Sejarah Puasa Ramadhan, Ketahui Dalil dan Tata Caranya
Merdeka.com - Sejarah puasa ramadhan sejauh ini masih menjadi peristiwa yang belum banyak diketahui oleh umat Islam. Salah satu rukun Islam yang dikerjakan satu kali dalam setahun ini rupanya memiliki sejarah yang cukup panjang. Pasalnya, tidak hanya umat zaman sekarang saja yang diwajibkan untuk berpuasa, akan tetapi juga umat sebelum zaman Nabi Muhammad.
Puasa ramadhan bagi sebagian besar orang Islam adalah berkah. Setiap tahun pada bulan ramadhan, orang akan berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan dan menambah amal ibadah masing-masing. Hal ini sebagai salah satu bentuk kebahagiaan dan tidak ingin melewatkan moment ramadhan yang datang satu tahun sekali.
Sejarah puasa ramadhan adalah informasi penting yang wajib untuk diketahui khalayak umum. Melansir dari berbagai sumber, berikut ini Merdeka.com merangkum informasi tentang sejarah puasa ramadhan beserta dalil dan tata caranya.
-
Bagaimana cara berpuasa Ramadhan? '(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barang siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barang siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.' (QS. al-Baqarah ayat 184)
-
Apa hukum puasa Ramadhan? Hukum puasa Ramadhan bagi umat Islam yaitu wajib. Terutama bagi umat Islam yang sudah memenuhi beberapa persyaratan. Seperti:Suci Berakal sehatSudah baligh atau pubertasSehat jasmani dan rohani
-
Bagaimana tata cara puasa Muharram? Pada dasarnya, puasa sunah di bulan Muharram prinsip pelaksanaannya sama seperti puasa wajib di bulan Ramadan, yaitu sebagai berikut: • Diutamakan membaca niat di malam hari. Namun, karena puasa sunah, jika lupa membaca niat di malam hari maka masih bisa melafalkan niat hingga siang sebelum masuk waktu zawal yaitu tergelincirnya matahari. • Makan sahur. Meski tidak wajib namun makan sahur menjadi kegiatan yang diutamakan dibandingkan puasa tanpa sahur. • Menahan makan, minum, nafsu, dan berbagai hal yang membatalkan puasa hingga waktu maghrib. • Menjaga diri dari hal-hal kecil yang dapat mengurangi pahala puasa seperti menggunjing, berkata kotor, dan segala perbuatan dosa lainnya. • Menyegerakan berbuka ketika sudah berkumandang adzan maghrib.
-
Bagaimana cara berpuasa Muharram? Puasa di bulan Muharram ini bisa dikerjakan kapan saja, sebanyak yang mampu Anda kerjakan, namun tidak perlu sampai sebulan penuh.
-
Kapan puasa Ramadhan diwajibkan? Puasa Ramadhan adalah salah satu dari lima rukun Islam, yang diwajibkan bagi setiap Muslim yang baligh, berakal, dan mampu secara fisik.
-
Apa yang diajarkan puasa? Puasa mengajarkan kita untuk mengendalikan hawa nafsu dan emosi.
Sejarah Puasa Ramadhan
©2022 Merdeka.com/pixabay
Puasa ramadhan adalah puasa yang wajib dilakukan oleh umat Islam. Dalam sebuah ayat Al-Qur’an Allah berfirman yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)
Hal ini berarti bahwa semua agama samawi mengajarkan keesaan kepada Allah, salah satu ibadah yang wajib dilakukan adalah berpuasa. Melansir dari laman NU Online, sejarah puasa diawali ketika Nabi Muhammad melakukan hijrah ke Yatsrib. Pada saat itu, puasa yang diwajibkan kepada umat Islam yaitu pada bulan Sya’ban tahun ke-2 hijriah.
Sebelumnya, Nabi sudah melakukan puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram, sebelum muncul perintah untuk melaksanakan puasa ramadhan. Ketika ayat perintah puasa ramadhan turun, maka Nabi menganjurkan kepada umatnya untuk melakukan puasa ramadhan.
Puasa ramadhan inilah yang kemudian menggantikan puasa Asyura. Meskipun demikian, Nabi tetap mengizinkan umatnya untuk melakukan puasa Ayura. Akan tetapi puasa itu kemudian tidak lagi diwajibkan bagi umat Islam. Puasa Asyura kemudian menjadi puasa sunnah yang boleh dilakukan untuk menambah pahala.
Pada masa itu, Nabi melarang umat Islam untuk mendekati istrinya selama bulan ramadhan. Hal itu dilakukan untuk menghindari berhubungan intim yang dapat membatalkan puasa. Namun, para sahabat merasa keberatan dengan hal itu. Maka Nabi kemudian mengizinkan akan tetapi dilakukan pada malam hari setelah berbuka puasa.
Puasa ramadhan menjadi puasa yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam. Puasa ini adalah sebagai bentuk atau sarana untuk meningkatkan takwa kepada Allah. Jika ada umat Islam yang tidak sanggup melaksanakan puasa ramadhan, maka diwajibkan untuk membayar fidyah.
Dalil Puasa Ramadhan
1. Dalil Rukun IslamSelain Surat Al-Baqarah ayat 183, ada dalil lain yang menjelaskan tentang puasa ramadhan. Salah satunya adalah sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Dalil ini menyatakan rukun Islam yang wajib dilakukan oleh umat Islam.
Artinya: ““Islam dibangun di atas lima perkara: (1) bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah melainkan Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah; (2) menunaikan shalat; (3) menunaikan zakat; (4) menunaikan haji ke Baitullah; dan (5) berpuasa Ramadhan” (HR al-Bukhari dan Muslim).
2. Dalil Menjaga PandanganDalil kedua tentang puasa ramadhan adalah dalil bahwa manfaat berpuasa salah satunya adalah menjaga pandangan dan menjaga kemaluan. Hal itu tentu adalah fungsi dari puasa yang bisa mengontrol hawa nafsu manusia.
Artinya: “Wahai para pemuda, barangsiapa yang mampu untuk menikah, maka menikahlah. Sesungguhnya menikah lebih bisa menundukkan pandangan dan lebih mudah menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu menikah, maka berpuasalah, sesungguhnya puasa itu adalah penekan syahwatnya” (HR Imam Ahmad dan Imam al-Bukhari).
3. Dalil Dilipatgandakan PahalaPuasa merupakan ibadah yang mempunyai pahala yang besar. Hal itu disampaikan dalam sebuah sabda dari Rasulullah. Hadits itu diriwayatkan oleh Imam Muslim. Berikut ini adalah artinya:
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), ‘Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya” (HR Muslim)
Tata Cara Puasa Ramadhan
iStock
Berikutnya, hal penting yang juga perlu untuk Anda ketahui adalah tata cara puasa ramadhan. Puasa ramadhan sebagaimana ibadah lainnya, memiliki tata cara yang diatur dalam syariat. Berikut ini adalah tata cara puasa ramadhan.
1. NiatLangkah pertama adalah niat. Lakukan niat sebelum terbit fajar. Biasanya dilakukan pada malam hari sebelum puasa. Adapun niatnya adalah : Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha’i fardli syahri ramadhani lillahi ta’ala.
2. Makan SahurMakan sahur adalah kegiatan yang dianjurkan ketika puasa. Sahur adalah makan yang dilakukan pada pagi hari sebelum imsak. “Telah bersabda Rasulullah SAW,’ Sahurlah kalian, maka sesungguhnya dalam sahur itu ada berkahnya”.
3. Menahan NafsuKetika imsak sudah tiba, maka Anda diwajibkan untuk menahan nafsu makan, minum, dan berhubungan seksual sampai pada terbenamnya matahari.
4. Berbuka PuasaSetelah tenggelamnya matahari atau maghrib, maka yang perlu dilakukan adalah berbuka puasa. “Telah berfirman Allah Yang Mahamulia dan Maha Agung:”Hamba-hamba Ku yang lebih aku cintai ialah mereka yang paling segera berbukanya” (HR Tirmidzi dari Abu Hurairah). (mdk/mff)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat pelaksanaan puasa Ramadhan, umat Muslim perlu mengawalinya dengan membaca niat berpuasa Ramadan.
Baca SelengkapnyaDoa puasa atau niat puasa patut dihafal untuk mengawali amalan yang satu ini.
Baca SelengkapnyaBerikut kumpulan doa puasa lengkap dengan latin dan artinya.
Baca SelengkapnyaBacaan niat doa sholat Idul Fitri adalah syarat sah sholat.
Baca SelengkapnyaTerdapat perbedaan penetapan tanggal Idul Adha di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBulan-bulan dalam kalender Islam memiliki makna dan keistimewaan tersendiri yang seringkali dikaitkan dengan peristiwa penting dalam sejarah Islam.
Baca SelengkapnyaPastikan untuk mengganti puasa Ramadhan yang terlewat dengan cara qadha.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang doa niat puasa Ramadhan yang lengkap beserta arti dan kegunaannya.
Baca SelengkapnyaBerikut bacaan doa berbuka puasa Ramadan dan puasa sunnah lainnya.
Baca SelengkapnyaDoa Rajab Syaban Ramadhan bisa dibaca dan diamalkan oleh umat Muslim.
Baca SelengkapnyaBulan Dzulhijjah dalam kalender Islam adalah bulan yang sangat istimewa, terutama sepuluh hari pertamanya.
Baca SelengkapnyaDianjurkan untuk memperbanyak bacaan takbir di awal bulan Dzulhijjah.
Baca Selengkapnya