Rajin Sholat dan Puasa Tapi Masuk Neraka, ini Penyebabnya
Ustadz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan mengenai orang-orang yang ahli ibadah namun tetap bisa terjerumus ke dalam neraka, beserta faktor-faktornya.
Setiap muslim memiliki harapan tertinggi untuk mengakhiri hidupnya dengan bahagia dalam keadaan husnul khatimah, serta membawa iman dan Islam. Di akhirat, mereka berharap dapat dimasukkan ke dalam surga.
Untuk mewujudkan impian ini, seorang muslim perlu meningkatkan amal saleh selama hidup di dunia. Ibadah yang dilakukan selama hidup akan menjadi tabungan untuk kehidupan setelah mati.
-
Mengapa orang yang rajin ibadah bisa bangkrut di akhirat? 'Mungkin secara teori dunia hal ini benar, tetapi perhatikanlah jawaban Nabi tentang orang yang mengaku umat-Ku. Tolong garis bawahi, Nabi tidak menyebut umat Nabi Isa atau Nabi Musa, tetapi ada orang yang mengaku sebagai umat Nabi Muhammad SAW,' kata Ustadz Adi Hidayat.
-
Kenapa meninggalkan shalat adalah dosa besar? Meninggalkan shalat lima waktu dengan sengaja adalah dosa besar yang paling besar, bahkan lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina, mencuri, dan minum-minuman keras. Hal ini karena shalat merupakan salah satu rukun Islam yang paling penting, dan meninggalkannya menunjukkan ketidaktundukan kepada Allah.
-
Bagaimana Allah menggambarkan orang-orang yang masuk neraka? Dalam surat ini, saat hari kiamat tiba aka nada dua golongan manusia. Golongan pertama, yaitu manusia yang wajahnya tertunduk penuh dengan muram, penuh kehinaan dan tanpa aura positif sekalipun.
-
Kenapa siksa neraka diberikan? Penyebab utama dari siksa neraka sendiri adalah kekafiran, kezaliman, dosa besar dan lain-lain. Hal itu diterangkan dalam Al-Qur’an.
-
Apa saja siksa neraka? Siksa neraka merupakan konsep dalam Islam yang diyakini sebagai bentuk hukuman untuk orang yang memiliki banyak dosa selama hidup di dunia. Al-Qur’an kitab suci umat Islam menggambarkan dengan jelas macam-macam dari siksa neraka itu sendiri.
-
Apa saja perbuatan yang menyebabkan siksa kubur? Penyebab utama yang diyakini memicu siksa kubur adalah kejahatan dan dosa besar yang dilakukan selama hidup. Misalnya, tindakan seperti pembunuhan, pencurian, perzinaan, atau penganiayaan terhadap orang lain dapat dianggap sebagai dosa besar yang berpotensi mendatangkan siksaan di alam kubur.
Namun, penting untuk diketahui bahwa hanya beribadah saja tidaklah cukup. Ada kalanya, meskipun seseorang rajin beribadah seperti sholat, puasa, dan melaksanakan amal saleh lainnya, mereka tetap bisa terancam masuk neraka. Siapakah mereka dan apa penyebabnya?
Pendakwah terkenal, Ustadz Adi Hidayat atau UAH, menjelaskan dengan jelas mengenai golongan ahli ibadah yang dapat masuk neraka. UAH juga mengungkapkan alasan di balik fenomena ini.
Penjelasan dari UAH ini penting sebagai pengingat bagi setiap muslim yang berusaha untuk terus meningkatkan ketakwaannya.
Rajin Beribadah Tapi Sering Mencela
UAH menjelaskan bahwa seseorang yang rajin beribadah namun terancam masuk neraka telah disebutkan dalam sabda Rasulullah SAW. Mereka adalah orang-orang yang meskipun aktif dalam ibadah, masih suka mencela orang lain. Hal ini pernah terjadi pada masa Rasulullah SAW.
"Pernah di zaman nabi ada perempuan rajin sholat, rajin puasa, tapi diadukan tetangganya kepada nabi. Kata nabi, kalau tidak tobat, dia masuk neraka karena rajin mencela tetangganya," ungkap UAH yang dikutip dari YouTube Ceramah Pendek, Ahad (22/12/2024).
Hadis yang menjelaskan tentang orang yang rajin beribadah tetapi terancam neraka diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abu Hurairah RA. Berikut adalah redaksi hadis yang dinukil dari NU Online.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قِيلَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّ فُلَانَةً تَقُومُ اللَّيْلَ وَتَصُومُ النَّهَارَ، وتفعلُ، وتصدقُ، وَتُؤْذِي جِيرَانَهَا بِلِسَانِهَا؟ فَقَالَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَا خَيْرَ فِيهَا، هِيَ من أهل النار قَالُوا: وَفُلَانَةٌ تُصَلِّي الْمَكْتُوبَةَ، وَتَصَّدَّقُ بِأَثْوَارٍ، وَلَا تُؤْذِي أَحَدًا؟ فَقَالَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: هِيَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
Artinya: Dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu, ia berkata: Dikatakan pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya fulanah (seorang wanita) rajin mendirikan shalat malam, gemar puasa di siang hari, mengerjakan (kebaikan) dan bersedekah, tapi sering menyakiti tetangganya dengan lisannya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Tidak ada kebaikan padanya, dia termasuk penghuni neraka." Mereka (para sahabat) berkata (lagi): "Fulanah (lainnya hanya) mengerjakan shalat wajib, dan bersedekah dengan beberapa potong keju, tapi tidak (pernah) menyakiti seorang pun." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Dia adalah penghuni surga." (Imam al-Bukhari, al-Adab al-Mufrad, Beirut: Darul Basya'ir al-Islamiyyah, 1989, h. 54-55).
Ada Ahli Ibadah Bangkrut di Hari Kiamat
Selain mengingatkan bahwa ahli ibadah bisa terancam masuk neraka, UAH juga menjelaskan mengenai kondisi ahli ibadah yang mengalami kebangkrutan di hari kiamat. Hal ini telah disampaikan oleh Rasulullah SAW.
Menurut UAH, orang-orang yang dianggap bangkrut di hari kiamat adalah mereka yang rutin melaksanakan sholat, puasa, dan bersedekah, tetapi juga sering mengambil hak orang lain, mencela, dan suka berkelahi. Akibatnya, pahala mereka akan dialihkan kepada orang yang telah mereka zalimi, sehingga mereka kehilangan pahala yang seharusnya menjadi milik mereka.
Rasulullah SAW pernah menyampaikan redaksi lengkap mengenai orang yang bangkrut di hari kiamat.
قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَدْرُوْنَ مَاالْمُفْلِسُ؟ قَالُوا اَلْمُفْلِسُ فِيْنَا مَنْ لاَدِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِى يَأْْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِى قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ هِ فَإِنْ فُنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَ مَا عَلَيْهِ أُخِذَا مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِى النَّارِ
Artinya: Rasulullah bersabda: "Tahukah kamu, siapakah yang dinamakan muflis (orang yang bangkrut)?". Sahabat menjawab: "Orang yang bangkrut menurut kami ialah orang yang tidak punya dirham (uang) dan tidak pula punya harta benda". Sabda Nabi: "Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku datang dihari kiamat membawa salat, puasa dan zakat. Dia datang pernah mencaci orang ini, menuduh (mencemarkan nama baik) orang ini, memakan (dengan tidak menurut jalan yang halal) akan harta orang ini, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang ini. Maka kepada orang tempat dia bersalah itu diberikan pula amal baiknya. Dan kepada orang ini diberikan pula amal baiknya. Apabila amal baiknya telah habis sebelum hutangnya lunas, maka, diambil kesalahan orang itu tadi lalu dilemparkan kepadanya, sesudah itu dia dilemparkan ke neraka." (HR. Muslim). Wallahu a'lam.