braja Wijaya yang bertugas di daerah Papua.
Baca SelengkapnyaAparat gabungan dari TNI & Polri melakukan penggerebekan markas KKB di Yahukimo Papua.
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas ditetapkan menjadi tersangka. Tetapi, KPK malah minta maaf.
Baca Selengkapnya