Penampakan 'Surat Sakti' Panglima Hadi yang Dibawa Joni Pemanjat Tiang saat Ikut Seleksi TNI
Joni Ande Kala tunjukkan 'surat sakti' yang pernah diberikan Panglima TNI.
Penampakan 'Surat Sakti' Panglima Hadi yang Dibawa Joni Pemanjat Tiang saat Ikut Seleksi TNI
Yohanes Ande Kala alias Joni mengaku kecewa usai dirinya dinyatakan tak lolos dalam seleksi Bintara TNI AD 2024.Padahal, di tahun 2018 lalu, dia sempat mendapatkan rekomendasi langsung dari Presiden Joko Widodo.
Joni pun menunjukkan 'surat sakti' yang pernah diberikan Menko Polhukam Hadi Tjahjanto saat masih menjadi Panglima TNI. Simak ulasannya:
Joni Dapat Rekomendasi dari Presiden
Joni Ande Kala sempat viral usai videonya saat memanjat tiang bendera di upacara peringatan HUT RI Ke-73 di Mota Ain, beredar di media sosial.
Saat itu, Joni yang masih menjadi pelajar SD memanjat tiang bendera setelah tali yang digunakan untuk mengikat bendera terlepas dan tersangkut di ujung tiang.
Aksi heroik Joni itu menuai perhatian publik. Dia pun diganjar sejumlah hadiah dari banyak pihak, termasuk Presiden Jokowi.
Pada saat itu, Joni mengungkapkan kepada Presiden jika dia memiliki cita-cita menjadi seorang tentara.
Jokowi pun mengatakan, Joni bisa langsung mendaftar ke Panglima TNI yang pada saat itu masih dijabat oleh Hadi Tjahjanto.
Joni Gagal Seleksi TNI
Joni dinyatakan tidak lulus dalam seleksi Bintara TNI 2024 di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Pemuda berusia 19 tahun itu gagal lantaran tinggi badannya disebut tidak memenuhi syarat.
Joni pun mengaku sangat kecewa dengan keputusan tersebut. Sebab, ia sebelumnya sudah menjalani pengukuran tinggi badan di Kodim saat mendaftar.
Kan ada teman-teman saya yang tingginya enggak memenuhi syarat disuruh pulang kenapa saya disuruh terus (ke Kupang)," kata Joni kepada merdeka (5/8/2024).
Joni Tunjukkan 'Surat Sakti'
Kepada merdeka.com, Joni lalu menunjukkan 'surat sakti' yang pernah diberikan Panglima TNI padanya.
"Ini kakak saya mendapatkan piagam dari bapak Panglima (saat itu).
Saya dapat dua piagam. Dari bapak Panglima TNI dan dari Mendikbud (saat itu)," kata Joni.
Namun, 'surat sakti' itu ternyata tetap tidak membantu memuluskan jalannya untuk menjadi tentara.
"Piagam-piagam saya sampaikan saya tunjukkan semua video-video bersama bapak presiden saya kirim," kata Joni.
Joni pun sempat meminta bantuan dari Presiden Jokowi dan sejumlah jajaran petinggi TNI untuk bisa membantunya.