Penting Diketahui, Fakta-Fakta Minum Kopi Terhadap Siklus Menstruasi
Para ahli memperingatkan bahwa konsumsi kafein yang berlebihan bahkan dapat berakibat fatal.
Konsumsi kopi setiap pagi atau saat bekerja di tengah hari telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari rutinitas sehari-hari. Namun, bagi perempuan, terdapat berbagai pendapat yang bertentangan mengenai reaksi tubuh terhadap kopi, terutama terkait dengan siklus menstruasi. Kafein yang terkandung dalam kopi diklaim oleh banyak ahli dapat menimbulkan efek samping selama periode menstruasi, seperti memperburuk sindrom pramenstruasi dan nyeri pada payudara.
Berdasarkan informasi dari Eating Well Rabu (23/10), klaim ini berasal dari sebuah studi observasional yang diterbitkan beberapa dekade lalu. Penelitian sebelumnya yang mengaitkan asupan kafein dalam jumlah sedang dengan kadar estrogen pada wanita, meskipun hasil penelitian tersebut masih belum definitif.
-
Mengapa waktu minum kopi penting untuk kesehatan? Waktu konsumsi kopi penting karena kafein dapat memengaruhi kadar hormon kortisol, yang berperan dalam kewaspadaan dan energi. Mengonsumsi kopi pada waktu yang tepat dapat memaksimalkan manfaatnya dan menghindari dampak negatif pada kesehatan pencernaan dan pola tidur.
-
Mengapa penting memahami siklus menstruasi? Bagi mereka yang berencana untuk hamil, memahami siklus ini sangat penting. Sebaiknya perhatikan panjang siklus selama beberapa bulan untuk mendapatkan perkiraan kapan ovulasi terjadi.
-
Bagaimana cara kerja siklus menstruasi? Dalam hewan yang mengalami menstruasi, siklus ini terjadi karena interaksi antara hormon estrogen dan progesteron. 'Progesteron adalah hormon yang diperlukan untuk mempertahankan kehamilan, dan pada hewan yang menstruasi, kadar hormon ini mulai meningkat sebelum kehamilan terjadi,' jelas Emera.
-
Kenapa wanita harus waspada minum kopi? Ketika membicarakan dampak konsumsi kopi, perhatian khusus harus diberikan pada wanita. Wanita disarankan untuk membatasi asupan kafein harian mereka karena beberapa alasan tertentu.
-
Apa manfaat minum kopi untuk kesehatan? Pasalnya, di dalam kopi terdapat berbagai senyawa bioaktif seperti kafein dan antioksidan, yang memiliki potensi manfaat kesehatan.
-
Mengapa kopi bisa menjadi faktor penting untuk kesuburan pria? Kopi kaya akan antioksidan yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif. Antioksidan ini termasuk polifenol, asam klorogenat, dan kafein itu sendiri. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa antioksidan dalam kopi dapat meningkatkan kesehatan reproduksi dengan melindungi sel-sel sperma dari kerusakan oksidatif yang dapat mempengaruhi motilitas dan integritas DNA sperma.
Lantas, apa kebenarannya? Ahli gizi dan kesehatan wanita, Elizabeth Ward, MS, RDN, akan memberikan penjelasan lebih lanjut tentang isu ini. Tentu saja, hal ini juga berkaitan dengan kesehatan Anda, bukan?
Aturan Jumlah Minum Kopi
U.S. Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan agar konsumen membatasi asupan kafein mereka hingga 400 miligram per hari. Sebuah cangkir kopi biasa mengandung sekitar 100 miligram kafein per 8 ons, sehingga peminum kopi sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari 28 ons (atau empat cangkir) kopi dalam sehari. Jika seseorang mengonsumsi kafein melebihi batas yang dianjurkan, ada kemungkinan mereka akan mengalami keracunan kafein, yang sering disebut sebagai minum kafein secara berlebihan. Para ahli memperingatkan bahwa konsumsi kafein yang berlebihan bahkan dapat berakibat fatal.
Konsumsi Kopi saat Menstruasi
Apakah kopi dapat mempengaruhi siklus menstruasi Anda? Berikut adalah beberapa mitos dan fakta yang perlu Anda ketahui:
1. Gejala Pramenstruasi Anda tetap Konsisten
Berdasarkan berbagai klaim yang mungkin pernah Anda dengar mengenai konsumsi kopi selama menstruasi, tidak ada bukti yang jelas yang menunjukkan asupan kafein dapat meningkatkan gejala PMS saat siklus berlangsung.
"Saya rasa aman untuk menyatakan bahwa tidak ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa kafein memengaruhi siklus menstruasi" ungkap Ward.
Ia merujuk pada penelitian prospektif yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition pada tahun 2016 menyebutkan konsumsi kafein tidak berhubungan dengan gejala PMS, sehingga tidak perlu menghindarinya selama siklus menstruasi.
Penelitian tersebut mencapai kesimpulan ini dengan menilai hubungan antara total asupan kafein, kopi, dan teh terhadap perkembangan PMS dalam studi kasus-kontrol dalam Nurses' Health Study II yang bersifat prospektif. Setelah mempertimbangkan faktor-faktor seperti usia dan kebiasaan merokok, penelitian ini tidak menemukan hubungan yang signifikan antara konsumsi kafein dan gejala PMS.
"Namun, reaksi individu terhadap kafein dapat bervariasi," kata Ward.
Pengguna kafein yang mengonsumsi dalam jumlah yang sama dan wajar (sekitar 400 miligram) kemungkinan besar tidak akan merasakan dampak dari kafein pada siklus menstruasi mereka.
Dengan demikian, penting untuk memahami setiap orang mungkin bereaksi berbeda terhadap kafein. Tetapi secara umum, tidak ada alasan untuk khawatir tentang pengaruh kopi terhadap siklus menstruasi.
Durasi Menstruasi
Meskipun terdapat penelitian observasional di akhir tahun 1990-an yang menunjukkan kafein dapat memengaruhi durasi siklus menstruasi, penelitian cross-sectional terbaru yang diterbitkan dalam BMC Women's Health pada tahun 2022 justru memberikan hasil yang berbeda. Dalam studi tersebut, melibatkan 9.335 wanita premenopause berusia antara 25 hingga 45 tahun, para peneliti menemukan mereka yang mengonsumsi kopi cenderung tidak mengalami siklus menstruasi lebih panjang.
Hal ini menunjukkan konsumsi kopi tidak berpengaruh pada durasi siklus menstruasi, bahkan bisa jadi memperpendeknya. Ward mengungkapkan kedua penelitian yang disebutkan bersifat observasional, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami bagaimana kopi dapat memengaruhi durasi siklus menstruasi.
"Tidak perlu dikatakan lagi, tidak ada cukup bukti yang menunjukkan bahwa kopi dapat memperpanjang siklus menstruasi Anda," kata Ward.
Oleh karena itu, penting untuk lebih berhati-hati dalam menarik kesimpulan mengenai pengaruh kopi terhadap siklus menstruasi. Penelitian lebih mendalam akan memberikan wawasan yang lebih jelas mengenai hubungan antara konsumsi kopi dan kesehatan reproduksi wanita.
Konsumsi Kafein Berlebihan Memperburuk Nyeri saat Menstruasi
Meskipun tidak ada hubungan yang jelas antara konsumsi kafein dan siklus menstruasi, Ward mengatakan mengonsumsi kafein secara berlebihan dapat memperburuk ketidaknyamanan yang muncul selama periode menstruasi.
"Terlalu banyak kafein dapat memperparah ketidaknyamanan menstruasi dengan membuat Anda gelisah, menyebabkan masalah tidur, peningkatan detak jantung, dan diare," ungkap Ward.
Selain itu, minuman berkafein seperti kopi dapat meningkatkan keasaman lambung. Namun, jika Anda tetap mengikuti rekomendasi konsumsi kafein sebanyak 400 miligram (setara dengan 28 ons kopi) dalam sehari, seharusnya hal ini tidak akan mengganggu siklus menstruasi Anda. Ward juga menunjukkan bahwa kafein dapat memberikan tambahan energi, terutama bagi mereka yang merasa lelah saat menstruasi.
Setelah meneliti lebih lanjut, tampaknya belum ada cukup bukti menunjukkan pengaruh konsumsi kopi terhadap siklus menstruasi. Meskipun ada beberapa studi observasional mengindikasikan adanya hubungan antara asupan kafein (dari kopi, teh, atau sumber lainnya) dengan durasi siklus menstruasi yang lebih pendek, tidak ada penelitian yang secara konkret membuktikan kafein dalam kopi dapat memperburuk gejala PMS.
Namun, jika kopi sudah menimbulkan ketidaknyamanan bagi konsumen, para ahli menyarankan efek tersebut bisa semakin meningkat saat konsumen juga sedang mengalami menstruasi. Dengan demikian, penting bagi orang untuk memperhatikan reaksi tubuh mereka terhadap kafein, terutama selama periode menstruasi. Jika Anda merasa tidak nyaman setelah mengonsumsi kopi, mungkin ada baiknya untuk mengurangi asupan kafein Anda.