Panglima TNI Mutasi 300 Perwira Tinggi, Beberapa Diantaranya Jadi Dosen Tetap
Panglima TNI melakukan mutasi terhadap 300 perwira tinggi ke sejumlah posisi strategis, seperti Pangkostrad dan Danpaspampres.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto telah melaksanakan mutasi besar-besaran terhadap 300 perwira tinggi (Pati) TNI, yang mencakup berbagai jabatan strategis di ketiga matra TNI serta lembaga negara lainnya. Perubahan ini mencakup promosi, rotasi, dan penugasan baru yang bertujuan untuk mendukung optimalisasi organisasi dan fungsi kelembagaan TNI.
Beberapa nama penting yang mendapatkan penugasan baru dalam mutasi ini adalah Letjen TNI Mohammad Fadjar, yang kini menjabat sebagai Pangkostrad, menggantikan Letjen TNI Mohamad Hasan yang saat ini menjabat sebagai Dankodiklat TNI. Di sisi lain, Mayjen TNI Achiruddin kembali dipercaya untuk menjabat sebagai Danpaspampres, menggantikan posisi sebelumnya yang ia pegang.
Selain perubahan pada jabatan strategis di lingkungan TNI, mutasi ini juga melibatkan penempatan perwira tinggi sebagai pejabat di kementerian, lembaga negara, hingga atase pertahanan (Athan) di luar negeri. Rincian lengkap mengenai mutasi ini dapat ditemukan dalam informasi yang dirangkum oleh Merdeka.com dari berbagai sumber pada Selasa (10/12).
Alasan dan Dasar Mutasi Besar-Besaran oleh Panglima TNI
Langkah strategis yang diambil oleh Panglima Jenderal Agus Subiyanto melalui mutasi 300 perwira tinggi TNI bertujuan untuk menyegarkan struktur organisasi di tubuh TNI. Keputusan ini berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1545/XII/2024, yang menekankan pentingnya optimalisasi fungsi serta efektivitas tugas dari perwira tinggi.
Panglima menegaskan bahwa mutasi ini tidak hanya sekadar pergantian jabatan, tetapi juga bertujuan memberikan pengalaman baru bagi para perwira tinggi dalam menghadapi berbagai tantangan.
Jabatan-jabatan strategis seperti Pangkogabwilhan, Pangkostrad, dan Danpaspampres menjadi perhatian utama dalam perubahan ini. Dengan langkah ini, diharapkan sinergi antara TNI dan lembaga negara lainnya, seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertanian, dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dapat semakin diperkuat.
Melalui mutasi ini, TNI berupaya untuk meningkatkan kinerja dan responsibilitas dalam menjalankan tugasnya di tengah dinamika tantangan yang terus berkembang.
Nama-Nama Perwira Tinggi yang Mendapatkan Jabatan Strategis
Beberapa nama besar yang mendapatkan mutasi di antaranya adalah:
Letjen TNI Mohammad Fadjar: Dari Dankodiklat TNI menjadi Pangkostrad.
Letjen TNI Nugroho Sulistyo Budi: Dari BIN menjadi Kepala BSSN.
Mayjen TNI Achiruddin: Dari Pangdam VI/Mulawarman kembali menjadi Danpaspampres.
Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo: Menjadi Pangkogabwilhan I.
Promosi juga diberikan kepada Brigjen TNI Arnold Aristoteles Paplapna Ritiauw yang kini menjabat sebagai Gubernur Akademi Militer menggantikan Mayjen TNI R. Sidharta Wishu Graha.
Penempatan Perwira Tinggi di Lembaga Negara
Selain menduduki jabatan strategis di TNI, sejumlah perwira tinggi juga diberikan tugas di kementerian serta lembaga negara. Di antara mereka adalah Mayjen TNI Maryono yang menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan.
Selain itu, ada juga Mayjen TNI Irham Waroihan yang menjadi Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian, serta Laksamana Pertama TNI Ian Heriyawan yang menjabat sebagai Kepala Badan Penyelenggara Haji RI.
Penempatan para perwira ini merupakan bagian dari upaya TNI untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi berbagai tantangan baik di tingkat nasional maupun global.
Pergantian Atase Pertahanan di 11 Negara
Pergeseran juga terjadi pada posisi atase pertahanan (Athan) Republik Indonesia di luar negeri.
Beberapa contoh perubahan tersebut adalah Kolonel Inf Tri Andi Kuswantoro yang kini menjabat sebagai Athan RI untuk Malaysia, Kolonel Arh Zaenal Arifin sebagai Athan RI di Arab Saudi, Kolonel Laut (P) Sumartono yang bertugas sebagai Athan RI untuk China, dan Kolonel Mar Burhanudin yang ditugaskan sebagai Athan RI untuk India.
Dengan adanya perubahan ini, diharapkan dapat memperkuat diplomasi pertahanan Indonesia di kancah internasional, yang sejalan dengan kebijakan strategis yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Mengisi Posisi sebagai Dosen Tetap
Di Universitas Pertahanan (Unhan), terdapat sejumlah dosen tetap yang baru saja diangkat, antara lain:
Laksma TNI Dr. Taufik Arief, S.T., M.M., CHRMP., CSBA., yang sebelumnya menjabat sebagai Dankodikdukum Kodiklatal, kini berperan sebagai Dosen Tetap Unhan.
Selain itu, Laksma TNI Dr. Diki Atriana, M.Sc., CHRMP., CFrA., CIQnR., CIQaR., yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Lembaga Pengembangan Pertahanan Negara (LP2N) Unhan, juga diangkat menjadi Dosen Tetap Unhan.
Selanjutnya, terdapat Laksma TNI Nono Suwarno, S.T., M.Si., yang sebelumnya menjabat sebagai Kapuslaik Kemhan, kini menjabat sebagai Dosen Tetap Unhan.
Selain itu, Laksma TNI Dores Afrianto Ardi, S.E., M.Si., M.Han., CHRMP, yang sebelumnya merupakan Dosen Ahli Latgab Sesko TNI, kini beralih menjadi Staf Khusus Kasal.
Terakhir, Laksma TNI Tjatur Soniarto, CHRMP., M.Tr.Opsla., sebelumnya menjabat sebagai Danlantamal IV Btm Koarmada I, kini menjadi Dosen Ahli Latgab Sesko TNI.
Dampak Mutasi Terhadap Struktur Organisasi TNI
Perubahan besar ini dianggap sebagai langkah penting untuk meningkatkan kinerja dan efektivitas struktur TNI dalam menghadapi tantangan di masa mendatang. Dengan penugasan yang mencakup posisi strategis di lingkungan militer maupun sipil, TNI bertekad untuk tetap menjadi pelindung utama dalam menjaga kedaulatan negara.
Panglima TNI juga menegaskan bahwa setiap perwira tinggi yang menerima tugas baru telah dipersiapkan dengan baik untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut. Diharapkan, penyesuaian ini akan membawa energi baru bagi organisasi dan memperkuat kolaborasi antar lembaga.
Mengapa mutasi 300 perwira tinggi dilakukan?
Tujuan dari mutasi ini adalah untuk memperbarui struktur organisasi TNI serta meningkatkan efektivitas tugas yang diemban oleh perwira tinggi di berbagai sektor.
Siapa saja yang mendapatkan jabatan strategis dalam mutasi ini?
Dalam mutasi yang baru-baru ini terjadi, terdapat beberapa tokoh penting yang terlibat, di antaranya adalah Letjen TNI Mohammad Fadjar yang menjabat sebagai Pangkostrad. Selain itu, Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo yang merupakan Pangkogabwilhan I dan Letjen TNI Nugroho Sulistyo Budi yang menjabat sebagai Kepala BSSN juga termasuk dalam daftar mutasi ini.
Apa fungsi atase pertahanan RI di luar negeri?
Atase pertahanan memiliki peran penting dalam memperkuat diplomasi di bidang pertahanan serta menjalin hubungan bilateral antara Indonesia dan negara-negara lain.
Apa manfaat penempatan perwira tinggi di kementerian?
Penempatan ini bertujuan untuk memperkuat kerjasama antara TNI dan lembaga negara dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi oleh bangsa. Sinergi yang baik diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dalam penanganan isu-isu nasional yang kompleks.