Tegang di Natuna, Ini Peta Kekuatan Militer Indonesia vs China
Merdeka.com - Belakangan ini, masyarakat Indonesia tengah digemparkan oleh konflik yang ada di Natuna. Sebenarnya, ini bukanlah konflik yang baru saja terjadi. Sejak dulu, hak kepemilikan di perairan Kepulauan Natuna masih menjadi bahan perebutan bagi kedua negara, Indonesia dan China.
Indonesia sendiri telah menegaskan kedaulatan dan hak ekonominya di Natuna. Hal tersebut juga dilindungi oleh prinsip hukum internasional termasuk UNCLOS 1982. Kendati begitu, pemerintah China masih mengklaim jika kepulauan tersebut miliknya.
Konflik kembali memanas saat kapal nelayan China tertangkap ketika memasuki wilayah itu. Lantas, bagaimana kekuatan militer Indonesia dan China? Seperti dikutip dari Global Fire Power, inilah peta kekuatan militer Indonesia dan China.
-
Apa kekuatan timnas Indonesia? Menurut kapten timnas Australia, Mathew Ryan, Timnas Indonesia merupakan lawan yang memiliki kualitas baik. Kiper berusia 32 tahun itu mengamati bahwa Skuad Garuda telah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa waktu terakhir.
-
Apa kekuatan utama TNI? Situs pemeringkat kekuatan militer Global Fire Power (GFP) menaikkan peringkat TNI menjadi tentara ke-13 terkuat di dunia.
-
Siapa yang memimpin penguatan hubungan Indonesia-Malaysia? Komitmen penguatan hubungan kedua negara juga terlihat dari kunjungan di tingkat Kepala Negara. Pada Januari 2023, Perdana Menteri Dato’ Seri Haji Anwar bin Ibrahim, melakukan kunjungan kerja ke Indonesia.
-
Apa alat canggih militer China? Tim ilmuwan dari Beijing mengatakan untuk pertama kalinya mereka berhasil menciptakan alat dengan kemampuan pemantauan dan analisis spektrum elektromagnetik secara real-time, bandwidth lebar, dan mulus, sehingga musuh tidak bisa berada di tempat terbuka selama konflik berlangsung.
-
Bagaimana kemendag memperkuat kerja sama dengan Tiongkok? Para menteri juga mencatat implementasi Program Kerja 2022-2026 untuk memperdalam kerja sama Perdagangan dan Ekonomi ASEAN China FTA, termasuk kerja sama finansial dan dukungan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ASEAN dan dukungan Tiongkok untuk promosi ekspor produk ASEAN.
-
Mengapa alat militer China penting? Awalnya teknologi ini dianggap hanya sekedar mimpi belaka. Para ilmuwan mengatakan hal ini akan menyebabkan 'perubahan besar dalam seni perang'.
Kekuatan Pasukan Militer
Jika berbicara mengenai kekuatan militer kedua negara ini, berdasarkan Global Fire Power, Indonesia masih tertinggal oleh China. Indonesia sendiri berada di peringkat 16 sedangkan China menempati posisi ke-3 dari 137 negara. Bukan sembarang peringkat, hasil tersebut juga berdasarkan seberapa kuat pertahanan, jumlah pasukan hingga jumlah alat pertahanan masing-masing negara.
2020 Instagram PUSPEN TNI
Dari hasil data yang diunggah oleh Global Fire Power, setidaknya Indonesia memiliki pasukan militer sebanyak 800 ribu personel dengan jumlah populasi sekitar 262,787,403 jiwa. Sedangkan, China memiliki jumlah pasukan militer berkisar 2,693 ribu personel dengan total populasi sekitar 1,384,688,986 jiwa.
Penambahan Pasukan TNI
Renggangnya kedua negara ini imbas dari banyaknya kapal nelayan China yang menerobos di perairan Indonesia. Terlebih, beberapa kali diketahui kapal nelayan ini dikawal oleh Coast Guard China. Mengetahui hal ini, pemerintah Indonesia tak tinggal diam. Setelah memberikan pengajuan nota protes ke pemerintah China, Indonesia langsung melakukan rapat terbatas.
2020 Instagram PUSPEN TNI
Kepala Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla) Madya Achmad Taufieqoerrochman, menyatakan akan mengerahkan kekuatan dan menambah pasukan untuk menjaga kawasan Natuna. Tak hanya itu, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I Laksamana Madya Yuda Margono juga akan melakukan patroli udara di sekitar perairan Natuna."(TNI) melaksanakan Patroli Udara di perairan Natuna dengan menggunakan pesawat Boeing 737 AI-7301 Skadron Udara 5, Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin," ujarnya seperti diunggah akun instagram Puspen TNI, Minggu (5/1).
Kekuatan Umum Kendaraan Tempur
Mengingat jumlah senjata pertahanan militer Indonesia dibilang masih kalah dengan China. Dikutip dari Global Fire Power, China setidaknya memiliki 3,187 pesawat. Di mana China memiliki setidaknya 1,222 pesawat tempur, 1,564 pesawat serang, 1,004 helikopter hingga 281 helikopter serang.
2018 REUTERS/Issei Kato
Sedangkan, Indonesia sendiri diketahui memiliki setidaknya 451 pesawat. Di mana Indonesia memiliki setidaknya 41 pesawat tempur, 65 pesawat serang, 192 helikopter hingga 8 helikopter serang.
Jumlah Senjata Pertahanan Militer
Selain itu, China juga memiliki setidaknya 13,050 tank, 40.000 kendaraan tempur lapis baja, 4.000 artileri yang digerakkan sendiri hingga 2,050 proyektor roket.
2019 REUTERS/Stoyan Nenov
Sedangkan, Indonesia memiliki setidaknya 315 tank, 1,300 kendaraan lapis baja, 141 artileri yang digerakkan sendiri hingga 36 proyektor roket.
Jumlah Senjata Angkatan Laut
Meskipun Indonesia masuk ke dalam 10 besar negara paling kuat di angkatan laut, NKRI masih tertinggal dari China. Berdasarkan Global Fire Power, Indonesia berada di peringkat 10 dan China menduduki posisi ke-2. China sendiri memiliki setidaknya 714 total aset angkatan laut dan Indonesia mempunyai sekitar 221 aset.
REUTERS/Bobby Yip
Untuk China, total aset tersebut termasuk 1 kapal induk, 76 kapal selam, 52 fregat, 33 kapal perusak, 192 kapal patroli, hingga 33 kapal perang ranjau. Sayang, dilansir dari web yang sama Indonesia tidak memiliki kapal induk dan kapal perusak. Kendati begitu, setidaknya Indonesia memiliki sekitar 5 kapal selam, 8 fregat, 139 kapal patroli hingga 11 kapal perang ranjau.
Anggaran Militer Indonesia Vs China
2013 Merdeka.com
Tentu saja, semua senjata dan kendaraan tempur membutuhkan anggaran dari pemerintah. Oleh pemerintah China, anggaran militernya diketahui hingga mencapai USD224 miliar atau Rp3,124 triliun. Sedangkan, pemerintah Indonesia mengeluarkan setidaknya USD6,9 miliar atau Rp40 triliun.
Kekuatan Nuklir Indonesia Vs China
Militer China juga punya senjata nuklir sangat banyak, tak kalah dengan militer Amerika Serikat maupun Rusia. Menurut perkiraan International Institute of Strategic Studies Military Balance 2010, China memiliki 90 rudal balistik antar benua (66 ICBM di darat dan 24 JLBM berbasis 2 kapal selam).
2018 Merdeka.com
Tahun 2018, menurut laporan Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm, militer China sudah memiliki 280 hulu ledak nuklir. Angka itu terbilang cukup banyak dalam sebuah pertahanan negara. (mdk/tan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa pengusiran ini terjadi di Laut Natuna Utara, pada Senin (21/10).
Baca SelengkapnyaApakah TNI masih menjadi yang terkuat di Asia Tenggara?
Baca SelengkapnyaSejumlah pengamat mengkhawatirkan kerja sama Indonesia-China dalam sektor maritim di Laut China Selatan.
Baca SelengkapnyaKonflik Laut China Selatan kembali memanas. Kapal China Coast Guard menembakkan meriam air dan memblokade kapal Filipina.
Baca SelengkapnyaPrabowo memberi hadiah cinderamata berupa senjata. Menurutnya, senjata ini sudah jarang ada yang mampu membuatnya.
Baca SelengkapnyaResponden mengharapkan bentuk kerja sama dengan negara Asean sebanyak 47,0 persen untuk membuat aliansi Pertahanan.
Baca SelengkapnyaDikutip dari Global Fire Power, kekuatan TNI menduduki peringkat ke-13 di dunia dengan nilai Power Indeks mencapai 0,2221.
Baca SelengkapnyaMiliter Filipina dan China kembali memanas di Laut China Selatan.
Baca SelengkapnyaPrabowo memilih kunjungan pertamanya ke China setelah jadi presiden. Kemudian, dia langsung bertolak ke Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaKapal patroli Indonesia berhasil mengusir kapal CCG 5402 keluar dari wilayah yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara
Baca SelengkapnyaKasal menilai Presiden Prabowo berupaya mencegah segala bentuk pertikaian di kawasan, dengan tetap menjunjung tinggi Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS).
Baca SelengkapnyaAksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.
Baca Selengkapnya