Surah Ad Dhuha Latin dan Artinya, Menjelaskan Tentang Pemeliharaan Allah SWT
Merdeka.com - Surah Ad Dhuha adalah surah yang ke-93 dalam Alquran dan terdiri dari 11 ayat. Surah Ad Dhuha termasuk golongan Makkiyah karena diturunkan di Kota Mekkah.
Nama surah Ad Dhuha diambil dari kata yang terdapat pada ayat pertama. Sementara untuk maknanya sendiri, surah Ad Dhuha memiliki empat pendapat, yakni terangnya siang, depannya siang, awal siang saat matahari mulai meninggi, dan ada pula yang berpendapat seluruh waktu siang disebut Ad Dhuha.
Baca juga: Maunah Adalah Pertolongan Allah Swt Pada Orang Biasa
-
Apa itu bacaan sholat dhuha? Bacaan Sholat Dhuha, Lengkap Beserta Arti dan Keutamaannya Sholat dhuha adalah sholat sunnah yang dilakukan oleh umat Muslim di waktu pagi setelah terbitnya matahari namun sebelum waktu zuhur.
-
Apa itu sholat Dhuha? Sholat Dhuha adalah salah satu amalan sunah yang memiliki keutamaan dan manfaat luar biasa bagi umat Muslim.
-
Apa itu Sholat Dhuha? Sholat dhuha merupakan waktu yang tepat untuk meminta rezeki dan memohon ampunan Allah SWT.
-
Apa yang dibaca setelah sholat dhuha? Setelah sholat dhuha, umat Muslim dianjurkan untuk membaca zikir dan doa.
-
Bagaimana cara membaca doa setelah Dhuha? Tidak ada doa khusus yang diajarkan Rasulullah SAW setelah selesai menjalankan salat dhuha. Sehingga dalam kitab-kitab fiqih, para ulama sama sekali tidak mencantumkan doa setelah salat dhuha. Namun terdapat satu doa setelah salat dhuha yang populer dipanjatkan oleh kaum Muslim di seluruh dunia. Doa ini bukanlah berasal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Surah Ad Dhuha termasuk hafalan surah pendek yang dianjurkan untuk dibaca setelah surah Al Fatihah, saat menunaikan sholat Dhuha. Meski tidak diwajibkan, tapi hal ini dinilai baik jika diindahkan. Termasuk dengan membaca surah Asy Syams di rakaat selanjutnya.
Surah Ad Dhuha menerangkan tentang pemeliharaan Allah SWT terhadap Nabi Muhammad SAW, dengan cara yang tak terputus-putus. Terdapat pesan dan keutamaan lain yang tersirat dari firman Allah tersebut.
Untuk lebih jelasnya, simak mengenai surah Ad Dhuha berikut ini, seperti dihimpun dari berbagai sumber, Kamis (10/3).
Sebab Turunnya Surah Ad Dhuha
muslimmatters.org
Setiap surah dalam Alquran memiliki kisah latar belakang atau Asbabun Nuzul atau sebab turunnya surah yang berbeda-beda. Termasuk dengan surah Ad Dhuha, wahyu Allah yang diturunkan sesudah surah Al-Fajr.
Nama surah ad Dhuha diambil dari firman Allah dalam ayat pertama, "demi waktu dhuha", yakni waktu saat matahari sudah naik sekitar sepenggalah. Surah ad Dhuha diturunkan setelah beberapa waktu Nabi Muhammad tidak mendapatkan wahyu dari Allah. Hal tersebut lantas membuat kaum kafir Mekah menghina beliau, "Muhammad sudah tidak dipedulikan Tuhannya".
Diriwayatkan oleh Al Aswad bin Qais, bahwa Jundub bin Sufyan mengisahkan, salah seorang dari kaum kafir, Ummu Jamil binti Harb, istri Abu Lahab, berkata kepada Rasulullah, "Wahai Muhammad, aku benar-benar berharap setanmu telah meninggalkanmu. Sebab, aku tidak lagi melihatnya sejak dua hari atau tiga hari ini." (H.R. Bukhari 4569).
Dalam hadist shahih lainnya, disebutkan bahwa Rasulullah SAW sakit dan beliau tidak bisa sholat malam dua atau tiga malam. Lalu datang seorang wanita, dan berkata: “Wahai, Muhammad! Sesungguhnya aku sangat berharap agar setanmu benar-benar telah meninggalkanmu. Aku tidak melihatnya selama dua atau tiga malam,” maka Allah turunkan …” (surat adh Dhuha). (HR Muslim no. 1797)
Sebagai jawaban atas ejekan itu, diturunkanlah Surah ad Dhuha yang menegaskan bahwa Allah sama sekali tidak meninggalkan atau memurkai Muhammad. Sebaliknya, Allah SWT selalu menjaga beliau tanpa terputus.
Surah Ad Dhuha Latin dan Artinya
Liputan6 ©2022 Merdeka.com
Berikut ini bacaan surah ad Dhuha latin dan artinya lengkap dengan tulisan Arabnya:
وَالضُّحٰىۙ1. waḍ-ḍuḥā
Demi waktu dhuha (ketika matahari naik sepenggalah),
وَالَّيۡلِ اِذَا سَجٰىۙ2. wal-laili iżā sajā
dan demi malam apabila telah sunyi,
مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىؕ3. mā wadda'aka rabbuka wa mā qalā
Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu,
وَلَـلۡاٰخِرَةُ خَيۡرٌ لَّكَ مِنَ الۡاُوۡلٰىؕ4. wa lal-ākhiratu khairul laka minal-ụlā
dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan.
وَلَسَوۡفَ يُعۡطِيۡكَ رَبُّكَ فَتَرۡضٰىؕ5. wa lasaufa yu'ṭīka rabbuka fa tarḍā
Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.
اَلَمۡ يَجِدۡكَ يَتِيۡمًا فَاٰوٰى6. a lam yajidka yatīman fa āwā
Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu),
وَوَجَدَكَ ضَآ لًّا فَهَدٰى7. wa wajadaka ḍāllan fa hadā
dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk,
وَوَجَدَكَ عَآٮِٕلًا فَاَغۡنٰىؕ8. wa wajadaka 'ā`ilan fa agnā
dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
فَاَمَّا الۡيَتِيۡمَ فَلَا تَقۡهَرۡؕ9. fa ammal-yatīma fa lā taq-har
Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang.
وَاَمَّا السَّآٮِٕلَ فَلَا تَنۡهَرۡؕ10. wa ammas-sā`ila fa lā tan-har
Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardik(nya).
وَاَمَّا بِنِعۡمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثۡ11. wa ammā bini'mati rabbika fa ḥaddiṡ
Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).
Tafsir Surah Ad Dhuha
Liputan6 ©2022 Merdeka.com
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa turunnya surah Ad Dhuha, sebagai jawaban atas pertanyaan dan hinaan yang dilontarkan oleh kaum kafir Mekah kepada Rasul SAW kala itu. Mereka menganggap bahwa Tuhan telah tidak memedulikan Muhammad lagi. Lantaran beliau cukup lama tidak menerima wahyu kenabian.
Melansir dari Almanhaj, berdasarkan riwayat Jundub bin Abdillah al Bajali Radhiyallahu anhu berkata:
Rasulullah SAW mengadu dan tidak keluar selama dua atau tiga malam. Lalu datang seorang wanita, dan berkata: “Wahai, Muhammad! Sesungguhnya aku sangat berharap agar setanmu benar-benar telah meninggalkanmu. Aku tidak melihatnya selama dua atau tiga malam,” maka Allah turunkan …” (surah ad Dhuha).
Pada ayat pertama surah Ad Dhuha ini, Allah SWT bersumpah dengan waktu dhuha, yakni waktu saat menjelang siang. Matahari mulai naik dan menerangi.
Kemudian di ayat yang kedua, Allah SWT bersumpah dengan waktu malam yang tenang, suasana sunyi dan gelap gulita.
Selanjutnya ayat ketiga di surah Ad Dhuha, sebagai jawaban atas sumpah-Nya terhadap hal-hal yang disebutkan di dua ayat sebelumnya. Maknanya adalah Allah SWT tidak meninggalkan Nabi Muhammad SAW, serta tidak membencinya.
Bahkan Allah SWT tetap bersamanya, membimbing Rasul dan meninggikan derajatnya setingkat demi setingkat. Hal ini menunjukkan, bahwa keadaan Rasul SAW, dari dahulu sampai pada saat turunnya ayat ini, beliau berada dalam keadaan yang sangat baik dan sempurna.
Sehingga, ayat ini juga sebagai bantahan terhadap orang-orang musyrik dan wanita kafir yang menghina Nabi SAW.
Bahkan di ayat berikutnya, Allah SWT menjanjikan bahwa keadaan Rasulullah SAW di masa yang akan datang, jauh lebih baik dari sebelumnya. Sehingga Rasulullah SAW akan terus selalu mendapatkan bimbingan. Hingga beliau benar-benar menerima derajat tertinggi di sisi-Nya.
Allah SWT akan senantiasa membelanya, memenangkan agama Islam di atas musuh-musuhnya, hingga beliau wafat. Sungguh Nabi SAW telah mencapai derajat tersebut. Sebuah derajat yang tak pernah dicapai oleh siapapun dari orang-orang terdahulu maupun orang-orang yang datang sepeninggal beliau. Al Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata:
”Maksud ayat ini adalah, akhirat lebih baik bagimu (wahai Muhammad) daripada dunia ini. Oleh karena itu, Rasulullah SAW adalah orang yang paling zuhud (merasa cukup dan tidak terlalu membutuhkan, pen) di dunia ini. Beliau adalah orang yang paling jauh dari keduniaan, sebagaimana telah diketahui dari seputar sejarah hidup beliau. Tatkala beliau SAW diberikan pilihan (oleh Allah SWT) pada akhir usia beliau, (yakni pilihan) antara tetap hidup kekal di dunia ini yang akhirnya mengantarkan beliau ke surga, dan (pilihan berupa) segera pergi menuju Allah Azza wa Jalla, beliaupun memilih apa yang ada di sisi Allah SWT , daripada kehidupan di dunia ini”.
Keutamaan dan Pesan dari Surah Ad Dhuha
Liputan6 ©2022 Merdeka.com
Merangkum dari asbabun nuzul serta tafsir surah Ad Dhuha, dapat disimpulkan bahwa Allah SWT memberikan banyak nasihat di dalamnya. Surah Ad Dhuha mengandung pesan yang patut dipahami dan dijalankan oleh umat muslim. Berikut keutamaan dan pesan yang tersirat dari surah Ad Dhuha:
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Doa-doa ini merupakan sarana untuk memohon perlindungan, petunjuk, dan rahmat dari Allah SWT.
Baca SelengkapnyaMeski hanya 7 ayat, namun surat Al Fatihah punya peran yang sangat penting dalam kehidupan umat Islam.
Baca SelengkapnyaDoa sholat dhuha adalah doa yang dianjurkan untuk diamalkan usai ibadah dhuha. Dalam doa ini terkandung pujian kepada-Nya, keberkahan, dan kelimpahan rezeki.
Baca SelengkapnyaUstadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa sholat Dhuha memiliki banyak keutamaan, tidak hanya berkaitan dengan rezeki.
Baca SelengkapnyaDoa iftitah adalah doa sunah yang dianjurkan dalam shalat.
Baca SelengkapnyaMembaca doa sesudah sholat dhuha membuat seorang muslim mendapat safaatnya, salah satunya dijanjikan akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT.
Baca SelengkapnyaSurat Al-Waqiah memiliki makna yang mendalam dengan tema utama yang berfokus pada hari kiamat dan hari pembalasan.
Baca SelengkapnyaBerikut bacaan Surah Al Alaq ayat 1-5 lengkap beserta arti dan isi kandungannya yang perlu diketahui oleh umat Islam.
Baca SelengkapnyaIni adalah pengingat yang kuat akan pentingnya mencari perlindungan kepada Allah dan mengadalkan-Nya untuk membimbing serta melindungi semua aspek kehidupan.
Baca Selengkapnya