Wanita Ini Pernah Sebar Hoax Menghebohkan di Tahun 70-an, Sampai Dipanggil ke Istana
Hoax paling menghebohkan di Indonesia pernah terjadi di tahun 1970-an yang dilakukan oleh seorang wanita.
Hoax paling menghebohkan di Indonesia pernah terjadi di tahun 1970-an yang dilakukan oleh seorang wanita.
Wanita Ini Pernah Sebar Hoax Menghebohkan di Tahun 70-an, Sampai Dipanggil ke Istana
Berita bohong atau hoax merupakan informasi yang dibuat-buat alias direkayasa.
Salah satu hoax terbesar di Indonesia pernah terjadi pada tahun 1970-an yang dilakukan oleh seorang wanita bernama Cut Zahara Fona.
Kebohongan yang dibuat Fona bahkan membuatnya sampai dipanggil ke istana oleh Presiden Soeharto dan Wakil Presiden Adam Malik. Simak ulasannya:
Penyebar Hoax di Tahun 70-an
Video membagikan kisah lawas salah satu penyebaran hoax paling menggemparkan di Indonesia ini dibagikan oleh akun Tiktok @duaspasi.id.
Unggahan itupun langsung ramai jadi perbincangan oleh warganet di media sosial.
Dalam video yang dibagikan, menampakkan sosok Zahara Fona, wanita yang menghebohkan masyarakat Indonesia pada 1970-an.
Fona adalah wanita asal Sigli, Kabupaten Pidie, Aceh yang sempat mengaku-ngaku mengandung janin ajaib.
Fona mengklaim janin yang dikandungnya bisa berbicara bahkan mengaji.
Peristiwa di luar logika ini pun menghebohkan masyarakat Indonesia kala itu, tepatnya pada akhir 1970-an.
Dipanggil ke Istana
Saking hebohnya kabar tersebut, Fona kemudian dipanggil ke Istana Merdeka oleh Presiden Soeharto dan Wakil Presiden Adam Malik.
Saat di istana, Adam Malik bahkan disebut sampai sempat menempelkan telinganya langsung ke dekat perut Fona untuk membuktikannya.
Kebohongan Terungkap
Pada Oktober 1970, pemikiran skeptis tentang kebenaran klaim yang disebut Fona pun mulai bermunculan.
Tim Medis RSPAD dan Ikatan Dokter Indonesia pun turun tangan untuk menyelidiki kasus ini.
Meski sempat menolak, Fona pun akhirnya diperiksa oleh tim dokter.
Namun mereka justru tak menemukan tanda-tanda adanya janin di dalam rahim Fona.
Tak lama setelah itu, polisi pun mengerahkan pasukannya untuk mencari keberadaan Fona.
Saat ditemukan di Kota Banjarmasin, polisi menemukan alat pemutar kaset atau tape recorder di dalam pakaian Fona.
Alat itu digunakan oleh Fona untuk menipu orang-orang dan mengklaim sebagai suara bayinya.