Roda Kehidupan Berputar, Jenderal TNI Dulunya Hidup Susah, Kisahnya Haru
Merdeka.com - Kesuksesan setiap orang tentu karena melewati perjuangan yang tidak mudah. Seperti adalah para pensiunan jenderal TNI berikut ini. Sebelum sukses di dunia militer, mereka yang lahir dari kalangan biasa pernah mengalami getirnya kehidupan.
Namun siapa sangka, berkat perjuangan dan kegigihan dalam berusaha, mereka bisa menuai hasilnya hingga menjadi pemimpin yang disegani.
Siapa saja jenderal TNI yang dahulu lahir dari keluarga menengah ke bawah dan bagaimana perjuangan mereka? Simak ulasannya sebagai berikut.
-
Bagaimana mereka mengatasi tantangan awal? Mereka menyebut ejekan tersebut sebagai doa yang pada akhirnya membawa keberuntungan.
-
Siapa yang pernah mengalami masa sulit? Momen 8 Artis Mengenang Masa Sulit, Ada yang Mau Makan 3.000 Mikir Panjang dan Bahkan Rela Menjadi Supir Artis.
-
Siapa Anak TNI yang berprestasi? Prestasi membanggakan datang dari remaja bernama Shafira Az-Zahra Aurelia Putri Saputra.
-
Bagaimana Soeharto memulai karir militernya? Berakhirlah karir militernya di tubuh angkatan bersenjata Hindia Belanda. Namun menjadi serdadu KNIL menjadi langkah awal karir kemiliterannya yang panjang.
-
Bagaimana karier militer Try Sutrisno? Try meniti karier militer yang gemilang dan mencapai pangkat Jenderal TNI. Ia menjabat sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ke-7 dari tahun 1988 hingga 1993. Selama masa jabatannya, ia terlibat dalam banyak operasi militer penting, termasuk dalam penanganan konflik separatis, yang menguji kepemimpinan dan kemampuan strategisnya.
-
Bagaimana Marsekal TNI Fadjar memulai karier militernya? Ia memulai karier militernya pada tahun 1988 dengan mengikuti Akademi Angkatan Udara.
Moeldoko Tak Mampu Beli Beras
Eks Panglima TNI yang sekarang menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan ini dahulu ternyata pernah mengalami hidup susah. Bahkan dia mengaku pada masa kecil pernah mencuri buah untuk bertahan hidup.
©2023 Merdeka.com/wikipedia
Selain itu, Moeldoko juga mengaku tidak mudah bagi keluarganya untuk menyantap nasi. Pernah satu keluarga merasakan kelaparan karena orang tuanya yang tidak mampu membeli beras.
"Dulu waktu SD, sering kebanjiran di sekolahnya sehingga harus ngungsi. Begitu sulitnya saat itu, makan nasi juga susah," ungkap Moeldoko.
Meskipun hidup susah, mantan Kasad ini tidak pernah menganggap itu sebagai halangan. Ia mempunyai mimpi yang besar sehingga terus tekun belajar sampai berhasil menjadi Jenderal TNI.
Try Sutrisno Jualan Air Minum
Try Sutrisno adalah eks Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) sekaligus pernah menjabat sebagai Wakil Presiden ke-6. Namun, di balik kegemilangan kariernya, Jenderal Try Sutrisno dahulu bukanlah orang yang lahir di keluarga beruntung.
Waktu kecil, Try Sutrisno pernah berjualan air minum di stasiun. Momen tersebut terjadi ketika keluarganya tengah mengungsi ke Mojokerto dari Surabaya ketika terjadi perang tahun 1945.
©2023 Merdeka.com/wikipedia
Menjual air minum itu dia lakukan untuk membantu perekonomian keluarga yang saat itu sedang kalang kabut. Try Sutrisno tanpa malu menawarkan barang dagangannya satu per satu di setiap gerbong di stasiun kereta.
"Setiap sore dihitungnya uang yang didapat. Koin demi koin. Sebagian diberikan pada ibunya, sebagian dipegangnya sendiri." tulis keterangan di dalam buku Jenderal Try Sutrisno, Sosok Arek Suroboyo yang diterbitkan Disjarah tahun 2019.
Dudung Abdurrachman jadi Loper Koran
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Dudung Abdurrachman juga juga ternyata pernah mengalami hidup susah. Dalam bukunnya berjudul Loper Koran dan Jenderal, ia menceritakan perjuangannya ketika menjadi seorang pengantar koran.
©2023 Merdeka.com/wikipedia
Kegiatan menjadi loper koran itu dia lakukan untuk membantu perekonomian keluarganya. Kasad Dudung saat itu masih SMA dan tidak malu untuk mengantarkan koran-koran kepada para pembelinya.
"Untuk membantu mengatasi ekonomi keluarga, ketika masuk usia SMA, saya bekerja sebagai loper koran dan penjual klepon," terang Dudung.
Satu hal yang sangat menginspirasi Dudung adalah ketika dirinya sering mengantarkan koran ke markas Prajurit TNI. Oleh karena itu, ia kemudian bercita-cita menjadi seorang tentara di kemudian hari. (mdk/mff)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini perjuangan sosok jenderal legendaris TNI. Siapa sangka bocah penyemir sepatu itu menjadi Panglima.
Baca SelengkapnyaSemasa kecil hingga masa pendidikan, dia getol berlatih demi menjadi anggota Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaDirinya harus kehilangan tangan kanannya karena luka membuat bagian tubuhnya tersebut membusuk dan harus diamputasi.
Baca SelengkapnyaSeorang polisi berpangkat Kombes menceritakan bahwa sang ayah hanya seorang Tamtama TNI, kini dirinya selangkah lagi bisa jadi Jenderal Polisi.
Baca SelengkapnyaAyah Try Sutrisno merupakan sopir Ambulans, sementara ayah Luhut Bisnsar sopir bus.
Baca SelengkapnyaKepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menceritakan cerita masa kecilnya yang tak mampu beli beras hingga harus ke sawah setiap pagi.
Baca SelengkapnyaBocah yang dulu berjualan rokok dan kemenyan itu menjadi orang nomor satu di tubuh TNI AD.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah anak piatu 5 kali gagal masuk TNI kini memilih menjadi anggota Polri.
Baca SelengkapnyaSang putra melesat berbintang empat, ayahnya justru hanya berpangkat rendah.
Baca SelengkapnyaMasa kecilnya dihabiskan dengan membantu orang tua mencari nafkah. Siapa menyangka kelak gemilang di TNI.
Baca SelengkapnyaAnak dari penjual rujak dan pisang goreng kini dilantik jadi Menko. Begini kisahnya.
Baca SelengkapnyaSoeharto memilih menjadi serdadu kolonial adalah pilihan realistis untuk lepas dari kemelaratan.
Baca Selengkapnya