Ternyata Ini Penyebab Utama Orang Selalu Merasa Hidup Miskin
Jika manusia hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar, maka mereka tidak akan merasakan kemiskinan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), miskin didefinisikan sebagai keadaan hidup yang tidak memiliki harta dan mengalami kekurangan. Kondisi ini sering kali berkaitan dengan rendahnya rezeki yang menyebabkan seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar mereka. Dalam konteks fiqih (hukum Islam), orang miskin termasuk salah satu dari delapan golongan yang berhak menerima zakat. Terkait dengan kehidupan miskin, KH. Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, menjelaskan mengenai penyebab hidup miskin atau kekurangan yang dialami banyak orang. Sebelum menjelaskan penyebab utama kemiskinan, Gus Baha menekankan bahwa kebutuhan dasar manusia meliputi hal-hal seperti makan dan minum.
Penyebab Hidup Miskin
Menurut Gus Baha, jika manusia hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar, maka mereka tidak akan merasakan kemiskinan.
"Andaikan orang hanya butuh makanan pokok, yaitu makan dan minum yang pokok, maka kita tidak pernah miskin," ujarnya dalam tayangan YouTube Short @Muhibbingusbaha1994.
Ia menjelaskan kemiskinan muncul karena kebutuhan manusia jauh lebih banyak daripada sekadar kebutuhan pokok yang telah disebutkan sebelumnya. Banyak di antara kebutuhan tersebut sebenarnya bukanlah kebutuhan pokok, namun dianggap penting oleh individu.
"Jadi miskin itu disebabkan kebutuhan kita banyak, maka merasa miskin kalau tidak tersampaikan," ungkapnya, menekankan pandangannya yang diambil dari ajaran Mbah Moen.
Ia juga menambahkan istighna bukanlah sekadar menghindari sesuatu, tetapi lebih kepada mencari cara untuk tidak bergantung pada hal-hal yang tidak perlu.
"Makanya istighna itu bukan bisyai'in, tapi anistai'in. Kalau dalam bahasa tasawuf, latihlah istighna anissyai'i bukan besyai'in," sambungnya.
Dengan kata lain, jika seseorang merasa cukup dengan kebutuhan dasarnya, maka mereka tidak akan pernah merasa miskin sepanjang hidup mereka.
"Kalau kamu merasa cukup dengan terpenuhinya kebutuhan itu maka kamu akan nyari-nyari barang itu," tutupnya.
Tips Bahagia Meskipun Hidup Sederhana
Meramu kesederhanaan menjadi kebahagiaan telah dilakukan oleh ulama dan orang-orang terdahulu, terutama mereka yang dikenal sebagai waliyullah.
"Kearifan orang-orang dulu itu bisa mengelola hal-hal yang keseharian menjadi luar biasa. Ada seorang wali melihat istrinya makan satu piring, anaknya makan satu piring, ditanya: kalian kenyang? Jawab mereka: wah kenyang sekali, melihat anaknya minum kopi satu cangkir senang, ditanya: kalian senang? Jawabnya: senang sekali," kisah Gus Baha sebagaimana dikutip dari tayangan YouTube Short @AlGhifari27.
Ternyata, hal-hal yang sederhana juga dapat membawa kebahagiaan dalam hidup. Lalu, mengapa kita merasa harus memiliki segala sesuatu yang mahal untuk merasakan kebahagiaan? Pandangan ini jelas merupakan suatu kebodohan.
"Wah kalau seneng dengan hal-hal yang murah bisa, ngapain harus seneng dengan hal-hal yang mewah bodoh sekali saya," ceritanya.
Kesadaran akan hal ini membuat mereka ikhlas menerima segala pemberian dari Allah SWT, sehingga memiliki sikap qanaah, yang sangat dipuji oleh-Nya.
"Sehingga terus mereka bisa hidup qanaah. Qanaah itu hidup simpel dan sederhana," tandasnya.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul