Pensiunan TV Swasta & Miliki Jabatan Tinggi, Ibu Ini Tinggal di Hutan Sambil Bertani
Merdeka.com - Seorang wanita asal Sumedang membagikan kisah hidupnya setelah pensiun bekerja dari stasiun televisi swasta di Jakarta.
Wanita bernama Yoyoh kini memilih pulang ke desa dan memulai kesibukan baru dengan bertani. Luasnya lahan kosong di rumahnya membuat Yoyoh banyak menanam beragam jenis tanaman.
Rumahnya pun terletak jauh dari pemukiman yang padat penduduk. Bahkan tak banyak tetangga yang berada di sebelah rumahnya.
-
Apa profesi perempuan tersebut? Perempuan tersebut terlihat sedang menjamu tamunya dengan sangat baik.Mereka kemudian berbincang panjang dan menjelaskan masing-masing latar belakangnya. Perempuan pemilik warung sekaligus tukang pijat itu pun akhirnya mengaku bahwa ia bekerja di bidang tersebut karena terpaksa.
-
Siapa wanita tersebut? Wanita tersebut, berpostur sekitar 155 sentimeter diperkirakan hidup bersama suaminya pada abad ke-9.
-
Siapa wartawan perempuan pertama di Indonesia? Rohana Kudus adalah sosok pahlawan nasional yang dikenal sebagai wartawan perempuan pertama di Indonesia.
-
Siapa yang menginspirasi wanita Indonesia? Di hari yang istimewa ini, mari kita renungkan kembali semangat yang telah ditanamkan oleh Kartini, yang tidak hanya menjadi inspirasi bagi wanita Indonesia, tetapi juga bagi setiap individu yang bermimpi dan berusaha untuk mencapai kesetaraan di segala aspek kehidupan.
-
Siapa wanita terkaya di Indonesia? Arini Subianto dikenal sebagai salah satu wanita dengan kekayaan terbesar di Indonesia.
-
Bagaimana Sitor Situmorang berkecimpung di dunia jurnalistik? Mengutip dari badanbahasa.kemdikbud.go.id, Sitor pun juga sempat bergabung dengan kantor berita nasional Antara di Pematang Siantar. Pada tahun 1947, Sitor di tunjuk oleh Menteri Penerangan, Muhammad Natsir untuk menjadi koresponden Waspada di Yogyakarta.
Melansir dari akun YouTube Rizquna Channel, Rabu (21/6), simak ulasan informasinya berikut ini.
Pensiunan TV Swasta
YouTube Rizquna Channel ©2023 Merdeka.com
Wanita asal Sumedang bernama Yoyoh memutar kehidupannya menjadi lebih sederhana dengan hidup di desa di tengah gunung.
Wanita paruh baya itu mengaku pernah bekerja dan tinggal di Jakarta. Ia mengaku pernah bekerja di salah satu stasiun TV swasta selama belasan tahun.
"Pensiun kerja yang terakhir itu 2016, yang real nya 2017 lah. Karena 2016 itu saya masih bolak-balik Jakarta," ungkapnya.
"Dulu saya sempat banyak (kerja), macam-macam Mas. Waktu pertama dulu saya sempat di Perusahaan (jual) produk-produk herbal dari Amerika," sambung Ibu Yoyoh.
"Terus saya masuk ke salah satu TV Nasional. Dari tahun 1994 Mas. Jadi 1993 saya melamar, tahun 1994 saya masuk sampai tahun 2010. Di divisi engineering kebetulan. Terakhir adalah di divisi transmisi," jelasnya.
Beli Rumah dari TNI Angkatan Laut
YouTube Rizquna Channel ©2023 Merdeka.com
Ibu Yoyoh mengatakan bahwa rumahnya saat ini bukanlah peninggalan dari orang tua meski berada di tempat yang sama dengan saudara-saudaranya yang juga tentara.
Yoyoh membeli rumahnya dari TNI Angkatan Laut dan memilih menetap di tengah gunung dan hutan.
"Kalau saya di sini beli, beli dari Angkatan Laut. Ini saya beli kaplingan Angkatan Laut 1 kapling. Kalau kakek saya dari Ibu itu Angkatan Darat, tapi dusunnya berbeda," kata Yoyoh.
"Jadi saya pindah ke sini beli, tapi masih satu desa dengan saudara-saudaranya dari Ibu saya," lanjutnya.
Memilih Hidup Bertani di Tengah Hutan
YouTube Rizquna Channel ©2023 Merdeka.com
Meski sempat berada di hiruk pikuk kota Jakarta, saat ini Ibu Yoyoh memilih untuk pulang ke desa dan memulai kesibukannya dengan bertani.
"(Berkebun) campur Mas. Tanaman-tanaman kerasnya itu adalah yang komoditi di sini, cengkeh sama kopi. Tapi saya campur-campur juga, ada pohon kayu, ada pohon buah-buahan durian manggis. Tapi ya masih belum menghasilkan Mas," paparnya.
"Berarti belum pernah panen bu?," tanyanya.
"Belum, belum, belum. Belum pernah panen," jawabnya.
Banyak jenis tanaman yang sengaja ia tanam meski harus merasakan berhasil dan gagal di tengah panenan tersebut.
"Karena ini juga nanem nanem itu mas gak langsung ditanem sekarang langsung tumbuh langsung kaya gini, pertama saya nanem kopi nih, 1500 pohon tiba-tiba karena cuaca karena paa karena kurang minum atau apa dia mati, otomatis kan baru lagi. Dari sekian itu kalau dari awal ya mungkin sudah panen bagus," jelasnya.
"Tapi ya alhamdulillah sudah panen cuma kan belum maksimal kan karena tambal sulam tambal sulam itu. Saya dulu 2014 itu nanem 1000 pohon campur pohon kayu, kopi, cengkeh, buah-buahan. Karena kering, karena di sini kan sebenarnya hama yang paling berat itu cuaca mas, kadang kabut kadang terlalu panas, nah karena kering dan sebagainya terus mati ma, diganti lagi saya nanem lagi 50 pohon cengkeh paling yang tersisa berapa," tambahnya.
Menanam Cengkeh dan Kopi
Youtube Rizquna Channel ©2023 Merdeka.com
Yoyoh memilih untuk menanam cengkeh dan kopi di lahan kosongnya. Dirinya pun sempat mempelajari tata cara menanam tanaman tersebut dengan pamannya.
"Kalau saya itu diajarin sama paman saya itu minimal 10 meter. Tapi yang paling bagus itu 20 meter karena supaya nantinya tidak terlalu beradu ya karena biasanya kalau cengkeh itu beda penanganan mas, kalau cengkeh itu dia harus full kena matahari.
"Kalau kopi dia sukanya yang ada naungan yang rimbun rimbun tapi 94 persen ada mataharinya. Jadi dari 100 persen itu, 94 persen itu harus kena cahaya matahari kalau kopi. Kalau cengkeh harus 100 persen kena matahari,"
(mdk/thw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pensiunan stasiun TV swasta ini bahagia saat panen sayuran di hutan dekat rumahnya.
Baca SelengkapnyaKini tak lagi didampingi suami, wanita itu tinggal di gubuk sederhana sekaligus hidup menggunakan uang tabungan senilai puluhan juta.
Baca SelengkapnyaTernyata, dia pernah menempuh pendidikan tinggi hingga bekerja menjadi sutradara.
Baca SelengkapnyaDia mendedikasikan seluruh hidupnya demi merawat sang ibu di tengah hutan tanpa tetangga.
Baca SelengkapnyaKisah pasutri lansia memilih pindah dan tinggal di tengah hutan tanpa tetangga.
Baca SelengkapnyaCurhat mantan karyawan tv yang memutuskn resign malah berujung jadi Ibu Persit.
Baca SelengkapnyaSaat bekerja di Brunei, gaji wanita ini sudah lebih dari 1.000 dolar atau sekitar Rp12 juta lebih. Namun, ia memilih pulang kampung.
Baca SelengkapnyaJauh sebelum terjun ke dunia hiburan, Isye Sumarni sempat berkarier di dunia politik.
Baca SelengkapnyaBerikut penampakan rumah mewah Ibu Ani anak jenderal yang tinggal di rumah bak hutan terbengkalai.
Baca SelengkapnyaIa merasakan perbedaan 180 derajat saat di Jakarta dan pulang kampung.
Baca SelengkapnyaSaat pensiun ia memilih untuk tinggal di Indonesia tepatnya di desa terpencil Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaDari hasil kerjanya, dia menabung hingga bisa kuliah dan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
Baca Selengkapnya