Setelah 37 Tahun Dipenjara Atas Kasus yang Tak Dilakukannya, Pria ini Akhirnya Terbukti Tak Bersalah & Dibebaskan
Berikut potret pria yang terbukti tak bersalah usai 37 tahun dipenjara.
Berikut potret pria yang terbukti tak bersalah usai 37 tahun dipenjara.
Setelah 37 Tahun Dipenjara Atas Kasus yang Tak Dilakukannya, Pria ini Akhirnya Terbukti Tak Bersalah & Dibebaskan
Seorang pria dari Tampa, Florida belakangan ramai menjadi perbincangan hangat publik.
Bagaimana tidak, Ia terbukti tidak bersalah dan dibebaskan dari masa hukumannya. Akan tetapi, Ia sendiri sudah mendekam di balik jeruji besi selama 37 tahun atas kasus yang sebenarnya tidak dilakukannya.
Lantas bagaimana informasi selengkapnya? Melansir dari berbagai sumber, Jumat (5/7), berikut ulasannya.
-
Mengapa pria itu dipenjara? Dalam persidangan di Thessaloniki, pria tersebut mengaku tidak bisa menjelaskan perilakunya yang membuatnya merasa sangat malu.
-
Kenapa pelaku penganiayaan dibebaskan? Dengan potongan video selanjutnya korban yang masih bocah sempat menangis setelah kepalanya dipukul dengan botol.'Meskipun Om aing jenderal aing tak pernah minta tolong ke om aing nu jenderal. Sok searching di google maneh, Mayjen Rifki Nawawi. Apakah aing pernah minta tolong, gak pernah,' ujar si remaja dalam video.
-
Kenapa pria Palestina dibebaskan dari penjara? Pria Palestina Moazaz Obayat dibebaskan dari penjara oleh otoritas Israel dalam kondisi memprihatinkan.
-
Siapa yang dihukum 29 tahun penjara? Gayus Divonis 29 Tahun Penjara Gayus menyalahgunakan wewenang saat menangani keberatan pajak PT SAT.
-
Bagaimana pria itu tertangkap? Penangkapan terjadi pada 8 Oktober saat subuh di Sindos, sebuah kota kecil yang berjarak sekitar 15 kilometer dari Thessaloniki. Polisi menerima laporan setelah seorang tetangga mendapati terdakwa sedang mengendus sepatu keluarganya yang dijemur di halaman.
-
Bagaimana pria ini mencapai kesuksesannya? Hidup dalam keterbatasan sejak kecil Dikutip dari akun Instagram @kvrasetyoo, Kukuh membagikan kisah hidupnya yang berliku. Sejak kecil dia kurang mendapat kasih sayang orang tua karena ayahnya bekerja seharian sebagai sopir, dan ibunya juga bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Belum lagi kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, sehingga menuntutnya agar hidup lebih mandiri. Sebagai anak sulung, Kukuh mulai menaruh perhatian dan bertekad ingin membantu keluarganya.
Melansir dari CNN Internasional, seorang pria bernama Robert DuBoise telah menghabiskan waktunya selama berpuluh-puluh tahun di penjara atas kasus pemerkosaan dan pembunuhan.
Saat dihukum, Ia baru berusia 18 tahun.
Ia dihukum atas tuduhan pemerkosaan dan pembunuhan Barbara Grams yang berusia 19 tahun pada Agustus 1983 di Tampa Heights.
Namun setelah 37 tahun di penjara, Ia dibebaskan dari tuduhan tersebut pada September 2020.
Lebih lanjut dijelaskan, sampel DNA juga mengarahkan penyelidik untuk menghubungkan pembunuhan Grams dengan dua terpidana penjahat lainnya. Mereka adalah Amos Robinson dan Abron Scott.
Di mana keduanya telah menjalani hukuman seumur hidup di penjara Florida atas pembunuhan yang mereka lakukan di Pinellas County pada tahun yang sama.
Menurut Innocence Project of Florida, yang membantu kasus DuBoise, hal itu menjadikan kliennya sebagai orang ke-30 yang dibebaskan dari hukuman mati di Florida.
"Saya menghabiskan 37 tahun penjara karena kejahatan yang saya sama sekali tidak bersalah. Inilah yang terjadi jika polisi fokus pada orang yang salah, membuat bukti yang sesuai dengan teorinya, dan tidak menyelidiki untuk menemukan kebenaran. Kehidupan hancur dan masyarakat menjadi kurang aman," lanjutnya.
Walikota Tampa, Jane Castor dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa kredibilitas sistem peradilan pidana memerlukan akurasi yang cermat dan kepatuhan terhadap standar investigasi tertinggi.
"Departemen Kepolisian Tampa saat ini jauh lebih maju dibandingkan empat dekade lalu dalam bidang teknologi dan pelatihan. Kami berharap penyelesaian ini membantu Tuan DuBoise dalam penyembuhannya," ujarnya.
Menurut Innocence Project of Florida, pada saat persidangan, tidak ada bukti fisik maupun bukti tidak langsung yang menghubungkan DuBoise dengan serangan tersebut.
Sebelum dihukum, DuBoise dipindahkan ke Penjara Hillsborough County. Di mana seorang informan penjara yang berbicara dengan DuBoise kemudian memberikan kesaksian palsu.
Ia mengatakan bahwa DuBoise telah mengakuti kejahatannya selama berada di penjara.
"Kami menyadari dampak mendalam dan abadi dari kasus ini, terutama pada Tuan DuBoise hampir empat dekade kemudian," ujar Kepala Polisi Tampa Lee Bercaw dalam sebuah pernyataan.
"Kemajuan dalam pelatihan dan teknologi telah secara signifikan meningkatkan kapasitas Departemen Kepolisian Tampa dalam melakukan penyelidikan, memastikan akurasi yang lebih baik dan proses yang adil bagi semua orang."
sambungnya.
Selama rapat dewan kota, anggota dewan Charlie Miranda mengomentari kerugian DuBoise karena hukuman yang salah.
"Bagaimana perasaan Anda jika Anda berada di penjara selama 14.600 hari dan setiap hari tersebut Anda tahu bahwa Anda tidak bersalah?" tanyanya.
Penyelesaian ini dijelaskan akan dibayar selama tiga tahun. Dengan pembayaran awal sebesar US$9 juta dalam waktu tiga puluh hari setelah pelaksanaan penyelesaian. Di mana diikuti dengan cicilan US$3 juta tahun depan dan US$2 juta terakhir pada tahun 2026.
Dalam waktu 10 hari setelah pembayaran awal, DuBoise akan mengajukan penolakan atas tuntutan hukuman yang salah, tambah resolusi tersebut.